4. Makan siang

9.1K 837 335
                                    

Halo kalian semuaaaaa...

Oh iya, aku mau tanya doang. Klean pada suka LANAZWA yang versi baru ini tida? Yuyurly aku sedikit overthinking, takut kalian tida suka, huhu.

Semoga pada suka yak, dan berdoa semoga cerita ini nanti bakalan terbit juga, hehe.

Tolong tandai yang typo ya ges semua, jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya juga.

Okedeh, langsung aja

(HAPPY READING)

🐻🐰🐻🐰

Nazwa baru saja menyelesaikan kewajibannya yaitu sholat dzuhur, kini wanita itu sedang duduk santai di sofa ruangannya sambil menunggu kedatangan suami dan kedua anaknya. Sambil memoles wajahnya dengan sedikit make up agar terlihat lebih segar saat bertemu sang suami.

Baru saja Nazwa selesai memakai make up, tiba-tiba ia mendapat telpon jika suami dan kedua anaknya ada di bawah. Tentu saja hal itu membuat Nazwa senang, wanita itu langsung mengambil hijabnya dan langsung menuju lantai bawah menjemput mereka bertiga.

Jarak dari restoran tempat Maulana bertemu dengan rekan bisnisnya tadi memang tidak terlalu jauh, hanya memakan waktu sekitar sepuluh menit saja. Sesampainya di bawah Nazwa melihat Maulana yang duduk di salah satu sofa yang ada di sana, sedangkan kedua anaknya tengah sibuk mengobrol dengan Shofia.

Nazwa langsung melangkahkan kakinya menuju sang suami yang sedang sibuk dengan ponselnya. "Mas," panggil Nazwa.

Mendengar suara lembut sang istri membuat Maulana langsung menoleh dan meletakkan ponselnya di sampingnya. Laki-laki itu tersenyum manis kala melihat wajah cantik sang istri, ia tarik Nazwa agar duduk di sampingnya dengan Nazwa yang menurut dan mencium tangan suaminya itu.

"Udah lama?" Tanya Nazwa.

"Enggak, Mas baru aja sampai," jawab Maulana seraya tersenyum tipis.

"Mas udah sholat? Kalau belum sholat dulu gih di ruangan aku, tadi aku udah sholat duluan."

"Belum. Yaudah aku ke atas, ya, nanti kita makan siang bareng soalnya udah laper," ujar Maulana sambil mengusap perutnya.

"Emang tadi kamu nggak makan?" Tanya Nazwa terheran.

"Enggak, kan mau makan bareng cantiknya Mas ini," goda Maulana.

"Ish, apaan sih! Udah ah sana keatas!"

Maulana terkekeh pelan saat melihat pipi istrinya itu yang memerah, setelah itu ia berjalan menuju ruangan Nazwa yang di lantai atas untuk mengerjakan sholat dzuhur, sedangkan Nazwa masih setia duduk di sofa sambil menunggu kedua anaknya yang sibuk bermain dengan Shofia.

Tak lama setelah kepergian suaminya tadi, tiba-tiba saja Azka dan Azkia mendatanginya sambil melihat ke sekeliling seolah mencari seseorang. Lantas Nazwa pun ikut melihat sekitaran, mencoba menebak siapa yang si kembar cari.

"Cari siapa, Nak?" Tanya Nazwa.

"Mah, Baba mana?" Tanya Azka dan Azkia bersamaan.

"Baba di atas, tadi mau sholat dzuhur dulu katanya," jawab Nazwa seraya tersenyum manis dan mengusap lembut pipi gembul anaknya itu.

"Napa nda ajak kita? Abang cama Kia juga belum colat," protes Azkia sambil melipat tangannya di depan dada dengan wajah kesalnya.

"Loh, Kia sama Abang kan tadi lagi main sama Ante Copi, makanya Baba nggak manggil."

"Telus kalau kita kia berldosa kalena nda colat, gimana?" Tanya Azka.

Mendengar itu Nazwa tersenyum tipis, tangannya bergerak mengusap pucuk kepala Azka dan berkata, "enggak Abang, kan kalian masih kecil, nggak papa kalau lewat atau nggak sholat."

LANAZWA : Let's Start A New storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang