13. Boys Time

3.7K 388 122
                                    

Sayang-sayangkuuuuu, apa kabar? Hueee lama kali aku gak up wattpad.

Maapin diriku ini yaw, bulan puasa kinerja otakku menurun(⁠≧⁠▽⁠≦⁠)

Oh iya, mau bilang kalau kemungkinan besar cerita LANAZWA ini gak nyampe 50 part. Yang artinya sedikit lagi menuju konflik dan ending. Mungkin 35 atau 40 part? Liat nanti deh ya, yang pasti nggak sampai 50

Dan mau ingetin jangan lupa nabung buat peluk LANAZWA versi cetak, hehe...

Udah itu aja, jangan sampai lupa pencet bintang dan komen sebanyak-banyaknya!!!!

🐰🐻🐰🐻

(HAPPY READING)

Pukul lima lewat dua puluh menit sore Maulana dan Azka tengah berada di taman, taman yang lumayan jauh dari rumah Fatimah. Seperti janjinya tadi malam, Maulana mengajak Azka jalan-jalan dan menghabiskan waktu bersamanya. Keadaan Nazwa sudah membaik dari tadi pagi, maka dari itu Maulana dan Azka bisa pergi jalan-jalan.

Sebenarnya Nazwa yang memaksa, Nazwa tidak ingin Azka kecewa karena sudah mereka janjikan tapi malah batal gara-gara dirinya. Di taman yang lumayan banyak pengunjungnya itu, Maulana dan Azka duduk di salah satu kursi yang ada di sana sambil menikmati es krim yang tadi mereka beli.

Sudah sekitar empat puluh menit mereka berada di taman, tampaknya anak dan bapak itu sangat menikmati waktu mereka. Terbukti sedari tadi Azka sangat asik bermain dengan teman yang baru saja dia temui, Azka terbilang anak yang aktif berbeda dengan Azkia yang sangat susah berbaur dengan orang yang baru dikenal.

Sayangnya di komplek rumah mereka tidak ada anak yang seusia Azka dan Azkia, maka dari itu kedua lebih sering menghabiskan waktu di kantor atau butik orang tuanya. Sebenarnya Nazwa dan Maulana sudah mengajak sahabat mereka untuk pindah kesana, tapi karena tempat kerja yang jauh itulah yang membuat mereka yang tidak bisa menerima tawaran Nazwa maupun Maulana.

Belum habis es krim yang ada di tangannya, Azka turun lalu menghampirimu temannya tadi sambil menawari es krim yang tersisa sedikit itu. Aiman, teman baru Azka yang sudah sangat akrab dengannya padahal baru beberapa menit tadi mereka berkenalan.

Terlihat kedua bocah laki-laki itu asik memakan es krim yang ada di tangan Azka, sesekali keduanya bercanda dan mengobrol random. “Aka, nanti aku cama mama dan papah mau pindah lumah loh,” ujar Aiman.

“Pindah mana? Jauh nda?” tanya Azka

Nda tau, aku nda tau dimana lumah balu nanti.”

Azka tak menjawab, ia lebih memilih untuk menghabiskan es krim miliknya. Saat asik mengobrol tiba-tiba saja Maulana menghampiri kedua bocah laki-laki itu, ia duduk di samping Azka yang masih sibuk mengoceh.

“Abang, ayo kita pulang,” ajak Maulana.

Napa pulang sekalang?” tanya Azka seolah tak ingin pulang.

“Udah sore Bang, nanti dicariin Ummah.”

“Tapi Abang mau jalan-jalan lagi cama Baba,” ucap Azka sambil menatap wajah sang Baba.

“Mau kemana emang?”

Pasal malam. Boyeh ya?” tanyanya dengan puppy eyes.

“Boleh dong. Mau berangkat sekarang?”

“Ayo ayo! Abang mau jajan alum manis juga ya, buat Kia catu nanti.”

“Boleh, Abang bebas mau jajan apa nanti di sana.”

LANAZWA : Let's Start A New storyWhere stories live. Discover now