Hampir Menyerah

33 10 3
                                    

Hampir menyerah itu berarti berada di fase yang paling melelahkan, entah perkara cinta, keluarga, atau pertemanan. Aku harap kamu bertahan. Ayahku pernah berkata "lihat ke atas untuk dijadikan motivasi, dan melihat ke bawah untuk bersyukur"

apa kita sudah bersyukur?

punya orang tua lengkap aja kita harus bersyukur, punya sahabat yang selalu ada buat kita aja kita harus bersyukur. Terus kenapa harus menyerah gara-gara satu orang yang membuat kita hancur? kenapa kita harus mengurung diri dan menolak bahagia? sedangkan orang yang melukai kita saja sedang tertawa lepas dengan kehidupannya?

kadang kita perlu waktu untuk diri sendiri, perlu waktu untuk menyembuhkan luka, perlu teman untuk mendengarkan kita. Tinggalkan orang-orang yang menyakitimu dan lihatlah masih ada orang yang lebih bisa menghargai keberadaanmu dan bersyukur kamu masih hidup dengan rasa hancurmu.

Pada masa itu aku merasakan diriku yag hampir menyerah, rasanya sesak dan terasa seperti mimpi, bahkan aku sendiri tidak tau mengapa semua kehancuran ini terjadi padaku.

rasanya aku ingin pergi meninggalkan segalanya dan memulai kehidupan baru, tanpa ada yang mengenalku dan berhubungan dengan orang terdahuluku. pada saat itu aku hanya bisa merenung tanpa berpikir panjang. aku pernah mengemis perasaan kepada seseorang dan itu adalah hal terbodoh yang pernah ku lakukan dan tidak akan lagi ku lakukan.

aku merasa segalanya selesai dan aku menyerah.

Menangislah jika itu membuatmu tenang, air mata akan tak terlihat ketika kita menangis dibawah hujan. Setelah hujan akan ada pelangi, maka setelah tangisan akan ada kebahagiaan, kita hanya perlu yakin bahwa Allah akan berpihak pada manusia yang ingin menjadi lebih baik.

Kalau kamu sembuh karena hijrahmu, maka kamulah pemenangnya!

Kalau kata Dilan "Rindu itu berat" tapi nyatanya...

Yang berat itu bukan rindu tapi Istiqamah

Aku hanya hampir menyerah, bukan benar-benar menyerah, mencari jalan agar tidak putus asa, mencari cara agar terus berdiri dengan kuat. Yang pada akhirnya aku mampu berdiri sendiri dengan doa yang ku langitkan.

Yang pergi biarlah pergi, dan pertahankan yang masih bersama kita.

Ketika doamu meminta yang terbaik, maka kamu harus terima dengan apa yang terjadi, karena itulah jawaban dari Allah SWT atas doa-doamu.

Tentang Luka Dan Ikhlas Where stories live. Discover now