Kesialan tak terduga

117 22 1
                                    

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

[Name] P.O.V

"Selamat datang kembali pemimpin" Aku mengerjapkan mataku beberapa kali, berteleportasi dua kali berturut turut dalam sehari ternyata bukanlah hal yang baik.

Setelah beberapa saat, akhirnya pandanganku kembali normal dan orang yang menyapaku tersenyum ramah seolah sudah tahu.

"Lama tidak bertemu Akash,bagaimana kabar guild disini?"  Kataku sambil berjalan masuk kedalam menuju bangunan tingkat dua yang cukup mewah untuk tempat tinggal ku.

Memang titik teleportasi ku cukup berjarak daripada tempat pertemuanku dengan Akash. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir jika ada penyihir yang mencoba melacak keberadaan ku.

Tempat yang akan ku tuju adalah bangunan yang ku beli atas nama Akash untuk jaga jaga jika sewaktu waktu hal darurat terjadi di Puzzle city dan aku memerlukan tempat untuk tinggal.

"Semuanya baik baik saja, malah berjalan terlalu baik sampai sampai saya curiga" Balas Akash, dia berjalan beberapa langkah di belakangku seperti layaknya seorang ksatria yang mengawal seorang nona bangsawan.

"Curiga tentang?" Tanyaku penasaran sambil membuka pintu bangunan tersebut.

"Masalah apa lagi yang akan anda buat kali ini? Biasanya badai selalu datang dari tempat yang tenang"

Bunyi pintu yang terbuka terdengar di telingaku , lalu aku segera memasuki bangunan itu tanpa menjawab pertanyaan Akash sebelumnya.

Lagipula dia akan tau nanti. Kalau badai yang datang kali ini, berada di luar ekspektasi siapapun.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

“Naga itu seperti manusia.”

Clack

Cale meletakkan cangkir berisi limun yang manis dan asam di atas meja. Dia kemudian menanggapi Choi Han, yang menatapnya dengan rasa ingin tahu.

“Naga, Manusia Binatang, Kurcaci, Peri, mereka semua seperti manusia. Mengapa? Karena mereka juga punya emosi dan kehidupan.”

Aspek itu tidak penting bagi Cale. Poin utamanya dimulai dari sini.

"Namun."

Choi Han mungkin menyadari perubahan sikap Cale yang tiba-tiba. Dia duduk tegak dan fokus pada apa yang dikatakan Cale.

“Eksistensi seperti itu telah jatuh ke dalam kegelapan sejak ia dilahirkan. Satu-satunya hal yang saat ini menerangi kegelapan dalam hidupnya adalah obor, dan ia bahkan belum pernah melihat cahaya matahari. Menurut Anda kehidupan seperti apa yang dimilikinya?”

ʟɪᴋᴇ ᴜs || 𝐓𝐂𝐅 𝐅𝐚𝐧𝐟𝐢𝐜Donde viven las historias. Descúbrelo ahora