12

10.8K 1.9K 700
                                    






Ini kayaknya pada berlayar pake kapal sendiri yah? Padahal aku belum bikin kapal buat kalian😆

Ya gk masalah, tapi janji jangan nangis kalo kapalnya nanti gk kuat sama badai terus tenggelam 😃



⚠️⚠️Jadwal up :

- Setiap Jumat & Minggu
- 1k vote & 500+ komen
Jika hari Jumat/Minggu belum target, maka up di undur!








Selamat membaca 🖤



***









"Jika kau sudah kedinginan, percepat mandinya."

Lihat siapa yang bicara ini. Dia kira siapa yang membuat mandi pagi ini durasinya molor?

Diluar perkiraan. Raden Setyaka, yang jarang bicara dan terlihat kalem justru sangat beringas. Pucuk dadaku ini perih saat kena air, mungkin lecet karena ulah raden satu ini.

Dan di pagi harinya dia meminta untuk ditemani mandi. Awalnya aku hanya membantu dirinya membasuh punggungnya, tapi namanya pria__ apalagi di pagi hari katanya kan tongkat bisbol merek jadi tegak sendiri yah?

Malah minta yang iya iya raden ini.

Tidak. Aku tentu tidak mau melakukan yang lebih jauh, cukup mainan bayi-bayian dengannya. Ya__ kalian tahu kan apa maksudku?

Aku akhirnya ikut mandi, setelah Setyaka naik ke atas. Ketika aku hampir selesai memakai kembenku kembali, kulirik dia yang tengah membuat api unggun.

Sebenarnya dia ini cukup perhatian. Aku tidak mengeluh dingin, tapi dia tahu dan inisiatif membuat api unggun.

Setelah selesai berpakaian, aku mendekatinya. Dia bangun dari jongkoknya, aku mendongak menatap wajah tampannya sebentar.

Sangat fresh!

"Aku akan mencari buah sebentar. Tunggulah disini," pesannya. Setyaka pergi begitu saja meninggalkanku.

Aku duduk di batu yang cukup besar sembari menghangatkan diri.

Aku sudah bertekad, aku harus menyelesaikan hari-hari bersama mereka semua lalu menyerahkan wahyu yang menyasar di tubuhku ini kepada salah satu diantara mereka, lalu aku akan pergi dari istana dan memulai kehidupan biasaku kembali.

Pangeran Sentanu, dia memang kandidat nomor satu yang harusnya mendapatkan wahyu ini mengingat dia putra mahkota.

Lalu si kembar? Kulihat mereka sepertinya tidak ada ambisi untuk takhta kerajaan ini kan? Ya yang kurasakan sih seperti itu.

Gandamana? Gila kali kalau dia masih mau menyrobot wahyu ini, sementara dia sudah sakti mandraguna. Dari karakter dia sih, tebakanku dia tidak menginginkan takhta... Tapi murni untuk kepuasannya sendiri meninggikan ilmunya.

Ku gigit kuku jariku, dari kebebasan yang kerajaan berikan padaku itu semua menjurus ke hal yang iya iya.

Sudah ada dua pangeran yang menyentuhku, jika memang benar cara pemberian wahyu ini dengan cara snu snu... Maka akan aku lakukan dengan singkat!

Yang penting satu kali celup, sudah tertransfer kan itu wahyu?

Lakukan dengan cepat lalu segera pergi dari istana!

Tanpa melibatkan perasaan!

"Ack!" Aku kaget ketika tiba-tiba Setyaka sudah duduk di sebelahku.

Dandang Mangore Romance [21+]  ENDWhere stories live. Discover now