Part 25

610 82 8
                                    

"Itu sarapannya" tunjuk Abel dengan muka datarnya. Teddy menyadari ada yang salah dengan istrinya.

"Sayang, kamu kenapa?" tanya Teddy heran dan mendekatkan wajahnya pada Abel, namun Abel menghindar.

"Aku sama Kirana ke kantor hari ini" Abel mengambil laptop dan beberapa dokumen tanpa memandang wajah Teddy

"Mas anter ya" Teddy mengambil kunci mobil yang berada di meja depan

"Udah dijemput Gia" tunjuk Abel pada mobil putih yang sudah terparkir di depan pagar yang sudah terbuka.

Entah apa yang dilakukannya sehingga membuat istrinya sedingin kutub selatan. Begitulah pikir Teddy yang melihat tingkah aneh Abel

"Sebentar, mas mau ngomong" Teddy menahan tangan Abel yang ingin menggendong Kirana menuju mobil Gia

"Apa?" jawabnya datar

"Kenapa semalem kamu tidur di kamar Kirana? Ga nunggu mas pulang" tanya Teddy dengan nada lembut

"Aku cape" jawab Abel bohong

"Kamu sakit?" tanya Teddy panik lalu menyentuh kening Abel. Teddy mengerutkan keningnya heran karena tidak merasakan suhu panas dari tubuh istrinya.

"Aku cape, bukan sakit" jawab Abel sedatar mungkin

"Kamu marah sama mas?" tanya Teddy sekali lagi

"Ga ada mas. Aku cape aja"

"Bener?"

"Iya mas, bener. Nanti aku sama Gia pulang agak malem karena banyak client hari ini"

"Ya udah. Nanti kabarin mas ya" jawab Teddy sembari mengusap surai rambut istrinya sebelum pergi bersama Kirana menuju Studio



🧸🧸🧸🧸




Ruby Photography Studio

Sangat bohong Abel ke studio untuk bekerja. Ia justru disibukkan dengan persiapan kejutan untuk suaminya. Untuk hari ini juga, Abel meliburkan semua karyawannya, kecuali Gia dan Andrew.

"Halo mas Rajif, Tolong ajak mas Teddy main atau keluar, biar kita bisa mulai dekor sore ini" ucap Abel pada Rajif melalui sambungan telepon

"Ini lagi main di Kertanegara" jawab Rajif dari sebrang sana. Sebisa mungkin Rajif tidak menyebut nama Abel karena ada Teddy didekatnya

"Oke mas. Makasih ya" ucap Abel lalu menutup sambungan telepon

"Yuk, kita ke rumah. Suami gue udah diluar" ajak Abel pada Gia dan Andrew.

Untuk mempersiapkan kejutan ini, Abel dan Gia sudah membeli keperluan dekorasi ulang tahun seperti balon angka hingga confetti, sedangkan Andrew bertugas mengambil pesanan kue ulang tahun dan beberapa makanan kecil serta minuman ringan.

Setelahnya, Abel dan kedua sahabatnya itu langsung bergegas menuju rumah dan mendekorasi ruang depan.

"Keren juga acting lo" puji Gia ketika Abel menceritakan bagaimana frustasinya Teddy melihat tingkah anehnya. 

"Gitu-gitu gue nahan ketawa tau. Kasihan gue liat mas Teddy" jawab Abel merasa bersalah karena mengabaikan suaminya. 

Abel dan Gia menyulap ruang depan menjadi ruangan yang penuh balon dan pernak-pernik khas perayaan ulang tahun. Abel sengaja memindahkan beberapa sofa untuk memperluas ruang tengah dibagian bawah, sehingga keluarga besar mereka nantinya bisa duduk di bawah lantai berlapiskan karpet tebal.

POLAROIDWhere stories live. Discover now