Chapter 10 | ingin bertemu

19 4 0
                                    

Assalamu'alaikum semua disini saya hanya ingin untuk vote dulu ya sebelum baca

VOTE AND KOMEN TYPO

💍💍💍

Pagi jum'at
Dimana santri santri tidak melakukan kegiatan belajar do sekolah melainkan hanya membawa diam di asrama dan melakukan
Kegiatan ibadah tidak lupa membaca al-kahf

Rasya ia diam di kamarnya yang berada di ndalem ia tidak mempunyai kamar di
Asrama jangan Farez dan Mala yang mempunyai kamar di asrama nya

Rasya duduk di samping kasur dia berada
Di atas sajadah yang letak nya di samping kasur nya ia menyandarkan dirinya di sana
Sambil berfikir

Siapa yang harus ia pilih? Shareen?, atau Kara? Ia merasa nyaman jikalau dekat dengan kara tapi ia mempunyai Rasa kepada Shareen
Tidak mungkin ia ingin kedua nya itu
Berarti egois

Ia hanya ingin mempunyai istri satu dan satu satunya dan nikah sekali seumur hidup walau
Pendamping nya tidak seumur hidup

Ia tersadar dalam lamunan nya yang sedang
Berfikir memperhatikan Al-Qur'an yang
Berada di pangkuan nya masih terbuka

Ia menutup Al-Qur'an dan menaruh nya di
Barisan Al-Qur'an lainya, lalu ia duduk di
Sofa dengan membuka ponsel nya
Menenangkan fikiran nya untuk tidak
Memikirkan hal hal aneh

Ceklek

Pintu terbuka memperlihatkan kan Mala datang dengan baju tidurnya dan tidak
Menggunakan cadar hanya memakai
Jilbab mini nya

"Halo Mass"

"Astaghfirullah Mal, nanti ada yang lihat"

"Tenang gak ada"

Jawab nya sembari duduk di samping Rasya dan menyandar kan kepala nya di dekat tangan kekar Rasya

"Mas aku tau Mas suka dia wanita yang berbeda tapi mas ga boleh egois harus pilih satu".Mala datang datang langsung to the point aja

" Maksud kamu apa Mal? "

"Mala tau mas cinta sama Mbak Kara tapi Sama Mbak shareen juga kan? , jangan bilang gak Mas! "Dengan nada mengancam Mala
Mengatakan itu pada Rasya

Rasya menarik nafas dalam dan " Iya Mal, Entah mengapa Mas nyaman sama Mala,, tapi Mas juga punya Rasa ke Shareen"

"Mas dengerin aku, Mbak Shareen gak akan
Nerima Mas"

Rasya yang mendengar itu langsung kaget
Dan membolak kan matanya nya kaget
"Maksud nya Mal"

"Karna mbak Shareen udah di la-"

Eh iya kata ummi jangan kasih tau

"Gajadi Mas"

"Apa Mal"

"Mungkin aja melihat Mas sama mbak
Kara yang udah deket jadi kayak gak ada
Peluang lagi"

Rasya terdiam mencerna kata kata yang adiknya beri, apakah ia begitu terlihat dekat
Dengan Kara? Rasanya tidak

"Mas percaya sama aku"

"Tapi Mas harus coba dulu Mala"

"Terserah Mas aja deh, dibilangin malah
Gak mau dengerin"Mala bangun dari duduknya dan berlari keluar dari kamar Rasya.

Rasya memijat kening nya masih pagi sudah
Di buat pusing saja oleh adiknya ini, ia memutuskan untuk keluar sebentar dari
Pesantren dan menenangkan dirinya

Ia berjalan di tangga menuju ke bawah tapi ia melihat ummi yang ingin keluar juga
Sedang berada di pintu ndalem

" Ummi"

RASYAWhere stories live. Discover now