EPO 02 •THE EXPERIMENT •

11 3 2
                                    

Hello‼️

Apa kabar semuanya 👋👋

Gak kerasa ya tinggal ngitung hari udah hari raya idul Fitri, udah pada beli baju baru belum???

Happy Reading‼️☘️








Sydney, Australia 16 Maret 20xx

Terbaring dengan kepalanya terpasang alat medis, dia tidak dalam keadaan setelah kecelakaan ataupun korban kekerasan. Lebih tepatnya, bahan eksperimen telah diberlakukan selama anak gadis itu berumur 7 tahun.

Hidupnya tidak seperti anak biasa, setiap hari yang dijalaninya adalah latihan soal pengujian setiap saatnya, dengan beberapa orang memandang dibalik kaca ruangan.

"Berapa umur dia sekarang?" Tanya Eduard, sembari menyeduh teh yang tersedia dimeja.

Memusatkan experiment yang dilakukan dengan serius, Evelyn menjawab."Tahun ini dia berusia 10 tahun."

"Aku tidak berfikir bahwa uji coba ini berhasil lebih cepat, ku kira kita harus menunggu sampai ia berumur 15 atau 17 tahun paling lama. Untuk pengetahuan yang begitu luas, bukankah ini begitu menakutkan?" Graziano mengatakan dengan muka yang terkejut.

Beberapa orang diruangan mengangguk setuju, "kemungkinan di umurnya yang masih terbilang muda memang tidak mungkin. Apakah dia tidak memiliki kekurangan satupun?" Tanya Eduard.

"Bohong jika aku mengatakan dia tidak memiliki kekurangan. Dia akan mengalami kesakitan pada kepalanya jika terus dipaksa untuk mengerjakan soal bahkan mungkin bisa sampai pingsan. Tapi selagi dia mengolahnya dengan baik, mungkin tidak. Tapi, sebenarnya pengetahuannya belum seluas itu, tapi untuk anak seumurannya dia cukup cerdik. Bahkan untuk dalam penggunaan komputer." Jawab jelas Dokter Vernon.

Mendengus kesal, Evelyn mencetus. "Kita menambahkan saham pada experiment mu, tapi masih ada kekurangan? Yang benar saja, gadis itu kelak akan memajukan bisnis setiap dari perusahaan kita masing-masing. Jika dia masih memiliki kekurangan, lantas apa gunanya?" Cetusnya sombong.

"Tak ada yang sempurna di dunia ini, namun ketika dipikirkan kembali, bukankah ini terlalu berbahaya ketika harus memaksakan Celine untuk menjadi sempurna?" Sambung Profesor Elbert.

Celine, anak berusia 10 tahun yang sudah menjalani kehidupannya sebagai bahan eksperimen. Dia bukan gadis lugu, ataupun gadis polos seperti anak-anak pada umumnya.

Dirinya tahu siapa dia diruangan yang selalu diawasi ini. Namun sayangnya, dirinya tidak tahu, siapa dia? Dimana dia dilahirkan? Atau Dimana saat ini dirinya.

Dia tidak tahu bagaimana bebasnya hidup diluar, tak tahu cara bersenang-senang karena yang dirinya tahu hanyalah, belajar, ujian, dan diam saat dipasangkan alat pada kepalanya.

Mendengar pintu terbuka, Celine menatap seseorang yang dirinya tahu, orang yang memiliki saham besar atas dirinya penuh.

"Apa yang sedang akan kau kerjakan?" Garziano bertanya dengan nada datar.

Celine melirik sebentar lalu menjawab, "perhitungan fisika."

"Itu bagus untukmu, teruslah belajar dan selesaikan tanpa kesalahan. Kau tahu? Akan sia-sia aku membuang uangku untuk orang yang tidak sempurna sepertimu." Jelasnya pedas.

CODE 317Where stories live. Discover now