ᶠᵒᵘʳᵗᵉᵉⁿ⚠️

84 26 1
                                    

✎✎✎

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

✎✎✎

author's pov

menyadari Arjun yang berjalan walau masih dalam keadaan tak mengenakan atasan, Hani menelan ludah tanda ia sangat gugup dan tidak tau harus berbuat apa.

gadis 20 tahun itu hanya bisa melangkah menyamping lalu menempelkan diri pada dinding di belakang nya. naas, perlahan lahan Arjun justru mendekat yang membuat jarak di antara mereka berdua juga mulai menipis.

"lo ngapain-"
"di kamar gue" tegas Arjun mengintimidasi gadis yang akan di jodohkan dengan diri nya itu.

enggan menjawab pertanyaan yang di lontarkan dari Pria di hadapannya barusan, Hani hanya memalingkan wajah.

"lo budeg?" nampak Pria 24 tahun itu mulai geram karena Hani yang masih diam dan tidak merespon.

tamat sudah riwayat Hani, ia akan menanggung malu seumur hidup karena kejadian ini.

"yang nyuruh lo masuk siapa?" nada bicara Arjun seakan akan menahan amarah membuat Hani menciut.

"emm itu kak anu emm" kata Hani gugup.

"s-sorry gue buru buru mau ke bawah, kayaknya udah di cari" putri sulung dari Nantha kadeo itu malah mengalihkan pembicaraan melangkah pergi dari hadapan Arjun dan menuju ke pintu utama berniat kabur.

sayangnya, baru saja tangan kiri Hani memegang gagang pintu, tangan kanan nya dengan cepat di tarik yang membuat tubuh ringan nya justru berbalik dan menabrak tubuh kekar Arjun.

sungguh semacam di drama drama, mereka berdua kini beradu tatap. deru napas Arjun dan detak jantung Hani yang kencang di tambah kesunyian membuat atmosfer di sekeliling mereka terasa berubah.

meskipun begitu, mereka masih belum menciptakan jarak dimana siapapun yang melihat hal ini mungkin mengira Hani dan Arjun akan melakukan sesuatu.

kisaran 3 menit dengan keadaan tetap sama, tiba tiba..

cklekk

"WOW DAMNN IT!!" teriakan seseorang dari arah pintu lah yang akhirnya membuat kedua sejoli itu kaget lalu segera menghindar satu sama lain.

"kalian berdua ngapain anjay?!!" heboh David bernotabene sebagai adik bungsu Arjun itu tertawa dengan apa yang ia lihat barusan.

"HAH APAAN TU ADA APA" di susul oleh Yohan, si anak kedua yang ikutan heboh membuat suasana jadi terpecah belah.

"telat, tadi sodara lo peluk peluk kan sama ciwi. HUH MENYALA ABANGKU" ledek David.

"ANJ LO KENAPA GA NGETUK PINTU DULU B*NGST" gertak Arjun.

"CIAHHH KENAPA? KETAHUANN YAAAA" sorak David sementara Yohan hanya tertawa terbahak bahak.

jangan tanyakan bagaimana keadaan Hani sekarang, yang jelas wajah Gadis itu mulai memerah, ia malu sangat malu, apalagi melihat keadaan Arjun yang sedang bertelanjang dada.

'jadi ini disebut situasi anjir atau bejir?'

"d-duhh kalian jangan mikir yang aneh aneh please, gue sama kak Arjun ga ngapa ngapain suerrr" Hani membujuk dua bersaudara tersebut dengan penuh harapan kalau mereka akan mengubah pikiran mereka kepada nya terlebih dahulu.

"ga ngapa ngapain kok pelukan? salah nih pasti, harus nya belom ngapa ngapain" sahut Yohan.

"mana yang cowo gapake baju lagi, BUAHAHAHAHAHA" timpal David.

"KALIAN?!!" teriakan seorang Wanita barusan tak lain dan tidak bukan adalah sang Ibu yang sedang menutup mulut menggunakan kedua tangan nya terkejut,

apalagi kalau bukan karena keadaan Arjun, posisi Hani yang masih berada di dalam kamar-

seperti nya kita lupa akan sesuatu. juga rambut Hani yang terlihat terurai dan sedikit berantakan.

✐✐✐

unconsidered ⚊ jihoon treasureWhere stories live. Discover now