Bab 35

1.9K 430 111
                                    

Mew berdiri di dalam kontrakan Kana yang hanya berukuran 6×6 meter.

"Kenapa diam, tadi katanya mau ke kontrakanku."

"Kau tinggal di tempat seperti ini tanpa Ac."

"Memangnya kenapa? Aku suka tinggal di sini jauh dari kebisingan."

"Kau makan apa, di sini jauh sekali dari kedai makanan?"

"Pulang kerja aku beli makan untuk sekalian makan malam agar aku tidak perlu repot-repot keluar."

"Besok kita pindah, ke tempat yang lebih layak, paling tidak ada dapur untuk masak."

"Kau tidak bisa hidup miskin bersamaku?"

"Aku rasa justru kau yang tidak akan terbiasa hidup miskin, sebelum villa kita jadi kita sewa Apartemen saja."

"Di mana di sini ada Apartemen?"

"Aku yang akan cari, tinggal di tempat sekecil ini bagaimana kau bisa nafas."

"Ini masih berbentuk rumah bukan kuburan."

"Tidak sehat untukmu jika tinggal ditempat seperti ini, besok kita pergi cari tempat yang lebih bagus."

"Jadi bagaimana kau mau tinggal di sini atau tidak!"

"Untuk sekarang tidak ada pilihan, walau pun ini tidak layak untuk di tempati."

Kana menyentuh perutnya karena di dalam sana selalu saja bergerak.

"Ada apa dengan perutmu?"

"Sepertinya di dalam sana sedang protes karena sejak tadi kau tidak menyapa dia."

"Benarkah? Coba aku lihat," Mew mengangkat baju Kana, dia melihat perut Kana memang buncit Mew pun berjongkok lalu mencium perut Kana.

Antara mimpi dan juga nyata ini benar-benar ajaib, bagaimana bisa ada makhluk kecil tumbuh di perut Kana, Mew mengelus perut Kana dan tiba-tiba ada yang bergerak di dalam sana, Mew pun mendongak menatap Kana.

"Kenapa?"

"Dia bergerak!"

"Tentu saja dia Bayi yang sangat sehat."

"Kana aku tidak mimpi kan?"

"Kau tidak percaya kalau sebentar lagi kau akan jadi Ayah?"

"Antara percaya dan tidak tapi ini nyata di dalam sana ada kehidupan."

"Ada Bibit Kwaci yang dalam 4 bulan lagi dia akan keluar. Kau, aku dan Baby kita akan hidup bersama, kita tidak membutuhkan siapa pun kita hanya akan hidup bertiga."

"Hmmm..." Mew mengangguk dia pun sadar tidak akan selamanya hidup dia di miliki oleh ke dua orang tuanya, sekarang sudah waktunya dia memiliki kehidupan sendiri dan membangun rumah tangga dengan orang yang dia cintai.

Mew memainkan rambut Kana sesekali dia menelan salivanya.

"Kau haus?"

Mew menggeleng.

"Lalu kenapa dengan tenggorokanmu nampak kering."

"Aku...apa aku boleh melakukan itu?"

"Apa?"

"Ayolah kau tau maksudku, kita sudah lama tidak melakukanya kau juga pasti mau kan."

"Seks maksudmu?"

"Iya itu!"

"Tidak sekarang, kau baru saja sembuh jika nanti kau banyak bergerak urat-uratmu putus."

"Hmm, aku tidak akan bergerak kau bisa mewakiliku."

K W A C I  [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang