"Katanya tidak akan lama?"

"Ada yang harus aku kerjakan, ini project baru."

"Kenapa tidak bilang kalau mau pulang."

"Kau mencariku?"

Kana mengangguk lalu naik ke atas tempat tidur.

"Aku selesaikan pekerjaanku dulu, kalau mau tidur, tidurlah!"

"Aku tidak ngantuk, aku hanya ingin bersamamu."

"Kalau begitu, lebih baik kau kasih makan Mochi."

"Malas akh! Kana memeluk pinggang Mew dan menaruh kepalanya di pundak Mew.

"Hei...bagaimana aku bisa kerja jika kau seperti ini?"

"Yang kerja kan tanganmu, aku tidak mengganggumu."

"Aku ada project di chang Mai."

"Ikut."

"Aku mau kerja bukan jalan-jalan, lagi pula kau sudah banyak libur, nanti kalau liburan semester baru kau bisa ikut."

"Lama tidak?"

"Seperti biasa, mungkin satu atau dua minggu."

"Aku pasti merindukanmu."

Mew hanya tersenyum sambil menggelengkan kepala.

"Kenapa tersenyum?"

"Kau modus sekali, kalau aku kerja keluar kota yang kau tunggu uang dengan oleh-oleh saja."

"Tidak juga, kau juga aku tunggu. Aku ikut ya?"

"Tidak, kau harus kuliah."

"Ok baiklah, kapan kau berangkat?"

"Dua hari lagi."

"Dua hari lagi, cepat sekali kita bahkan belum melakukan apa pun."

"Melakukan apa?"

"Kecan buta misalnya."

"Punya mata kenapa harus melakukan kencan buta."

"Itu kan hanya istilah saja, lalu bagaimana dengan makan malam."

"Datanglah nanti malam ke rumahku, kita makan malam bersama."

"Hanya kita berdua."

"Kalau begitu jam 9 malam setelah Mama dan Daddy selesai makan malam."

"Di luar tidak di rumah."

"Akan aku atur di halaman belakang."

"Mew!"

"Apa?"

"Bukan itu maksudku kau bisa romantis tidak?"

"Bisa, membelikanmu barang-barang mahal apa itu bukan romantis namanya."

"Tapi aku? Lupakan aku malas melanjutkan."

"Kalau begitu tidurlah, kau bisa melakukan kencan nanti bersama kekasihmu."

Kana bangkit lalu menatap Mew.

"Kenapa melihatku seperti itu."

"Kau sedang meledekku?"

"Bukan kau sendiri yang bilang kau punya kekasih di mana letaknya aku meledekmu."

"Karena dia tidak ada di sini."

"Kau bisa melakukan panggilan vidio Call, lalu makan malam bersama dia."

"Aku belum gila, ada kau kenapa aku harus makan malam online."

"Aku bukan cadanganmu."

"Siapa yang bilang kau cadangan."

"Sudah lah diam jangan menggangguku."

K W A C I  [End]Where stories live. Discover now