10. Pengobatan

7 1 0
                                    

Edgar terbaring diatas sebuah kasur jerami. Tubuhnya yang terluka parah, akibat beberapa serangan yang ia terima, membuatnya tak sadarkan diri. Kepalanya berdarah akibat serangan benda tumpul. Napasnya pun kini terasa begitu berat.

Liza berjongkok disamping tubuh Edgar. Gadis itu seperti tak henti-hentinya berdoa agar keajaiban terjadi detik ini juga. Wajahnya yang telah kusut akibat kekhawatiran yang mendalam ini. Kedua matanya pun terlihat sesekali berkaca-kaca seperti seakan menahan perasaan yang sesak di dadanya.

Fyon bersandar pada sebuah dinding dekat ambang pintu yang terbuka lebar, wajah cemas pria itu juga sama terlihatnya seperti Liza. Jika bukan karena ia terbangun tadi, mungkin entah apa yang akan menimpa Edgar selanjutnya. Di satu sisi, lelaki itu mengutuk keras tindakan bodoh dari lelaki berambut cokelat terebut. Ingin sekali rasanya memukul wajah pria itu jika Edgar benar-benar sudah siuman nanti.

Fyon juga harus mengakui, kalau bandit yang Edgar hadapi malam ini, betul-betul sudah kelewatan. Untung saja mereka bertiga datang karena Fyon terbangun akibat kegaduhan ditempat tersebut. Senjatanya berhasil membuat orang-orang itu tumbang.

Fyerith pun seakan tak ingin memberikan celah bagi mereka untuk melarikan diri, namun sayangnya karena telah muncul beberapa penduduk sekitar, orang itu menghilang dari hadapan mereka. Bandit-bandit tersebut juga terlihat telah menerima dampak dari perkelahian melawan Aegis of the Sun.

Liza begitu ciamik menarikan jari jemarinya bersama kedua belatinya. Menggoreskan benda itu pada wajah salah satu dari lelaki menjijikan tersebut.

Ketika para komplotan brengsek itu enyah dari hadapan mereka, disitulah fajar mulai menyingsing. Keadaan mulai hangat, namun tidak bagi Edgar.

Disaat keheningan menelan semua orang di ruangan kecil ini, seorang wanita tua pun kembali dengan membawa beberapa benda ditangannya. Liza menduga kalau itu merupakan sebuah racikan untuk mengobati Edgar. Jika Zhippy ada disini, pemuda itu pasti yang akan menyembuhkan Edgar dengan sihir penyembuhannya. Seperti yang telah dilakukannya pada Juildith dan Horald setelah mereka berdua kembali ke Guild dengan keadaannya yang babak belur.

Kedua tangan itu terlihat mulai sibuk berkutat pada beberapa luka ditubuh Edgar. Yang paling penting ialah, luka pada bagian kepala. Ada darah yang masih merembes membasahi bantal yang menopang kepala Edgar.

Liza menggenggam kuat telapak tangan pria itu. Berharap bahwa pengobatan ini akan berhasil menyelamatkan nyawa temannya ini. Mulutnya seolah sudah kaku, Liza tak kuat lagi mengeluarkan sepatah katapun. Pikirannya pun telah kalut digerogoti rasa cemas.

Wanita tua itu mengisyaratkan untuk melilitkan perban pada kepala Edgar, dan Fyon lekas beranjak dari tempatnya. Lelaki itu juga mahir dalam hal tersebut. Melakukannya adalah pekerjaan mudah dan bahkan Fyerith juga sebetulnya mampu melakukannya.

Setelah pengobatan singkat ini dilakukan, wanita tua tersebut menyuruh semuanya untuk mengosongkan ruangan ini. Membiarkan Edgar beristirahat sampai benar-benar telah siuman.

Liza yang merasa enggan pergi kemanapun, mau tak mau mengangkat kedua kakinya dari situ. Setelah berada pada ruang utama, disitu Fyon baru membuka suara.

"Apa ini akan berhasil?" Tanya dengan raut wajah penuh harap. Namun sayangnya wanita tua tersebut tak buru-buru menjawab. Pada pihak yang sama, dirinya juga merasa ketakutan akan kejadian yang telah menimpanya. Dia juga berjanji akan berusaha keras untuk menolong kembali Edgar, pria yang sudah menyelamatkan nyawanya dari sekolompok bandit Myrana.

"Aku bukan seorang Alkemis, Nak. Tapi aku berharap kondisi teman kalian cepat membaik." Jawabnya. "Kebetulan aku juga mahir dalam membuat obat-obatan tradisional khusus pengobatan luar saja. Jadi semoga semua itu bekerja." Sambungnya.

ETHANA : Struggle (Final Chapter)Where stories live. Discover now