2. HANTU

120 19 4
                                    

"Hai gais, jadi hari ini kita lagi beres-beres kamar yang mau kita tempatin. Tuhhh ..."

Di saat yang lain sedang sibuk memindahkan ini-itu dalam tas ke lemari, Yoyo malah asik menggunakan kameranya untuk membuat video vlog. Tentu yang lain tidak keberatan, selagi anak itu tidak membuat ulah.

Shaquille sudah ia ganggu sejak tadi dan cowok itu sekarang sedang tertidur di kasur atas, ia benar-benar kelelahan setelah membantu yang lain beres-beres kamar.

"Yo, jangan di situ! Baru gue beresin!" Gibran berteriak dari arah pintu usai menyapu kamar. Ia meletakan sapu dan serokan di luar kemudian menghampiri Yoyo yang seenaknya menjatuhkan tubuh ke atas kasur.

Yoyo turun dengan wajah cemberut, lucu kalau dilihat.

"Kan Yoyo mau buat vlog, mau di posting di ig Yoyo tau!"

"Ya tapi ini udah gue rapiin serapi mungkin!" Gibran memang anak yang super rajin, ia tidak akan suka apabila melihat barang-barang yang berantakan meski hanya sedikit saja.

Hansa memijat pangkal hidungnya pening. "Yo ... nggak boleh gitu, Bang Gibran udah beresin kasurnya, kasian kan kalo kamu berantakin. Minta maaf cepet."

Anak itu hanya menunduk, menoleh pada Zeen meminta pembelaan. Tapi Zeen malah menggeleng seraya tersenyum. Membuat Yoyo mau tak mau mengambil satu tangan Gibran dan menyaliminya.

"Maaf ..."

Gibran menghela. "Nggak papa, jangan diulangin lagi."

"Kalo Yoyo ulangin lagi, Yoyo minta maaf lagi, hehe."

"Serah! Sana-sana keluar! Gue mau beresin kasur!"

Yoyo menjauh lalu mendekati Zeen yang sedang melipat baju di bawah karpet. Kemudian menyenggol lengannya.

"Bang Zeen ... main keluar yuk sama Yoyo?"

"Nggak bisa, Bang Zeen sibuk. Kamu nggak liat itu banyak baju dalem tas?" bukan Zeen tapi Hansa yang berbicara. Yoyo selalu tidak bisa membantah ucapan kakak tertuanya itu.

"Ih, nggak asik! Yaudah, Yoyo pergi sendiri aja!" Anak itu bangkit sambil merengut. Lantas berjalan begitu saja keluar dari kamar.

"Jangan jauh-jauh, nanti kesasar!" Teriak Zeen membuat Gibran dan Hansa tertawa.

"Adek lo, Zeen!"

Zeen melempar celana dalam dari tas yang ia tidak tahu tas milik siapa ke arah Gibran, dan tepat mengenai rambutnya.

"Adek lo juga!"

"Woi! Celana dalem gue!" Pekik Shaquille terbangun dari tidurnya.

👻👻👻👻

"Mau buat vlog malah Bang Zeen nggak boleh bantuin, Bang Hansa jahat!" Yoyo menendang kerikil kecil di jalanan yang ia pijak. Anak itu tidak tahu mau ke mana tapi yang jelas ia sudah sampai di taman depan asrama. Cukup jauh dari kamarnya berada. Ia masih memegang kamera yang tadi, dan masih akan terus membuat vlog.

"Yoyo buat vlog di sini aja deh, mumpung sepi juga."

Ia berjalan ke sebuah pohon rindang besar di dekat gerbang. Menyalakan kamera. "Kembali lagi dengan Yoyo! Anak ganteng kesayangan kalian semua ... Yoyo mau tunjukin asrama yang sekarang Yoyo tempati lho, yuk, ikuti Yoyo!"

Yoyo melangkah ke sebuah kebun tempat Pak Bambang siang tadi menyapu. Ia memutar tubuh mencari objek yang pantas ia tunjukan ke kamera. Lagi dan lagi Yoyo harus melihat ke arah balkon yang sempat membuatnya ketakutan. Tanpa ragu, ia arahkan kameranya ke sana.

24/7 Terror |XODIAC| Where stories live. Discover now