Leona dibuat terkejut saat melihat Farel ngos-ngosan bahkan baju yang ia pakai kotor apa dia tidak berganti baju setelah berpisah di jalan itu? Leona menyingkirkan pikiran macam-macam untuk saat ini ia menyuruh Farel untuk masuk dan mandi, juga meminta Leo untuk membawakan pakaian Leon yang sekiranya pas dengan Farel.

"Apa terjadi sesuatu? " Tanya Leona hati hati.

Beberapa menit tidak ada jawaban dari Farel membuat suasananya canggung. "Kalau gak mau cerita gapapa gue gak maksa" Farel menggelengkan kepalanya pelan ia harus cerita pada Leona mungkin bisa melegakan sedikit.






....







Setelah perpisahannya dengan Leona dijalan, Farel langsung menuju rumahnya untuk menemui Satria ayah tiri Farel. Para bodyguard yang sedang berjaga mempersilahkan masuk Farel.

"Baru ingat kalau punya rumah? " Baru saja Farel menginjakkan kakinya ke ruang tamu yang berisi Satria seorang yang sedang melihatnya tajam.

Farel mengangguk setuju lalu menatap balik Satria. "Dari dulu saya memang tidak punya rumah bahkan sampai sekarang"



Prangg



Gelas yang berisi air Satria lempar hampir mengenai Farel. "Saya ayah kamu Samuel, kamu jangan membantah saya"

Pandangan mereka tidak ada yang mau mengalah masih beradu tatap tanpa berkedip sedikitpun. "Sudah berapa kali saya mengingatkan, nama saya Farel bukan Samuel"

Satria memijat pelipisnya lelah menghadapi Samuel.

Farel/Samuel mengganti namanya karena ayah kandungnya bernama Saga yang tidak memberikan kasih sayangnya sedikitpun pada Samuel hingga dia sangat membenci kata SA di dalam namanya, entah itu nama ayahnya Saga dan sekarang ayah tirinya bernama Satria. Ia mengganti FA karena masih menyayanyi ibu kandungnya Fana yang sudah meninggal.

Satria berdiri dari duduknya berjalan mendekati Farel yang masih memandanginya dengan tatapan tidak suka. "Apa saya tidak punya kesempatan untuk menunjukkan kasih sayang  ayah dalam kehidupanmu? " Ucap Satria teduh sambil memegang kedua bahu Farel namun segera ditepis kasar.

Farel pergi begitu saja sampai saat ini ia masih bingung dengan sikapnya, Satria memang baik tapi dia selalu mengekang Farel untuk mendapatkan nilai bagus setelah kedatangannya. Farel yang masih berandalan disuruh rajin belajar agar bisa mewariskan perusahaan milik Fana tentu saja menolak, seharusnya dirinya tidak terlahir saja di dunia ini.

Saga ayah kandung dan Fana ibu kandung Farel menikah karena tepaksa. Saat Fana masih muda dia pergi ke tempat yang seharusnua tidak boleh dimasuki oleh anak anak remaja lainnya, tapi Fana tidak mempedulikan itu ia tetap masuk bersama teman temannya untuk berpesta. Malam itu Fana meminum banyak alkohol dan pamit untuk pergi ke toilet tapi dalam perjalanannya ke toilet dia menabrak seorang pria yang sedang mabuk berat, hal yang tidak direncakan oleh Fana terjadi begitu saja sampai pagi hari tiba dia terbangun dan melihat Saga tidur di sampingnya, Fana melakukan hal itu dengan pria asing sampai Fana dinyatakan positif hamil dan Saga sempat tidak mau bertanggung jawab kalau tidak dipaksa oleh orang tuanya.

Akhirnya terlahirlah Farel bayi yang tidak diinginkan bahkan Saga ayahnya sendiri sempat berusaha membunuh janin yang tidak bersalah bersamaan dengan Fana agar Saga bisa bebas, tapi Fana tidak membiarkan hal itu walaupun dirinya sudah kotor tapi Fana masih manusiawi, janin yang ada di perutnya tidak akan ada kalau bukan kesalahan mereka.

Tanpa sadar air mata Leona lolos begitu saja mendengar cerita Farel ia tidak bisa berkata apa apa, ternyata Farel mempunyai cerita yang lebih kelam darinya. Farel terkekeh pelan saat melihat wajah khawatir Leona. "Gak usah kasian sama gue, emang dari awal hidup gue banyak comedi"

Pesantren Unlimited EditionWhere stories live. Discover now