💉TriKa-06💉

2.9K 548 51
                                    

Yah komennya baru penuh makanya aku baru update.

JANGAN SIDEEEEEER!

Kira-kira kalau Being Maid of Crazy Princess jadi novel, kematian siapa yang harus kita ubah? Kematian Azria, Shadow, atau Ratu Dretaria?

Keren gak sih kalau Catallena sama Alaric jadi novel, apalagi temanya crossdresser dan femdom☺

200 vote dan 50 komen, AYOO VOTE!

💉Happy Reading💉

Kelulusan SD sudah Syaka lewati, dan saat ini Syaka sudah masuk ke SMP Internation gabungan, benar, SMP itu mencampur manusia dan makhluk imortal.

Dan hal yang paling Syaka tak sukai adalah rambutnya, benar, warna kebiruan diujung rambut Syaka kian menyebar, dan lagi rambut Syaka kian memanjang sampai punggung.

"KAK ICI RAMBUT CAKA GAK BISA DIPOTONG! CAKA KESAL! CAKA MAU POTONG RAMBUT TAPI GAK BISA!"

Tricia menghembuskan napas pelan, itu benar, rambut Syaka tak bisa dipotong atau diwarnai dengan warna gelap, jadinya Syaka kalau ke sekolah harus pakai wig.

Tricia menarik tubuh mungil Syaka dan memeluk pinggangnya, umur Syaka sekarang sudah 13 tahun, 5 tahun lagi dia akan berusia 18 tahun.

Belum ada masalah kecuali rambut Syaka yang seperti itu.

Tapi Tricia harus tetap waspada.

Dua sudut bibir Syaka turun, menatap kearah Tricia dengan tatapan penuh linangan air mata.

"Caka ndak mau gini, Caka mau rambut Caka pendek, gerah banget tau Kak Ici," isak Syaka seraya menyembunyikan wajahnya didada Tricia.

Tricia mengelus rambut sepunggung Syaka lalu menatap lama pada warna biru laut yang menjadi warna rambutnya.

Bagian atas sampai bahu, masih warna coklat, namun bagian bahu ke punggung tetap biru, seperti rambut Syaka yang tumbuh itu adalah warna biru alami.

"Tapi, warnanya cantik," puji Tricia seraya mengecup helaian rambut Syaka yang ada digenggamannya.

Syaka menggeleng ribut "Gak cantik! Gak cantik Caka-nya! Jelek ini, warna nya terang banget," rengek Syaka disela tangisannya.

"Sst, udah jangan nangis."

Dengan mudahnya Tricia mengangkat tubuh Syaka dan menggendongnya ala koala, Syaka mengeratkan rangkulannya di leher Tricia, menatap Tricia dengan tatapan memelas.

"Caka ndak mau jadi aneh Kak Ici, Caka manusia tapi rambut Caka aneh banget, masa Caka harus terus pakai wig, terus rambut Caka bakal panjang gitu? Kaya hantu dong."

Tricia tersenyum gemas, dia mencium pipi Syaka lalu menepuk punggungnya lembut.

"Nanti aku cari tau, aku akan tanya pada beberapa Witch yang mungkin tau jawabannya," tutur Tricia.

Syaka mendusel dibahu Tricia "Caka ndak mau jadi aneh..Caka ndak mau dibuang," lirihnya sedih.

"Siapa yang mau membuangmu?"

"Kak Ici."

"Mana mungkin."

"Janji?"

"Iya, Syaka."

Syaka tersenyum manis, dia mendusel dibahu Tricia lalu memejamkan matanya pelan "Caka sayang Kak Ici."

Tricia tersenyum hangat, yah, tentu saja Tricia juga menyayangi Syaka, mate kecilnya.

Ditatapnya lama rambut biru laut Syaka dan menghembuskan napas tenang, sebenarnya agar beberapa hal yang masuk ke pikiran Tricia, tentang apa yang terjadi pada Syaka.

Kemarin malam, Tricia mendatangi Bunda Syaka yang dulu membuang Syaka ke hutan, dan dia bertanya dengan sopan pastinya.

Bertanya kenapa Syaka dibuang, apa alasan bundanya berlaku jahat, tentu dengan sedikit ancaman agar bunda Syaka mau menjawab.

Dan jawaban yang diberikan, cukup membuat Tricia kaget.

"Jadi Syaka bukan sepenuhnya manusia?" Itu yang Tricia tanya pada bunda Syaka dan bunda Syaka mengkonfirmasi hal itu.

"Ayah Syaka itu adalah mermaid, dan mermaid memiliki fisik yang luar biasa indah, namun sayang, mermaid juga merupakan makhluk air yang lemah, berbeda dengan Siren, Mermaid sangat baik dan lemah lembut, itu lah alasan kenapa ayah Syaka mati dihari Syaka lahir, karena sekelompok Siren membunuhnya,"

"Ayah Syaka dianggap pengkhianat karena menikahi manusia, karena sejatinya makhluk air dan makhluk darat tak akan bisa bersama,"

"Tapi Syaka itu mate ku."

"Aku tau, itu karena dia masih ada darah manusia, jadi dia bisa bersama makhluk darat juga, hanya saja para Siren akan segera memburu Syaka, karena keturunan manusia dan mermaid adalah petaka bagi para Siren."

Itu ringkasan percakapan antara Tricia dan bunda Syaka.

Dan Tricia sudah mencari cara agar Syaka aman.

"Syaka, aku mau, kau pakai kalung ini dan jangan dilepaskan."

Tricia mengalungkan sebuah kalung dengan bandul berbentuk mutiara biru agak kemerahan.

Syaka menatap kalung di lehernya, lalu mengangguk.

"Baik, Kak Ici."

Dan itulah alasan kenapa fisik Syaka kian lama kian terlihat indah, darah mermaid dalam dirinya membuat fisik Syaka menjadi halus dan lembut.

Dan Syaka tak suka akan perubahan itu, walau Syaka masih tidak tau kenapa rambutnya memanjang dan tangannya menjadi lentik.

Syaka masih belum tau.

Atau, sebentar lagi dia akan tau.

💉Bersambung💉

Dominant VampireWhere stories live. Discover now