Dua Belas

5.6K 554 54
                                    

Mohon maaf lahir dan batin semua🤍

Derap langkah yang terdengar cepat dan tegas itu menyusuri lorong Mansion dalam diam, di gendongan nya terdapat seogok mahluk kecil yang sedang terlelap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Derap langkah yang terdengar cepat dan tegas itu menyusuri lorong Mansion dalam diam, di gendongan nya terdapat seogok mahluk kecil yang sedang terlelap. Karena terlalu panik, pria itu sampai melupakan wanita muda yang bersama Kana dan meninggalkan nya di rumah begitu saja. 

Tadi saat di telpon oleh sang papi untuk membawa Kana ke rumah sakit, Gara langsung bergegas menuju tempat tinggal Kana. Tapi begitu sampai ia menemukan Kana dalam keadaan demam tinggi yang terus mengigau memanggil sang Ibu, bahkan wajah bulat itu sangat pucat.

Bukan nya ke rumah sakit, Gara malah membawa Kana ke Mansion.

Para pekerja dan penjaga Mansion di buat terkejut akan kehadiran Gara yang tiba-tiba membawa anak kecil dalam dekapannya, apalagi yang mereka tau tuannya itu sangat anti pada anak kecil.

Sungguh kejadian yang sangat langkah.

"Tuan.." Panggil seorang pelayan memberanikan diri.

Dengan wajah datar andalannya Gara mengangkat sebelah alis tebalnya, seolah bertanya 'ada apa?'

Melihat wajah Gara yang tidak bersahabat membuat  nya mengurungkan niat untuk bertanya.

"Ah.. tidak. Jika tuan ada perlu sesuatu, panggil saya."

Gara sedikit mengangguk, "Siap kan semua keperluan anak ini dan bawakan bubur ke kamar saya." Perintah Gara berlalu langsung menaiki tangga dengan terburu-buru.

Bukan hanya pria yang bertanya tadi saja yang mengangguk, tapi hampir semua pekerja di Mansion itu yang mendengar juga mengangguk. Bukan apa, Putra sulung Atalarik itu sangat jarang memerintah ataupun menyuruh pekerja di Mansion, sekalipun untuk hal-hal kecil. Tapi begitu sekali ia meminta melakukan sesuatu, maka harus sempurna.

Setelah sang tuan berlalu, para pekerja yang di perintahkan tadi langsung melaksanakan tugas masing-masing.

Dengan hati-hati Gara meletakan Kana di atas kasur miliknya dan menyelimutinya sebatas dada, lalu ia keluar menuju kamar Devan yang berada tepat di sebelah kamarnya.

Tok

Tok

Tok

Dengan tidak sabaran Gara menggedor-gedor pintu kamar Devan dengan brutal.

Bukan tanpa alasan Gara menggedor-gedor pintu kamar Devan seperti itu, pasti adiknya itu sedang fokus  bermain Game. Karena tidak mau diganggu, Devan mengunci pintu dari dalam dan di tambah kamarnya redup suara yang mengaruskan Gara extra sabar untuk memanggil sang adik.

Jika hari-hari sebelumnya ia tidak peduli dengan Devan keluar kamar atau tidak, tapi tidak dengan hari ini, ia perlu bantuan Devan untuk mengecek ke adaan Kana.

Baby Williams's Life (Hiatus Bentar)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang