Chapter 15 | Mencari

10 2 1
                                    

Sudah tiga hari Kara tidak berada di pesantren
Rasya dan kelompok keamanan di pesantren kini sudah berusaha mencari di sekitar pesantren tapi usahanya sia sia tiada sosok
Kara yang di temukan

Rasya berlari ke ndalem ingin menemui ummi
Dan abinya ingin meminta izin untuk keluar sementara dari pesantren ingin mencari
Sosok Kara

"Assalamu'alaikum"

Pintu ndalem terbuka memperlihatkan seorang perempuan paruh baya yang sedang duduk di sofa dengan camilan yang di pangkuan nya

"Waalaikumsalam"

Jawab ummi melihat anak sulung nya itu dengan muka yang mendung dan terlihat lelah menghampiri nya

"Kenapa syaa"

"Ummi, Aca udah berusaha nyari Kara tapi ga ketemu ummi, kemana harus Rasya cari"

"Itu salah kamu Syaa"

"Ummi, rasya mau izin ke Jogja ya"

"Ngapain to nduk"

"Ngapain lagi um?, nyari Kara lah"

"Yakin kamu? "

"Yakin ummi"

"Yasudah besok berangkat ya"

"Alhamdulillah, makasih ummi"

Melihat anaknya senang ia memberi izin akan pergi untuk mencari Kara, entah kesambet apa dia ini

"Kenapa mas seneng banget"

"Mas mau ke Jogja"

"Jogja? Ngapain"

"Nyari.... Ga perlu tau"

"Nyari mbak kara ya? IKUT!! "

"Engak nggak, apaansih kamu soo tau bgt"

"Ih, masss ikut"

"Mala, kamu besok sekolahkan? "

"Yahhhh, tapi mas Rasya juga harus ke kampus kan? "

"Mas besok gamasuk"

"Ihh, ummi mala mau nyari mbak karaaa"

🌹🌹🌹

Seiring berjalan nya waktu kini sudah bergantian hari dimana ini hari ke 4 Kara kabur dari pesantren nya

"Bukk, Kara mau ke pasar dulu ya"

"Iya hati hati ndukk"

"Sip buk"

Kara berjalan dan memesan taxi ingin menuju ke pasar dan berbelanja perlengkapan yang
Kurang di rumah sedangkan Rasya?

Rasya. Ia sudah berada di jogja tepatnya dia sekarang berada di cafe untuk sarapan
Sambilan mencari hotel untuk tempat ia
Menginap sementara waktu

Ia ingin pulang membawa hasil yaitu pulang membawa Kara bukan pulang dengan lesu dan kosong

Kara. Kara sempat menyempatkan dirinya ingin ke cafe memberi makanan yang enak untuk Ibunya

Saat memasuki Cafe ia memesan makanan dan duduk dengan menunggu serta memainkan ponsel nya tidak lama dari situ akhirnya makanan yang ia pesan pun selesai
Ia membayarr nya dan ingin pergi pulang

BRAKK!

Ia terjatuh membuat semua penghuni di Cafe langsung melihat ke arah suara, Kara terjatuh sedikit kuat ia menahan sakit itu dengan memejamkan matanya

"Kara? "

Suara yang familiar mampu membuatnya bisa
Mengenal suara itu dengan jelas sekali
Siapa lagi? Kalau bukan Rasya Jazziel Argadana.

Kara mendongkak kan kepalanya melihat
Adanya Rasya di depan nya saat ini
Ia berusaha berdiri dan ingin langsung
Pergi dari sini

Pura pura gak kenal ajaa

Ia langsung pergi meninggalkan Rasya yang masih berdiri di belakang nya, tapi tak tinggal diam ia langsung mengejar kara dengan cepat

"Kara tunggu Kara"

Ia tidak memperdulikan Rasya yang berusaha memanggilnya di belakang sana, ia tidak ingin berjumpa dengan Laki laki itu lagi rasanya

"KARA TUNGGU!!! "

Suara keras itu mampu membuat kara berhenti dan berbalik menatap Rasya dengan mata yang sudah memerah dan segumpal air
Mata nya

"Maaf saya bukan Kara"

Jawab kara dan kembali berbalik ingin berjalan kembali dan langsung pulang ke
Rumah dan menceritakan ini semua ke ibunya

"Saya tau itu kamu Ra, dengarkan saya dulu"

"Saya mohon Gus jangan ikuti saya"

"Saya mohon dengarkan saya dulu"

"Dengerin apa Gus? "

"Saya... "

"Permisi Gus saya buru buru"

Kara berjalan dengan cepat tapi Rasya tidak mengikuti itu ia membiarkan Kara untuk pergi
Ia juga tau alamat Kara nanti ka akan menyusul nyaaa

RASYAWhere stories live. Discover now