Part 20 : Ending

20 8 0
                                    

"Di dunia ini tidak ada luka yang abadi, pasti akan sembuh walaupun butuh waktu yang cukup lama"

Tiga harian, Tujuh harian, empat puluh harian mamanya pun sudah Shireen lewati. Tak hanya sahabat dan Circle Shireen, Rendi pun rela datang dari luar kota hanya untuk ikut mendoakan mama Shireen. Hidupnya sedikit hampa, karena hanya mamanya yang tau bagaimana sakitnya dia karena Arga, hanya mamanya yang mengapresiasi walaupun itu hal kecil, hanya mamanya yang tidak pernah mematahkan sayap Shireen. Namun orang yang Shireen anggap sebagai rumah sudah tiada. Tidak ada keluarga Shireen yang tau permasalahan Shireen. Dan Shireen memilih untuk bungkam dan tidak perlu menceritakannya. Tiada lagi yang mengucapkan saat tengah malam ketika Shireen ulang tahun, tiada lagi yang memeluk Shireen di hari ulang tahunnya. Awal tahun 2024 merupakan awal tahun yang menyakitkan bagi Shireen. Apakah Shireen harus membenci Januari? Tidak. Shireen tidak boleh menyalahkan takdir.

Tak terasa sudah lebaran Idul fitri. Dan setelah lebaran Shireen memutuskan untuk pergi ke kampung halamannya, tempat Shireen dilahirkan. Dan Shireen juga tidak tau apakah dia akan kembali kesini atau tidak. Mungkin Shireen akan kembali hanya untuk mengunjungi mamanya. Shireen pergi ke kampung halamannya bersama nenek dan tantenya. Shireen mungkin akan merindukan tempat dia dibesarkan ini, dia akan merindukan teman-temannya. Dan tentunya dia punya sesuatu para sahabatnya.

Raquel, boleh kerumah gue sebentar?

Iya Ren, boleh

Gue otw

Shireen menunggu dan akan menitipkan sesuatu pada Raquel. Dan semoga cerita dirinya tersampaikan ke sahabat-sahabatnya.

"Hai Ren" Sapa Raquel

"Haii" Kata Shireen

"Lo jadi berangkat besok?" Tanya Raquel

"Jadi, tapi tolong ya. Jangan bilang ke Alex dan Tristan. Gue gamau mereka sedih" Kata Shireen

"Iya Ren, aman" Kata Raquel

"Oh iya, gue mau nitip novel sama lo, nih ambil ya" Kata Shireen

"Novel apa ini Ren? Covernya bagus" Kata Raquel

"Lo buka aja biodata penulisnya" Kata Shireen

"WHAT? LO PENULIS NOVEL INI? BUSET SHIREEN EFFORT LO GEDE BANGET DEMI TERBITIN NOVEL INI" Ucap Raquel histeris

"Hehe, gue siapin novel ini dalam waktu dua minggu. Itu kisah tentang gue, cinta gue, persahabatan gue. Gue abadikan kalian. Dan disitu juga ada pesan-pesan gue untuk kalian. Kalau ga mager, tolong baca ya hehe" Kata Shireen

"Ren, gue terharu banget sama lo, sayang banget lo harus pulang ke kampung lo" Kata Raquel

"Nanti kalau ada waktu, gue pasti kesini, kan mama gue disini hehe" Kata Shireen

"Beneran?" Tanya Raquel

"Iya.Oh iya gue megang empat novel. Nanti untuk lo satu, dan sisanya bakal gue paketin untuk Tristan, Alex, dan Imanuel" Kata Shireen

"Iya Ren, lo hati-hati ya besok. Gue bakal kangen sama lo" Kata Raquel

Shireen bangun pagi dan bersiap-siap untuk pergi ke bandara. Dia pasti akan merindukan tempat dia dibesarkan. Dia senang dibesarkan disini, disini adalah tempat dimana dia menemukan persahabatan yang tulus dan baik. Disini adalah tempat ia menghabiskan masa remajanya dengan semua luka dan bahagianya. Shireen juga sudah mengirim novelnya ke Tristan, Alex, Rendi, dan Imanuel.

POV Raquel Catherine

"Gue penasaran sama isi novel Shireen. Apa pesannya? Gue harus baca sih ini" kata Raquel

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HIDDEN FEELINGS [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang