bab1: berburu Seblak

82 14 0
                                    


“BUMIII!”

Bumi berjalan pelan ke arah pintu, lelaki berwajah tampan, berkulit kuning Langsat, terbangun saat ia mendengar suara teriakan yang sangat tidak asing di Telinganya.

Dengan malas ia membuka pintu, dan benar orang gila yang berteriak tadi adalah Ana, gimana gak gila coba, siapa yang di tengah malam teriak teriak di depan rumah orang? Kalau bukan Ana tidak ada lagi,

“ada apa?” tanya Bumi sambil mengakat satu alisnya.

“ikut gua cari Seblak yuk”

Bumi mengerutkan keningnya, manusia unik mana yang mencari seblak di tengah malam kayak gini, emang ada yang jual Seblak di tengah malam gini,

“lo gila!” serkas Bumi, sambil menunjuk ke arah Ana, “ini tengah malam Ana... tidak ada warung Seblak buka”

“ada kok tadi gua lihat ada yang buka”

Lagi dan lagi, Bumi mengelus dadanya. Ia sangat membutuhkan kesabaran ekstra untuk mengahadapi makhluk satu ini.

Bumi menghela nafas panjang, “gini ya tuan putri Ana Putri Cantika yang paling cantik dan tak sombong, kan tadi anda melihat sebuah toko Seblak sebelum anda kesini. Kenapa anda tidak membelinya sendiri?”

“gak tau, pingin aja ganggu Lo”

Bumi mengepalkan tangannya, rasa ingin memukul anak satu ini sangat meningkat, andai Ana bukan cewek, andai Ana bukan sahabatnya, mungkin sudah Bumi buang ke mars.

“ya udah, bentar gua mau telpon yang lain,” dengan malas Bumi berjalan masuk kedalam rumah, untuk mengambil ponselnya.

☘️☘️☘️

Berselang lima menit dari kejauhan mereka berdua melihat sebuah mobil bok terbuka yang di setir oleh Laut, dan di dalam bok tersebut ada dua makhluk bumi yang mungkin urat malunya sudah terputus sejak lahir, dan ada sebuah motor GL mex berwarna merah yang berada di tengah kedua mahluk tersebut,

Mobil bok terbuka tersebut berhati tepat di depan rumah Bumi, Naeysa satu satunya perempuan yang berada di dalam mobil tersebut, turun dengan wajah pucat bola mata memerah dan kantong mata yang menghitam.

“masallah anak muda, itu wajah Lo kenapa” tanya Laut saat keluar dari mobil, dan melihat kondisi Naeysa yang sangat memperihatinkan

“gak bisa tidur gua, gara gara tu anak” Jawab Naeysa sambil menunjuk Ana yang dari tadi diam,

“kok gua anjir!” ketus Ana.

“YA LO ANJIR!, ORANG MAU TIDUR LO TELPON NGAJAK BELI SEBLAK!”

“TAR KALAU DAPAT SEBLAK LO JUAG MAKAN MONYET!”

“TAPI!– ah bener juga lo, ayo cari Seblak”

Bumi, Laut, Angkasa kompak menghela nafas panjang, “beginilah jika dua anak sepesial bertemu” guman Laut.

Dengan langkah yang berat mereka bertiga berjalan ke arah, mobil bok terbuka, menyusul Ana dan Naeysa yang sudah duluan, sebelum berangkat mencari seblak mereka bertiga harus menurunkan motor Laut,

ya Kalian pikir motor Laut di taruh mobil karena mogok? Tidak! Motor Laut akan di gunakan untuk membasmi pahlawan, maka dari itu motor GL mex berwarna merah di taroh di mobil bok terbuka kayak gini.

Setelah menurunkan motor Laut mereka bertiga masuk kedalam Bok mobil, Angkasa sedikit mengerutkan keningnya saat merasakan sebuah keganjalan di antara mereka, matanya menatap teman temanya,dan menghitung jumlah mereka.

“lah kalau di sini semua siapa yang nyetir mobilnya anjir?”tanya Angkasa saat sadar kalau semua temannya berada di dalam bok,dan tidak ada yang menyetir,

“eh iya juga ya”

Bumi berdiri ingin menyetir, tapi pas saat posisi kaki kanannya sudah di luar bok, tiba-tiba Laut menarik tangannya, hingga membuat Bumi jatuh ke dalam bok mobil,

“eh lo gak bisa nyetir mobil tolol, biar gua yang nyetir”

Bumi hanya menyengir tanpa dosa,ia kembali naik kedalam Bok dengan, Kemudian gantian Laut turun dari bok.

Suara pintu mobil yang terbuka, dan di susul gemeruh suara mesin mobil. Sebuah asam hitam keluar dari kenalpot mobil.

“eh anjing!” pekik Ana saat tiba-tiba mobil berjalan tanpa aba aba.

☘️☘️☘️

Silau cahaya matahari dari jendela yang sudah terbuka dari lima menit lalu, menyapanya Indar penglihatan Naeysa, bukannya bangun tapi gadis itu menutupi dirinya dengan selimut. Dan kembali ke dunia mimpinya.

Sangking adiknya tidur, Naeysa tidak tau kalau ibunya sudah masuk kedalam kamarnya, wanita paruh baya tersebut berdiri di depan pintu sambil membawa sapu, ia berjalan ke arah anaknya yang entah mimpi apa, sampai membuat anaknya senyum senyum sendiri.

“WOI BANGUN!–ANAK GADIS JAM SEGINI MASIH TIDUR! BANGUNNN KALAU GAK BANGUN IBUA BAKAR NI KAM–”

“BERISIK!” tukas Naeysa sambil melempar bantal ke arah Sifa–ibunya,

Tidak terima di lempar anaknya bantal, Sifa menarik selimut Naeysa, hingga kelihatan kaki gadis itu, kemudian ia menarik kaki Naeysa hingga terjatuh dari lantai.

“ANJINH!” pekik Ana, lalu mendapatkan sebuah tamparan dari Sifa.

Mata coklat milik Sifa melotot ke arah Naeysa yang sedikit sadar, “BILANG APA KAMU!UDAH BERANI KAMU NGATAIN MAMA ANJING HAH!”

“ gak–aku gak ngatain mama kok”

“ gak ngatain dari mana!,itu tadi anjing anjing apa hah!”

Naeysa Semakin ketakutan, kalau salah jawab mesti langsung terjadi perang dunia ke empat. Gadis berwajah masih ngantuk,dan rambut yang kayak sarang burung, terlihat sedang celingak-celinguk mencari jawabannya. Agar menghindari perang dunia.

“anu ma..tadi Caca mimpi di kejar anjing, jadi pas mana bangunin kaget dan reflek teriak anjing. Bukan ngatain mama” unjar Naeysa sembarang,dan semoga mamanya percaya,

“oh, Caca masih mimpi toh. Sekarang kamu mandi sudah jam tujuh”

Naeysa kembali membaringkan tubuhnya di atas kasur “ yaelah ma masih jam tujuh, sekolah Caca tu masuk jam delapan ma”

“iya mama tau, tapi tu pasukan mu sudah datang dari jam enam pagi” ucap Sifa sambil menunjuk arah jendela.

Pupil mata Naeysa membesar,ia melompat ke arah jendel. Dan benar ucapan mamanya dari jendela Naeysa melihat ke empat temannya, yang sudah memakai seragam sekolah.

“ weh masih pagi!”

Semua temannya menoleh ke arah jendela kamar Naeysa,

“ayo cari Seblak!” jawab Ana sambil berteriak.
Naeysa menepuk keningnya, sudah sangat tidak beres Nia anak,.

☘️☘️☘️

halo guasssss,pacul kembali!

jangan lupa ramaikan ya,kalao gak mau ramaikan rumah kalian yang aku ramaikan.

Oka jangan lupa vote komen dan sher✌️ ✌️😘



BANJIR KOTA SEMARANG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang