22

519 62 6
                                    

Sudah seminggu semenjak Winter dan Veron resmi berpacaran, dan Winter juga sudah berhenti mengganggu Karina lagi. Namun, hal itu malah membuat Karina merindukan Winter. Biasanya Winter akan membuat masalah dan berakhir dihukum, katanya sengaja biar bisa deket sama Karina. Karina juga tidak pernah melihat Winter lagi, Karina merasa Winter memang sengaja menjauhinya.

"Rin, ikut ke kantin ga?"

"Gue nitip aja ya, kaya biasa" Ucap Karina lesuh

Giselle , Lia, dan Minju menatap Karina prihatin. Karina jadi lebih pendiam dan jarang keluar saat jam istirahat.

"Mau sampe kapan lo kaya gitu, Rin?" Karina mendongak setelah Lia bertanya seperti itu.

"Gue... gatau"

"Udah lah Li, mungkin Karina masih butuh waktu buat sendiri" Ucap Giselle

"Oke oke, tapi kalau lo butuh kita bilang ya Rin" Karina tersenyum tipis dan mengangguk. Lalu ketiga temannya itu akhirnya pergi ke kantin.

Karina menopang dagunya dan melihat ke arah jendela disampingnya, banyak murid yang sedang berlalu lalang. Namun, seseorang mengalihkan fokusnya. Winter tengah asik mengobrol dengan tiga curutnya, Karina tenggelam oleh senyum manis milik Winter sampai akhirnya mereka tidak sengaja melakukan kontak mata. Kelas Karina berada di lantai dua, Karina berpikir apakah Winter sering memperhatikannya dari jauh seperti ini. Ntah lah, Winter memutuskan kontak mata lebih dulu dan lanjut mengobrol dengan temannya.

Karina segera bangkit dari duduknya dan berlari hendak menyusul Winter, tapi sayangnya saat sampai dimana tempat Winter dan teman-temannya tadi Karina tidak menemukan orang yang ia cari. Winter menghilang begitu saja.

Perasaannya sangat sedih, ia duduk di kursi yang Winter tempati tadi. Karina menunduk agar meredam suara tangisannya.

"Lo kenapa nangis?"

Karina terkejut dan langsung menghapus air mata di pipinya. Lalu dia melirik seseorang tersebut, dia adalah Jean teman satu SMP nya dulu.

"Gue gapapa, lo ngapain disini?" Karina berbalik tanya.

"Abis dari kantin, tapi lo beneran gapapa kan?" Tanya Jean memastikan Karina baik-baik saja.

"Iya gue gapapa kok"

"Mau ke kelas bareng?"

"Lo duluan aja deh, gue masih mau disini"

"Oh yaudah kalau gitu gue duluan ya" Ucap Jean.

Setelah Jean pergi, Karina termenung. Ia tidak menyangka akan sesakit ini.

~••~

"Win, sampe kapan lo mau menghindar kaya gini" Ucap Ningning, jujur saja dia lelah melihat Winter selalu menghindar saat ada Karina.

"Sampe semuanya beres Ning, gue gamau Karina dapet masalah gara-gara gue" Ucap Winter

"Yang lo lakuin udah bener kok Win, tunggu aja bentar lagi semua bakal beres" Yujin merangkul bahu Winter.

"Tumben lo ga sama pacar lo itu Win, biasanya nempel mulu kaya perangko" Ucap Ryujin sambil terkekeh.

"Katanya dia mau ambil nilai praktek, bagus lah gue cape di intilin mulu sama tuh orang gila" Ucap Winter membuat temannya tertawa.

"Malem ini nginep dirumah gue yok, dirumah ga ada siapa-siapa, besok juga libur sekolah" Ajak yujin

"Om Chaeyoung sama tante Mina kemana emang?" Ningning bertanya.

"Mereka ke luar kota, biasalah urusan bisnis" Ucap Yujin

"Gue tergantung kalau Winter sama Ningsih ikut gue juga ikut" Ucap Ryujin dan tentu saja langsung mendapat tendangan maut dari ratu tokek.

"Bapa lo Ningsih! Mommy gue ngasih nama bagus-bagus enak aja lo manggil gue Ningsih" Omel Ningning

"Sehari ga kdrt bisulan kayanya ya" Ryujin mengaduh kesakitan karna Ningning menendang pantatnya.

"Udah lah berantem mulu. Ning, lu ikut kan?" Tanya Winter

"Gue minta izin mommy dulu deh, nanti gue kabarin"

"Oke sip, gue udah siapin ps5 sama cemilan juga" Ucap Yujin

"Wihh jadi makin semangat gue" Ucap Ryujin

~••~

Setelah lama menangis akhirnya Karina memutuskan untuk kembali ke kelasnya.

"Karinaaaa lo darimana ajaa?!? Ya ampun ini muka lo juga kenapa sembab kaya gini"

"Kita nyariin lo kemana-mana tapi ga ketemu, lo abis darimana Rin? Muka lo juga kacau banget"

" Gue gapapa kok, mana pesenan gue?"

"Jawab pertanyaan kita dulu, lo tuh kenapa sih Rin? Kita disini temenan udah lama, lo harusnya ga nangis sendirian kaya tadi" Ucap Giselle

"Maaf..." Karina menundukkan kepalanya.

Mereka yang mendengar Karina malah meminta maaf hanya bisa menghela nafasnya.

"Jangan minta maaf, sekarang lo ceritain ke kita apa yang bikin lo sedih akhir-akhir ini"

Karina mengeluarkan semua yang mengganjal di hatinya. Tentu saja semua ini karna Winter, Karina mengakui dia menyukai Winter. Meskipun terlambat karna sekarang Winter sudah mempunyai kekasih.

"Gue ngerti perasaan lo Rin, tapi sikap lo yang kaya gini tuh salah"

"Minju bener, lo harus belajar ngelupain Winter" Ucap Giselle

"Ngelupain Winter?" Karina menatap lirih ke arah Giselle dan Giselle mengangguk.

"Jadi Karina yang biasa. Jangan mikirin hal yang ga penting, fokus sama pelajaran dan tugas lo sebagai ketos. Lo pasti bisa ngelupain Winter" Ucap Minju, Karina tak menjawab, dia semakin memeluk Lia yang berada disampingnya.

"Oiya Li, lu masih pacaran sama cowo buaya itu kah?" Tanya Giselle mengganti topik pembicaraan mereka.

"Lo punya pacar? Kok lo ga pernah cerita ke gue sih" Ucap Minju

"Itu loh si Yeonjun dari SMK hybe" Jelas Giselle

"Apasih gue ga pacaran ya, kita cuma temenan"

"Yakin temenan? Temenan kok sampe pegangan tangan gitu" Ucap Giselle menggoda Lia.

"Ihh ngeselin lo, lagian cuma pegangan tangan emang salah ya"

"Gada yang salah sih, tapi–" Lia langsung menyumpal mulut Giselle.

"Gausah bacot ya dek"

Karina dan Minju hanya melihat dan tertawa, Karina merasa lebih baik sekarang.































tes ombak😁

Sekian Terima Winter🙏🏻🗿

sampai  jumpa tahun depan😏🏃🏻🏃🏻🏃🏻

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 14 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

kakak osis (winrina) Where stories live. Discover now