Sunghoon mulai menggenggam tangan Sunoo, membuat lelaki manis itu refleks menatap tangan mereka.

Keduanya mulai melangkah memasuki pusaran tersebut. Tak sampai lima detik, kini keduanya sudah sampai di rumah Sunoo yang lelaki manis itu tempati bersama mediang Bibinya, Bae Sandara.

"Wow!" Sunoo berteriak kagum. Lelaki manis itu lalu mencoba menjentikkan jarinya seperti yang Sunghoon lakukan tadi. Namun nihil, tak ada yang berubah.

"Kenapa aku tidak bisa?" Sunoo menatap Sunghoon.

"Karena hanya orang tertentu saja yang bisa melakukannya." Sunoo berdecih mendengar ucapan Sunghoon. Lelaki manis itu lalu mengalihkan pandangannya pada televisi yang ditutup kain putih lalu kembali menatap Sunghoon.

"Ayok kita nonton film!"

⸙⸙⸙

"Sunghoon, aku tahu kamu adalah vampir. Tapi apa kamu tidak takut melihat hantu tadi?" tanya Sunoo. Sunghoon menoleh, membuat Sunoo menarik kepalanya sedikit menjauh karena jarak mereka yang terlampau dekat.

Sunghoon terkekeh, lalu kembali menatap layar televisi di depannya, membuat matanya kini bersinar karena terkena cahaya televisi. "Biasa saja."

Sekarang mereka tengah menonton film horor kesukaan Sunoo, Insidious. Mereka menonton di ruang keluarga sambil menggelar kasur lantai, berencana untuk tidur di sana.

Sunoo kembali menatap layar televisi yang kini menampilkan nama-nama pemain yang bergulir ke bawah, pertanda film yang mereka tonton sudah selesai.

"Tamat." Sunoo berucap sambil menekan tombol merah di remot televisi. Lelaki manis itu lalu menyelimuti tubuhnya dengan selimut tebal, lalu menoleh ke arah Sunghoon yang sedari tadi terus menatapnya.

"Selamat malam, Sunghoon."

"Selamat malam juga, Sunoo."

Sunoo tersenyum lebar, lalu mulai memeluk gulingnya sambil memejamkan mata mencoba untuk tidur. Begitu pula Sunghoon.

Setelahnya Hening...

Namun, beberapa saat kemudian mata elang Sunghoon kembali terbuka. Dia lalu memutar tubuhnya menghadap ke Sunoo lalu tersenyum samar.

"Sunoo?" panggil Sunghoon memastikan.

Tak ada jawaban. Hanya deru napas tenang Sunoo yang terdengar. Lelaki manis itu benar-benar sudah terlelap dan hanyut dalam mimpinya.

Park Sunghoon perlahan bangkit. Tangan kirinya menopang berat tubuhnya, sementara tangan kanan terulur membelai rambut Sunoo.

Merasa tidak enak, Sunghoon merubah posisinya menjadi duduk menghadap lelaki manis yang masih asik tertidur. Dibelainya lagi surai hitam Sunoo sambil terus menatap wajah tenang di hadapannya.

"Jangan berpikir kalau aku tidak tahu niat kamu yang ingin menyerahkan diri ke Klan Strigoi, Sunoo?"

Kemudian pikirannya melayang. Sunghoon masih mengingat pertemuannya dengan bajingan paruh baya itu. Selepas ia mengatakan akan menerima tantangan dari Tuan Daesung, Sunghoon tidak benar-benar pergi. Dirinya langsung bersembunyi di balik dinding. Sesekali mengintip ke arah seorang lelaki manis yang tengah bersandar pada pilar besar dengan pandangan menerawang.

Ah, Sunghoon ingin sekali memaki-maki lelaki manis itu saat mendengar pikiran gilanya.

Tak tahu kah, Sunghoon menyanggupi perang karena siapa? Sunghoon menyanggupi peperangan ini untuk melindungi siapa?

Hei, ini semua dia lakukan untuk lelaki manis itu. Untuk Kim Sunoo.

Ia ingin lelaki manis itu aman hidup didekatnya tanpa embel-embel musuh yang berusaha merebut Sunoo untuk memanfaatkan kekuatan Double Blood-nya. Ia hanya ingin membuat Sunoo kembali ke masa tenang saat dirinya masih menjadi manusia dan tidak masuk ke dalam dunia suram Sunghoon. Hanya itu.

Sunghoon terkekeh miris.

"Jangan kamu pikir aku akan membiarkan hal itu terjadi. Kamu tahu, aku sudah berjanji untuk melindungimu. Dan sehebat apa pun rintangan untuk melindungimu, aku akan lakukan dan berusaha untuk kamu."

Jeda, "Jangan pernah sekali pun berpikir untuk melindungiku, Sunoo. Karena kamu tak perlu melakukan itu. Percuma kalau pada ujungnya kamu yang celaka, karena aku juga akan merasakan hal itu..."

"Kalau sekali pun aku tidak di sisimu, kamu akan aman. Banyak yang bersedia untuk jaga kamu."

Sunghoon mengecup kening Sunoo, hidung, lalu jatuh ke bibir. Di sana, dia mengecup cukup lama dengan mata yang terpejam lembut. Sampai dirasa sudah cukup, lelaki itu mulai menarik kepalanya tanpa melepaskan pandangan dari Sunoo.

"Sampai nanti, Sunoo. Aku akan kembali lagi padamu."

Untuk terakhir kali, Sunghoon berbisik, "...Aku mencintaimu."

.
.
.

To be continued

[END] TRAPPED BY YOUWhere stories live. Discover now