Part 13

949 77 1
                                    

"Sayang papa bangun nak" dengan gemas Teddy mencium Kirana

"Jangan tium tium pipi dedek pa, papa beyum mandi" ucap Abel menirukan suara anak kecil

Sudah menjadi kebiasaan baru Teddy untuk jahil kepada putrinya

"Papa wangi dek, sini kita berjemur dulu sebelum ketemu kakek"

Teddy membawa Kirana ke halaman depan rumah, sedangkan Abel mempersiapkan sarapan sang suami sebelum berangkat ke Kertanegara

"Kita nanti ketemu kakek, nanti boneka dari kakek dibawa ya"

"Ni dek, papa berjemur juga"

"Nanti dedek pake baju apa ya? Pake bando juga nanti ya"

Begitulah obrolan manis antara papa dan putrinya

"Gemesnya lagi dijemur kaya kerupuk" Abel datang membawa sepiring bubur lalu menyuapi sang suami

"Cantiknya papa bukan kerupuk mama" bela Teddy

"Duh gemes pahanya kaya roti" belum sempat menyentuh paha Kirana, Teddy dengan sigap menghindar dari serangan gemas sang istri

"Jangan mama, aku bukan kue cubit" Teddy mengelus paha putri kecilnya

"Aduh gemes mama dek"

"Abis ini papa mandi ya, abis itu Kirana, baru mama" Abel berjalan meninggalkan Kirana dan Teddy untuk menyiapkan pakaian

1 jam berlalu, keluarga kecil itu sudah siap untuk berangkat ke Kertanegara. Kunjungan pertama bagi Kirana untuk bertemu kakeknya

"Cantiknya anak mama" Abel tak henti-hentinya mencium Kirana yang menggunakan pakaian bayi berwarna pink, lengkap dengan bando bunganya

"Cantiknya papa, lucu banget pake bando" Teddy menggendong Kirana dan meletakannya di car seat.

_______🤍🧸🤍______

Kertanegara

"Selamat pagi bang mayor, mba Abel" sapa Agung

"Pagi mas Agung" jawab Abel

"keponakan saya mana mba Abel? Mana Kirana?" Lino datang tergesa-gesa tidak sabar melihat keponakannya

"Digendong mas Teddy" tunjuk Abel

"ADUH GEMESNYA PAKE BANDO, ADEK CIAPA INI? KIYANA YA? LUTUNAAA" Lino menggenggam kedua tangannya, menahan rasa gemas saat melihat Kirana ada digendongan Teddy

"No sawan no anak orang no" Agung kehabisan tenaga menghadapi Lino yang kelewat gemas dengan Kirana

"Enak aja, engga ya dek, aduh lutunaaaa, pipinyaaa kaya tomatt meyahhh"

"Awas no cucu pertama kertanegara ni" Rajif datang seorang diri

"Pagi bang mayor, pagi bu mayor" sapanya

"Pagi juga rajif" sapa Teddy

"Yuk masuk, bapak ada di dalam" ajak Rajif

Kunjungan perdana Kirana disambut dengan hangat oleh keluarga di Kertanegara. Sesuai janjinya, sang Menteri mengadakan syukuran untuk cucu pertamanya

Syukuran ini hanya diadakan sangat sederhana. Hanya ada keluarga terdekat yang diundang

"Cucu kakek datang" sambut sang Menteri

"Halo kakek, ini Kirana" sapa Teddy memperkenalkan putrinya

"Sini kakek gendong" Pak Prabowo mengambil alih Kirana untuk digendong

"Ini kakek sudah sediakan syukuran buat Kirana" Pak Prabowo memperlihatkan berbagai hidangan untuk menyambut sang cucu

"Ini kakek sediakan juga alat musik untuk om-om Kirana, mereka bisa nyanyi" lanjut, Pak Prabowo mengajak Kirana ke bagian alat musik yang telah sediakan, lengkap dengan mic yang sudah menyala

"Kalo ini kamar Kirana, kalo main ke sini, Kirana bisa pakai kamar ini ya. Kakek sudah siapkan mainan" Pak Prabowo berjalan menuju kamar yang dikhususkan untuk Kirana

Setelah mengajak cucunya berkeliling, acara syukuran pun dimulai. Doa demi doa dipanjatkan untuk Kirana lalu dilanjutkan dengan sesi bernyanyi

Kali ini, keempat anak sang Menteri, yaitu Rajif, Agung, Rizky, dan Lino yang bernyanyi dengan penuh semangat

"Eh gue dulu yang nyanyi" Rajif merebut mic dari tangan Lino

"Gue dulu bang, lo gebuk drum aja sono" tak mau kalah, Lino merebut lagi mic itu

"Ribet ah, gue aja yang nyanyi, lino gitaran, rajif gebuk drum" Rizky datang lalu mengambil mic

"Dek liat dek, omnya rebutan mic" Abel menunjuk kearah 4 anak menteri yang ribut karena mic

"Iya ni, omnya rebutan mic ya dek" Teddy mengelus kepala Kirana agar bisa tidur dengan nyenyak

______🤍🧸🤍______



Sepulangnya dari Kertanegara, Abel bergegas menyiapkan air hangat untuk putrinya mandi

"Seger ya dek" Abel mengelap tubuh Kirana dan menyelimutinya dengan handuk

"Ni papa pilihin baju buat dedek" Teddy mengambil baju bayi berlengan panjang di salah satu lemari pakaian milik Kirana

"Terima kasih papa"

"Mas, itu handuk sama baju udah di dalem ya" Abel menunjuk ke arah dalam kamar mandi lalu mendandani Kirana dengan baju pilihan papanya

"Terima kasih sayang"

"Oh iya, besok bunda mau mampir katanya" ucap Teddy sebelum masuk ke kamar mandi

"Oh ya? Kok ga ngabarin aku ya mas?"

"Ngabarin aku aja, kan aku anaknya" ledek Teddy

"Siap anaknya, sangat menyala papa Kirana"

Teddy hanya bisa tertawa dengan jawaban sang istri dan melanjutkan aktivitasnya

Setelah Teddy selesai mandi, kini giliran Abel yang membersihkan diri meninggalkan Kirana bersama papa tercintanya

"Cantiknya papa" Teddy terus memandangi wajah Kirana yang telah tertidur

"Mirip papanya"

"Hidung, mata, bibir mirip papa"

"Semuka-muka mirip papa"

Begitulah ucapan Teddy seorang diri dikala memandangi putri kecilnya. Begitu mirip dengan papanya.

POLAROIDWhere stories live. Discover now