Terjebak

36 6 2
                                    

"Met pagii." Ucap Greza kepada dirinya sendiri dengan semangat.

"Kira-kira ini jam berapa-" Ucap Greza sambil membuka ponselnya, "-HAH?!" Sambung Greza dengan ekspresi kaget.
"Jam setengah 7 dong coy." Ucap Greza dengan takjub.

Greza pun mengambil handuknya di lemari dan membuka pintu.

"Ck ck ck, ngebo itu boleh sih cuman ya tau hari lah ya." Ucap Farina yang sudah memakai seragam sekolah Starry Elementary School dan ia berada di depan pintu kamar Greza.

"Minggir lah kau." Teriak Greza sambil mendorong tubuh Farina ke samping.

"Punya kakak kek gini gak sopan kali dah." Ucap Farina sambil menghela napas.

Greza langsung menuruni anak tangga dan ia siap untuk mandi. 10 menit kemudian, Greza sudah harum dan sudah memakai seragam sekolahnya.

"Eza, Farin, ayo sarapan dulu. Udah mama siapin nih."

"Makacih mamaku yang cantik." Puji Farina sambil memasang nada manja di depan ibunya itu.

Greza langsung memakan sarapan yang sudah disiapkan ibunya kurang dari 3 menit. Lalu ia menata bukunya sesuai jadwal hari ini tanpa ada yang tertinggal.

"Kak, tungguin Farin dong." Minta Farina.

"Ya berangkat sendiri lah." Jawab Greza tegas.

"Terus kakak ke sekolah pake apa? Kan harus nunggu gojek."

"Aku ke sekolah lari aja."

"Kak? Ini kakak bercanda kan? Jelas-jelas jarak dari rumah sampe sekolah tuh jauh banget."

"Sekalian ngelatih badan tau gak."

"Terserah kakak lah."

Greza pun langsung melakukan pemanasan selama 10 detik kemudian langsung berlari secepat yang ia bisa. Ketika ia baru beberapa blok dari rumahnya, ia sadar bahwa ponselnya tertinggal di rumah.

"Alamak, ponselnya ketinggalan!"

Tin!

Suara klakson sepeda motor beat terdengar di telinga Greza.

Linda, ibu Greza, segera menyodorkan ponsel dan hendak memberikannya kepada Greza karena tertinggal di ruang makan.

"Haduh, lain kali jangan ditinggalin kak.." Ucap Linda dengan ekspresi jengkel dan mengerikan.

Greza menganggukkan kepalanya dengan ekspresi datar.

"Makasih ma udah dianterin ponselnya sama udah disiapin waktu sarapan tadi."

"Iya, sekolah sana yang pinter."

"Emang kapan aku gak pinter?"

"Iya iya, kamu pinter kok kak dari kelas 3."

Linda membenarkan rambut Greza yang sedikit berantakan sambil tersenyum dan Greza meminta salam kepada ibunya sebelum sekolah.

"Mama anterin aja ya."

"Gak usah ma, sekalian latihan otot hehe."

Linda terseyum dan segera pergi ke rumahnya. Greza melambaikan tangannya walaupun ia tahu bahwa ibunya tidak melihat itu. Dia langsung melanjutkan larinya dan sekolahnya pun sudah ada di depan mata walaupun jaraknya sekitar 5 km. Greza mengecek arlojinya.

"06.59, cuman ada 1 menit buat nyampe terus pak penjaganya udah siap-siap mau tutup gerbang." Gumam Greza.

Greza lari sekencang mungkin dan ia masuk ke dalam lapangan depan sekolahnya dengan lancar.

Unforgottable MomentsDonde viven las historias. Descúbrelo ahora