14. Stay away

3.8K 314 23
                                    

Denne terduduk dengan kedua lutut yang dipeluknya, menyembunyikan wajahnya disana.

Air matanya kembali membasahi pipinya.

Dia sangat tidak tulen, pikirnya.

Dia menangis seperti seorang gadis yang direnggut keperawanan nya.
Tapi kenyataannya Denne memang sudah tidak perawan. Sudah tidak perjaka lagi.

Denne menyalahkan Allen untuk semua ini.

Kali ini Denne tidak dapat menerima nya dengan mudah, dia amat marah hanya untuk sekedar mengingat kejadian pelecehan yang dia dapat dari Allen.

Bahkan tubuhnya pun dia paksa untuk bergerak dan pergi dari apartemen Allen, tempat yang menjadi saksi bisu perbuatan Allen padanya selama ini.

Pinggang dan bagian bawah nya terasa hancur. Pemuda manis itu sangat marah akan perbuatan Allen padanya.

Tidak peduli dengan rasa takutnya pada Allendra seperti sebelumnya, rasa kesal nya pada Allen saat ini lebih mendominasi.

Terlebih pagi ini Denne harus mendengar keributan yang dibuat kakak kelasnya.
Denne sangat tidak ingin melihat Allen untuk saat ini, bahkan untuk esok-esoknya pun Denne juga tidak mau.

Allendra pemuda brengsek yang pernah Denne tau selama dia hidup.
Denne tau bahwa Allendra pasti masih ada diluar sana,dibalik pintu rumahnya.
Namun Denne sama sekali tidak menginginkan kehadiran Allen.

"Denne..!!"

Kan, keyakinan Denne terbukti bahwa Allendra masih diluar sana. Kembali mengetuk-ngetuk keras pintu rumahnya.
Air matanya yang masih tidak berhenti bergulir itu dia usap sedikit kasar.

Tanpa peduli teriakkan Allen yang terus menerus, Denne memutuskan kembali ke kamarnya.

Dia butuh istirahat.

Tapi, karena bagian bawahnya sedang tidak baik-baik saja.. cara berjalan Denne amat asing dan aneh.

Hmn bagaimana dia bisa sampai dirumahnya sendiri dengan keadaan seperti itu?

Terlebih corak-corak merah dan kebiruan yang di tinggalkan Allen di tubuhnya tidak lah sedikit, termasuk bagian leher dan tengkuk.

Yang jelas Denne tidak peduli lagi, dia hanya perlu menenangkan diri untuk beberapa waktu ini. Atau jika tidak, Denne bisa terancam setres berat.

Sedangkan Allen.. mari lupakan sesaat pemuda yang sudah masuk buku hitam kelas berat milik Denne saat ini.




....




"Haha anjir, cewe yang kemaren bohay banget emang Joy.."

"Sialan lu, pake acara lupa lu minta nomernya"

"Ya terlalu menghayati keindahan body tu cewe sih gua njrr"

"Rein tolol"

Alim yang mendengar percakapan random kedua temannya itu menatap jengah keduanya.
Sudah biasa memang baginya dengan ke randoman mereka, hanya saja mereka tidak peka dengan situasi saat ini.

Alim jadi ingin menyesap nikotin, mulutnya terasa pahit. Apa lagi mendengar pembicaraan bodoh Joy dan Rein.. rasa ingin mengumpati mereka amat besar.

Tapi dia tahan, mengingat suasana Allendra terlihat buruk.
Jika terjadi keributan, Alim yakin itu dapat mengundang bencana buat Joy dan Rein termasuk dirinya.

Bagaimana pun, Allen tetaplah yang paling mendominasi diantara mereka.

Ck ck

Tapi lihatlah, Allen terlihat seperti orang bodoh yang sedang frustasi.

Bullyshit {BL}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang