| 14 | Tanda dan Keyakinan

121 12 11
                                    

MIKA mengerjapkan matanya sesaat sembari mengeluh kecil. Kepalanya terasa pening seketika. Sebisa mungkin Mika mencoba menormalkan penglihatannya, karena jujur di sekitarnya Mika hanya melihat buram dan hitam.

Buram sudah tidak ada lagi, namun yang Mika lihat sekarang adalah remang-remang. Sepertinya pencahayaan di ruangan tersebut kurang maksimal sehingga Mika hanya bisa mengerutkan kening dan berusaha untuk bangun.

"Ini ..." Mika masih tidak mengerti bagaimana caranya ia bisa ada disini. Dirinya sempat berseru tertahan karena ia sempat berada dalam keadaan terbaring dengan kursi roda yang entah ada dimana. Hal itu membuat Mika jadi sukar untuk bergerak, tapi Mika bisa mengetahui jika dirinya berada dalam sel tahanan.

Seketika Mika langsung teringat sesuatu. Terakhir sebelum dirinya berada disini ada seseorang yang menyumpal hidung dan mulutnya dengan kain beraroma obat, setelah itu ia tak ingat apa-apa lagi.

"Ugh ... disini?" Mika sempat mengeluh. Dirinya tidak bisa melakukan apa-apa tanpa kursi roda miliknya. Yah, meskipun kekuatan tangannya tidak main-main, tetap saja kakinya tidak mendukung.

Mika menebak-nebak siapa orang yang sudah membuatnya berada disini, meskipun ia tahu pada akhirnya pikirannya tertuju hanya pada beberapa nama yang saat ini menjadi musuh MATA dan TAPOPS

Darkside dan Trio Revenge.

"Sebelah sini!"

Ali melemparkan yoyonya tepat ke salah satu anggota Darkside yang berada tepat di dekatnya. Tangannya yang satu lagi melemparkan beberapa gasing untuk menghalang serangan.

"Bang Roman!" Ali melemparkan gasing tepat kearah anggota Darkside yang hendak menyerang Romansyah. Romansyah yang masih berfokus pada Cannon Arm langsung mengucapkan terima kasih kepada Ali.

"Makasih."

"Iya, Bang," Ali mengangguk dan kembali fokus pada target. "Ini ... kita nggak bisa keluar apa? Mereka banyak banget."

"Gimana caranya, Li? Kita aja nggak bisa kabur atau maju sedikitpun!" seru Viktor yang berada di dekat Ying. Ying fokus dengan kekuatan slow-mo miliknya sementara Viktor yang berada di dekatnya membantu Ying dengan bertarung.

Mau tak mau ia harus bertarung. Setidaknya Viktor beruntung memiliki skill bela diri karate yang sempat dipelajarinya di sekolah.

"Haiyak! Kita benar-benar nggak bisa kemana-mana," pekik Ying.

Beberapa saat yang lalu, saat Ali, Romansyah, dan Pasukan 02 berhasil mendapatkan Mega-Azurium, mereka tidak sengaja mengaktifkan detektor yang dapat memprediksi kehadiran orang tak dikenal yang dibuat oleh Darkside. Hasilnya? Pasukan Darkside muncul dan mengepung mereka dari segala arah. Mau tak mau, Pasukan 02 terpaksa bertarung demi melindungi Mega-Azurium.

Mega-Azurium kini berada di tengah mereka agar Pasukan Darkside tidak bisa merampasnya kembali dan mengalahkan mereka. Hanya saja, situasinya sekarang sulit.

"Haiyak! Tangan gue!" Viktor sempat berseru saat kepalan tangannya berhasil meninju bagian kepala yang keras sehingga menghasilkan bunyi, membuat tangannya mendadak ngilu. Mungkin karena ia belum terbiasa melakukan hal semacam ini.

"Ali! Bang Roman! Kalian nggak punya rencana?" sahut Zass dari kejauhan.

"Apaan, Zass?" tanya Ali dan Romansyah serentak karena mereka tidak terlalu mendengar suara Zass.

"Ali!" Romansyah dengan kacamata miliknya berhasil mendeteksi seseorang yang hendak menyergap Ali dari belakang. Ali yang menggunakan IRIS saja juga tahu sehingga remaja itu membalikkan badan dan melayangkan tendangannya pada orang tersebut.

Bangkit! (Boboiboy X Ejen Ali X Anicraft) AOF #6Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu