"Ternyata mereka lupa,.... ah udah lah gak penting juga. Mending gue bikin sendiri pulang sekolah ini."

Saka keluar dari toilet dan menghampiri kedua temannya yang masih duduk dikantin dengan santai, padahal bel masuk sudah bunyi.

"Anjir lo bedua! bel masuk udah bunyi tapi masih santai disini."

"Ya udah sih! lo kalo mau masuk kekelas ya kesana." Jawab acuh Gabriel.

'Lah kenapa ni orang!?. Bodo lah, mending gue kekelas'

Saka pergi kelas dan ternyata guru sudah masuk kelas, dengan pelan Saka mengetuk pintu kelas.

"Dari mana kamu?." tanya bu Ani selaku guru Matematika dan terkenal akan kekejaman nya. Tapi entah kenapa Saka tidak takut sama sekali.

"Saya habis dari toilet buk, mules."

Bu Ani menghela nafas panjang "Ya sudah kamu bisa duduk." Saat Saka hendak berjalan kearah bangku nya dihentikan lagi oleh bu Ani.

"Mana dua teman mu itu?."

"Ah! sa-saya gak tau buk, mungkin di Rooftof."

"Ya sudah kamu boleh duduk."

Bel pulang sekolah pun berbunyi para siswa/i berhamburan keluar dari kelas dengan berlari rebutan pintu keluar.

Saka keluar dari kelasnya, Afgan? entah lah Afgan dan Gabriel tidak masuk kelas hari ini.

Saka menghela nafas panjang, "Aku kemakam ibu ah." Saka berjalan menyusuri koridor sekolah dengan santai.

Saka yang masih berjalan santai berhenti karena melihat orang yang sangat tidak ingin ia lihat berada tepat dihadapannya. Sabrina itulah orang nya.

"Mau apa lo!?."

"Cihh!, dengar ya awas aja kalo lo sampai berani kasih tau tentang penculikan terhadap lo ke Darren, kalo itu sampai terjadi hidup lo melayang."

"Terserah lo! tapi ingat! karma itu ada."

"Karma? apa itu. Seorang Sabrina tidak mengenal kata 'Karma' karena karma hanya untuk orang bodoh!." Sabrina berjalan kedepan dengan sengaja menyenggol Saka.

Saka menghela nafas panjang lagi, "Dunia gue kenapa begini sih." Saka menggelengkan kepalanya.

Dirinya kembali berjalan keluar sekolah.

.
.
.
.

Saka berada disebuah makam yang tertulis nama ibu nya. Saka menabur bunga yang ia beli tadi sebelum kemakam, dan menumpahkan air pit.

"Mah! hari ini Saka nambah satu tahun loh, mamah gak mau ngucapin gitu sama Saka?." Saka mendekat telinga nya ke tanah makam ibunya.

"Hahaha makasih mah, mamah tau gak waktu itu aku diculik sama guru aku, Sabrina. Dia siksa aku mah sampai tangan dan tubuh aku merah, tapi untungnya Afgan, Darren sama kang Faisal datang nyelamatin aku dan Gabriel."

Banyak cerita yang ia sampaikan kepada ibunya, hingga tak terasa hari sudah menjelang sore. Saka pulang dari makam ibunya.

Saka tak langsung pulang ia masih berhenti disebuah Alfamaret, ia masuk dan membeli semua bahan yang ia perlukan. Sesudah itu ia membayar nya kekasir.

Saka pulang kerumahnya, rasanya hari ini sangat gembira dan dirinya tak berhenti tersenyum.

Setelah membersihkan diri Saka pergi kedapur, Saka perlahan mengeluarkan satu-persatu bahan-bahan yang ia beli untuk membuat cake.

Saka pun mulai membuat cake nya, seperti yang sudah ku katakan hari ini Saka sangat senang dan gembira.

Tepung berhamburan ke mana-mana dan kulit telur terlihat tergeletak di lantai, dapur itu sangat berantakan akibat ulahnya sendiri.

Walaupun berantakan tapi hatinya sangat-sangat bahagia dan senang, walaupun sederhana.

Kebahagiaan tidak perlu mahal
karena kebahagiaan itu sederhana
-Saka

Bahagia yang sesungguhnya.

"Akhirnya, jadi juga cake nya. tinggal hias aja deh!." Saka berjalan kemeja makan mengambil sebuah kantong plastik yang berisikan hiasan yang diperlukan oleh Saka.

—————————————————

Kue cokelat, balon warna-warni
Pesta hari ulang tahunku

… Di mana pun kalian berada
Kukirimkan terima kasih
Untuk warna dalam hidupku dan banyak kenangan indah
Kau melukis aku

… Lembaran foto hitam-putih
Kembali teringat malam, kuhitung-hitung bintang
Saat mataku sulit tidur, mm-mm
Suaramu buatku lelap, mm-mm

… Di mana pun kalian berada
Kukirimkan terima kasih
Untuk warna dalam hidupku dan banyak kenangan indah
Kau melukis aku

… Kita tak pernah tahu
Berapa lama kita diberi waktu
Jika aku pergi lebih dulu, jangan lupakan aku
Ini lagu untukmu, ungkapan terima kasihku


Monokrom - Tulus
——————————————————

"Happy birthday to me..." Saka memejamkan mata lalu meniup lilin, buliran air bening menetes jatuh ke meja.

"Mah, Makasih udah lahirin aku, thank you."













































TBC...

Sebenarnya ultah Saka itu tgl 4 April tapi ggp lah yang penting masih bln April 🤣😅

Jangan lupa votmen ya.

Tatah

Headmaster [BL]Where stories live. Discover now