14. Hampir gagal

3.1K 440 242
                                    

Hai, gimana puasanya? Apa udah ada yang bolong?

Maaf ya lama banget up nyaaa:)

Seperti part ini banyak typo, nanti tolong tandai yang typo, ya.

(HAPPY READING)

🐻🐰🐻🐰

Hari ini adalah hari yang sangat Azka dan Azkia tunggu, tepat tiga tahun lalu mereka hadir ke dunia. Azka dan Azkia tak sabar akan acara ulang tahun mereka nanti, berkumpul dengan teman-teman seusianya dan keluarga besar. Terlihat kedua bocah kembar itu sibuk sendiri, Azka yang membantu menata balon dan Azkia yang sibuk berceloteh agar acara ulang tahun ketiganya nanti berjalan lancar.

Acara ulang tahun mereka akan diselenggarakan malam nanti, karena jika siang atau pagi Nazwa dan Maulana tidak bisa. Maka dari itu persiapan acara semuanya dilakukan pada siang hari, seperti membuat kue, mendekor halaman belakang dan yang lainnya.

Sekarang jam sudah menunjukkan pukul satu lewat sepuluh menit, semua orang yang tadi membantu mendekor kini tengah beristirahat dan makan siang. Termasuk Azka dan Azkia, mereka berdua asik makan bersama di teras belakang sambil menonton kartun favorit mereka.

Dari belakang terlihat Nazwa yang menghampiri kedua anaknya itu, Nazwa meletakkan cemilan yang tadi dibuatnya untuk si kembar. Wanita itu duduk di samping Azkia, mengusap lembut pucuk kepala anaknya itu yang dibalas senyuman manis oleh Azkia.

"Mah udah mam?" tanya Azka.

"Sudah, Abang. Tadi ummah makan sama Nenek," jawab Nazwa sambil tersenyum manis.

Azka hanya menganggukkan kepalanya pelan lalu kembali menikmati makan siangnya. Setelah beberapa saat, keduanya pun selesai makan siang. Nazwa meminta Siti untuk membereskan piring kotor bekas si kembar dan menyuruh kedua anaknya itu untuk mencuci tangan, si kembar pun menuruti perintah sang Ummah dan ikut Siti untuk mencuci tangan.

Selesai mencuci tangan kedua bocah kembar itu kembali menghampiri sang Ummah, Azka duduk di samping Nazwa sedangkan Azkia duduk dipangkuan Nazwa. Azkia bercerita jika dia sangat senang hari ini, bahkan terlihat dari raut wajahnya yang sedari tadi berseri saat melihat dekor ulang tahun yang sesuai kemauannya.

"Mah, maacih ya udah layain ulang tahun Kia cama Abang," ucap Azkia.

"Sama-sama sayang, Ummah seneng kalau Kia sama Abang suka acara ini. Nanti malam ummah kasih hadiah buat kalian, ya."

"Yeay dapat hadiah dari Mah." Sorakan itu terdengar nyaring hingga membuat beberapa orang yang melewati mereka menoleh.

Menyadari itu sang pelaku hanya terkekeh geli, sedangkan Azka hanya bisa menggelengkan kepalanya pelan melihat kelakuan kembarannya itu. Azka merebahkan tubuhnya dan menjadikan paha Nazwa sebagai bantalan, jelas hal itu membuat Nazwa sedikit terheran.

"Kenapa sayang?" tanya Nazwa sambil mengusap pipi gembul Azka.

"Mah, nanti Baba pulang kan?" tanya Azka yang semakin membuat Nazwa bingung. "Ini udah ciang, tadi Baba janji cama Abang kalau ciang Baba pulang dan makan baleng," lanjutnya sambil menatap wajah Nazwa.

Tatapan itu membuat hati Nazwa resah, entah kenapa ada perasaan tidak enak dihati Nazwa saat ini. "Abang, mungkin Baba lagi banyak kerjaan, kan sekarang Baba lagi bangun cafe juga, jadi Baba makin sibuk. Maafin Baba karena nggak makan siang sama Abang, ya."

"Abang mau telpon Baba, boyeh nda?".

"Boleh, sini bangun dulu!"

Azka kembali bangun dan duduk di samping Nazwa, ibu dua anak itu mengambil ponselnya dan mencari kontak sang suami untuk segera menelepon. Panggilan pertama Maulana tak menjawab, panggilan kedua juga sama. Hingga panggilan kelima tak ada jawaban sama sekali, terlihat dari mata Azka kekecewaan yang membuat anak laki-laki itu murung.

LANAZWA : Let's Start A New storyWhere stories live. Discover now