[01] I Don't Know Why I Am Here

12 2 0
                                    

Nyx Achlys Noctre berusaha mengingat-ingat dosa apa yang dia perbuat sehingga kepala sekolah Zodiac Academy mengutus sang pengawas siswa—Cygnus untuk memanggilnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Nyx Achlys Noctre berusaha mengingat-ingat dosa apa yang dia perbuat sehingga kepala sekolah Zodiac Academy mengutus sang pengawas siswa—Cygnus untuk memanggilnya.

Apa perbuatannya mencuri sedikit gula di dapur akademi beberapa malam yang lalu ketahuan? Atau mungkin ada yang melihatnya ketika dia menggali sebidang tanah di dekat asrama? Mustahil! Sebelum pergi, dia selalu memastikan tidak meninggalkan jejak apa pun! Kalau itu penyebabnya, memang salahnya di mana? Dia hanya mencari tulang belulang binatang, bukan menjarah makam! Semenjak masuk akademi, Nyx bahkan tak pernah lagi melakukan hobi lamanya tersebut. Lagipula, memang sejak kapan kepala sekolah yang magang jadi putra mahkota Celestial Kingdom tersebut mengurusi perkara remeh temeh seperti itu?

Nyx hanya bisa mendesah pasrah, berharap agar kepala sekolah segera datang dan pertemuan berlangsung secepat mungkin.

Saat tiba, ruangan itu masih kosong. Namun, berhubung kepala sekolah yang mengundang, Nyx mengartikan bahwa dirinya boleh masuk meski tidak ada siapa-siapa. Dia berdiri di salah satu sudut ruangan, menyempil di celah kecil antara dinding dan rak buku. Dari posisinya, Nyx bisa melihat siapa saja yang keluar masuk ruangan itu.

Etika macam apa ini? Menyuruh orang datang, tapi dia sendiri entah minggat ke mana, pikir seseorang yang memasuki kantor kepala sekolah tanpa izin.

Tak lama kemudian, sudah ada tiga siswa lain yang datang. Menurut Nyx mereka lebih pantas menyandang predikat biang masalah dibandingkan dirinya yang pendiam, lugu, serta amat pemalu.

Dari pengamatannya, ketiga siswa itu sudah saling kenal berkat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang sama. Mereka sepertinya belum menyadari kehadirannya dan Nyx senang, karena itu berarti kemampuannya menekan hawa keberadaan semakin meningkat.

Mereka hanya saling menyapa singkat—sepertinya sekadar untuk berbasa-basi, sebelum kemudian sibuk dengan diri sendiri.

Shine Aria Goldie, si cowok emas yang sibuk mengagumi pantulan wajahnya di cermin lipat—yang Nyx yakin dibawa ke mana-mana—sembari cengengesan tak jelas. Nyx menduga suatu hari nanti, pemuda itu pasti akan menikahi pantulan dirinya sendiri.

Kemudian, Hope Zigmund Stargazer, si pemuda bunga, tengah bergeming di depan jendela dengan tubuh seolah-olah disirami cahaya ilahiah yang membanjir dari jendela. Dia mengatur posenya sedemikian rupa, membuat pemuda itu tampak seperti orang suci.

Yang terakhir dan satu-satunya perempuan di ruangan itu, Convalaria Manchineel Oleander. Nyx menjulukinya gadis ular. Gadis itu sibuk melakukan eksperimen-entah-apa, sesekali berbisik-bisik dengan seekor ular derik albino yang nangkring di bahunya, kemudian mulai terkikik-kikik dengan mata berkilat-kilat seperti ilmuan sinting.

Tanpa bisa menahan diri, Nyx kembali mendesah.

Kenapa aku dikumpulkan dengan orang-orang aneh seperti mereka? keluh Nyx dalam hati sembari melempar-lempar tulang tengkorak seekor burung kecil yang didapatkannya beberapa hari lalu.

Zamharias: The Tomb of GlazedWhere stories live. Discover now