Part 4 : Awal mula melihat Tristan

17 9 0
                                    

"Terkadang yang membuat nyaman belum tentu baik ke kamu saja, bisa jadi dia juga gitu ke orang lain. Dan yang mengikatmu dengan status yang jelas pun belum tentu bisa membuatmu merasa dihargai"

Hari demi hari berlalu, dan bulan ini sudah memasuki bulan Agustus 2020. Hari ini Shireen tidak ada jadwal ke sekolah dan dia bersantai dirumahnya memainkan gitarnya, mendengar musik, atau melakukan kegiatan lain, namun walaupun tidak ada jadwal ke sekolah, ia diminta temannya untuk menemani membayar SPP.

Shireen, sibuk ngga? Temenin gue sama Yola bayar SPP yok

Boleh. Jam berapa?

Jam 9 atau 10 boleh

Oke

Shireen bergegas untuk mandi dan bersiap-siap. Nara dan Yola orang yang meminta Shireen untuk menemaninya bukan circle Shireen, tapi mereka cukup akrab. Lagipun Shireen juga memang gampang akrab, Nara dan Yola juga beda kelas dengannya. Dan mereka pun tiba dirumah Shireen.

"Assalamualaikum Shireen" Ucap Nara

"Waalaikumsalam, eh Nara Yola mau langsung pergi sekarang nih?" Tanya Shireen

"Boleh deh" Kata Yola

Mereka bergegas pergi ke sekolah. Dan Shireen sedang sibuk memainkan Hp nya melihat story yang dibuat oleh teman-temannya di WhatsApp. Shireen tidak sengaja melihat kontak Tristan yang memakai profil fotonya sendiri.

"Eh? Tumben dia pakai profil sendiri? Apa disuruh sama wali kelasnya ya?" Ucap Shireen

"Siapa Ren?" Tanya Yola

"Ini loh Yol, lo kenal ga sih?" Tanya Shireen

"Oh, Tristan. Iya gue cuman tau gitu-gitu aja sih. Ganteng juga emang orangnya" Jawab Yola

"Oo" Jawab Shireen cuek

"Emang kenapa Ren?" Tanya Yola

"Ngga gue nanya aja, soalnya kemaren dia chat gue nyari nomor gue lewat salah satu temen kelas gue dan dia nyari gue karena liat tulisan gue bagus" Jawab Shireen

"Oh, bisa gitu ya" Ucap Nara

"Haha gatau juga gue" Jawab Shireen

Mereka pun sampai di loket pembayaran SPP yang kebetulan bersebelahan dengan ruang Tata Usaha. Namun disaat Shireen mendekati loket, ia salfok dengan apa yang ia lihat. Dia melihat laki-laki tinggi putih namun Shireen hanya melihat punggungnya tapi ia merasa kalau itu Tristan.

"Kok feeling gue kayak Tristan ya? Tapi masa iya sih? Kan gue belum pernah ketemu" Ucap Shireen dalam hati

Dan benar saja, ketika laki-laki itu berbalik arah Shireen melihat wajahnya, dan benar itu memang benar-benar Tristan. Shireen keceplosan menegur dan karena malu ia langsung sembunyi dibalik Nara dan Yola. Dia juga kaget kenapa dia menegur Tristan dan Tristan juga menoleh kearahnya.

"Aduh gue ngapain sih? Malu banget woi" Ucap Shireen

Tak lama ada notif dari HP Shireen. Dan itu Tristan yang chat. Shireen semakin malu dan terkejut dengan Tristan yang langsung menghubunginya.

Lo cewe yang tadi manggil gue? Kenapa sembunyi?

Gue malu wkwk sorry

Yaelah santai aja kali

Shireen tak melanjutkan percakapan itu, dia sangat malu. Namun jantungnya berdetak dengan sangat kencang. Pertanda apa ini? Kenapa? Kenapa harus Tristan?.

"Duh masa gue suka sama Tristan sih? Tapi gue kan punya pacar. Tapi Arga juga sering bentak gue sampai mental gue hancur. Dia selalu cuekin gue karena game nya bahkan ngga menghargai hal-hal kecil yang bikin gue sakit" Ucap Shireen dalam hati

"Ah udahlah, mungkin gue cuma kagum" Shireen kembali berbicara dalam hati

Shireen terus fokus dalam lamunannya. Kenapa pacarnya sangat berubah ketika sudah mendapatkan dirinya? Kenapa Arga selalu menyepelekan hal kecil yang membuat Shireen kecewa? Kenapa Arga begitu toxic?

"DOR!" Ucap Nara berusaha mengagetkan Shireen

"Apaan sih kaget gue" Ucap Shireen

"Hehe lo ngelamunin apa sih Ren? Serius amat deh kayaknya" Ucap Nara

"Iya nih dari tadi kita manggil lo tapi lo ga denger" Sambung Yola

"Masa? Yaudah deh sorry wkwk. Kita pulang aja ya, udah selesai juga kan?" Tanya Shireen

"Iya udah selesai, yaudah kita pulang" Kata Yola

Mereka bergegas kembali kerumah Shireen. Namun Nara dan Yola tidak bisa mampir karena mereka ada urusan. Jadi mereka berpamitan dengan Mama Shireen dan meminta maaf karena tidak bisa mampir untuk bermain dirumah Shireen.

Lo ada dirumah?

Iya ada

Gue mau kesana

Itu adalah notif dari Arga. Arga jarang sekali bermain kerumah Shireen. Kalau dihitung mungkin sebulan sekali. Tapi tiap kerumah Shireen, Arga sama sekali jarang ngobrol dengan Shireen. Dia hanya sibuk bermain game, lantas untuk apa dia datang? Numpang rebahan?

"Lo kok main terus? Kok ga ngajak ngobrol gue? Gue disini ga, bukan di Hp" Ucap Shireen

"Apaan sih Ren, kan gue lagi main. Lo gasuka? Kalo gasuka diam aja" Ucap Arga emosi

Arga kesal lalu pergi dari rumah Shireen. Shireen berusaha memegang tangan Arga dan memohon jangan pergi. Namun sayangnya Arga menepis tangannya dan membuat Shireen terjatuh. Kenapa sekasar itu? Apa salah Shireen? Apa benar orang yang kecanduan game akan seperti itu?.

"Kenapa gue bego? Kenapa gue mau? Apa karena gue ngerasa kesepian karena gue anak tunggal?" Ucap Shireen

"Arga kenapa Ren" Tanya mamanya

"Gapapa ma, Shireen salah. Shireen masuk kamar dulu ya" Ucap Shireen lirih

Mama Shireen merasa ada yang tidak beres, namun dia tidak jadi bertanya pada Shireen karena takut akan mengguncang hatinya yang sedang tidak baik-baik saja. Nanti juga kalau udah lega pasti Shireen cerita.

HIDDEN FEELINGS [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now