ᵗʷᵉⁿᵗʸ ᶠᶦᵛᵉ

150 34 1
                                        

✎✎✎

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

✎✎✎

Arjun mengendarai motor sangat laju, bahkan ia sama sekali tidak menghawatirkan keselamatan diri nya dan orang di sekitar, ia sibuk fokus dengan tujuan nya semata, pikiran pria itu hanya terisi penuh oleh wanita yang di sebut sebut sang Ibu sebagai orang bermuka dua.

sebenarnya Arjun juga tak habis pikir, mengapa keluarga nya sama sekali tidak merestui hubungan diri nya dengan Elena. padahal di mata Arjun, Elena adalah wanita yang cantik nan baik hati. sudah 5 tahun lama nya Arjun menetapkan hati nya pada wanita seumuran nya tersebut, dan selama itu pula Arjun tidak pernah merasa bahwa Elena tidak lah baik seperti yang di katakan keluarga terutama oleh kedua orangtuanya.

ia rasa kedua orangtua nya memiliki dendam pribadi pada Elena, namun apa?. Arjun juga sudah berkali kali menanyai apa alasan mengapa Ibu dan Ayah nya begitu membenci Elena tetapi ia tak pernah mendapat jawaban yang pas. setiap kali ia bertanya, pasti sang Ibu selalu saja menjawab 'pokoknya Elena perempuan bermuka dua, dia itu jahat'.

padahal fakta nya orang orang lah yang sering berbuat jahat pada Elena. selama ini Arjun tau betul kalau wanita itu memiliki banyak masalah terutama masalah keluarga, hal itu lah yang membuat Elena mengidap penyakit mental sebab sedari kecil ia selalu mendapat kekerasan fisik ataupun verbal dari keluarga nya. itu juga salah satu alasan mengapa tak jarang jika Arjun mendapat panggilan mendadak dari adik tiri Elena. Ceryl selalu menghubungi Arjun jikalau tiba tiba penyakit gangguan mental kakak nya kambuh, jadi bisa di bilang Arjun yang menjadi penenang untuk wanita yang ia cintai itu.

"Elena!! Elena!!" setelah Arjun memarkirkan motornya asal, lantas ia bergegas masuk ke dalam sebuah rumah dan terus berteriak memanggil nama sang Kekasih.

"kak Jun!! disini!!" mendengar sahutan seseorang dari halaman belakang rumah, Arjun segera berlari menuju ke asal sumber suara.

ketika sampai di sana, ia terkejut begitu mendapati Elena yang terbaring tidak sadarkan diri dengan sejumlah luka di sekujur tubuhnya. sementara Ceryl berlutut di samping Elena dan berusaha menyadarkan nya.

"dia daritadi ngamuk ngamuk, trus ke belakang sini buat ngelukain diri nya pake benda tajam" ujar Ceryl menunjuk sebilah pisau berukuran kecil yang tergeletak di tanah.

"kita harus ke rumah sakit, kunci mobil lo mana?! biar gua yang ngendarain" tanya Arjun cepat sembari mengangkat tubuh Elena.

"langsung ke depan, sekalian gue mau ngambil obat obat kak Elena" Arjun mengikuti Ceryl dari belakang untuk menuju ke ruang tamu. usai Ceryl mengambil kunci mobil dengan obat yang di maksud, segera mereka bersama sama menuju kendaraan untuk membawa Elena ke rumah sakit.

✎✎✎

"Jun?" Elena kini sudah siuman, ia pun memanggil nama pria bernotabene sebagai kekasih nya itu berada tepat di samping brankar nya.

"babe syukur deh kamu udah sadar, benter aku ambilin air minum dulu" ujar Arjun bernada lembut. baru saja ia ingin beranjak, Elena sudah lebih dulu menarik tangan nya yang menyebabkan tubuh Arjun berbalik kembali. saat itu lah Elena langsung memeluk Arjun dengan erat.

"maafin aku udah marah sama kamu, aku tau kok kalau sebenarnya pernikahan itu paksaan dari orang tua kamu,"

"aku cuman ga mau kehilangan kamu Jun, aku cuman mau kamu jadi milik aku selalu" lirih Elena yang terdengar mulai menangis.

"Elena, look at me" Arjun memegang kedua pipi Elena, perlahan lahan ia menghapus air mata yang membasahi pipi wanita nya itu.

"aku ini cuman milik kamu, aku gabakal kemana mana. asal kamu tau ya, cewek yang di jodohin sama aku juga setuju dan ga perduli kalau aku masih tetep sama kamu. jadi tenang aja" tutur Arjun mencoba menenangkan Elena yang menatap nya dengan tatapan sendu.

"berarti kita masih tetep barengan? kalau aku hubungi kamu terus gapapa? trus kamu gabakal ninggalin aku kan??"

"of course, don't worry, i'll never leave you. hubungan kita tetap berjalan kok" Elena lantas tersenyum mendengar ucapan itu. ia tau kalau pria nya tidak akan mudah meninggalkan diri nya, sekalipun Arjun sudah berumah tangga dengan orang lain, Elena akan tetap mempertahankan hubungannya dengan Arjun.

kedua pasangan itu lalu saling berpelukan kembali satu sama lain. hubungan yang seharusnya tidak perlu ada lagi ternyata masih berlanjut, mereka berdua benar benar hanya memikirkan perasaan mereka masing masing. namun, tanpa mereka sadari sebenarnya ada seseorang yang secara diam diam sedang memantau dari luar kaca kecil pada pintu kamar pasien tempat mereka berada.

"ck, sial" decak nya.

✐✐✐

unconsidered ⚊ jihoon treasureDonde viven las historias. Descúbrelo ahora