🕊️ - ❝ t w e n t y o n e ❞ ·˚ ༘

3.9K 410 39
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Welcome

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Robbed"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

[ WARNING : untuk yang belum membaca novel / yang menikmati cerita melalui manhwa dan sedang menunggu chapter terbaru update ]

❗Alur Chapter ini menggunakan alur dari novel dan di mix menggunakan alur buatan saya sendiri. Jadi untuk menghindari spoiler, mungkin chapter ini bisa diskip dahulu hingga chapter manhwa terbaru update❗

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Di Arvis, ada sebuah topik hangat yang menjadi bahan pembicaraan mereka. Satu orang. Siapa lagi selain Layla Llewelyn. Setelah kabar hubungannya dengan anak tunggal Keluarga Etman, kini dirinya menjadi topik pembicaraan kembali. Berita bahwa gadis itu diterima di Universitas Ratz menggemparkan mereka.

Dan sebab itu, Madam Norma, mengundang Layla untuk bergabung ke pesta minum teh yang ia adakan di Rumah Kaca Herhardt. Bersama sang menantu, Elysee, dan calon menantunya, Irene.

Layla terduduk dengan perasaan gelisah. Mengingat di depannya itu adalah tiga pemimpin di Herhardt. Dua sudah mantan pemimpin, satunya calon pemimpin.

"Katakan apa yang kau mau."

Ucapan Madam Norma mengambil atensi dirinya dan menantunya. Sang menantu menatap sang tertua dengan pandangan sedikit terkejut.

"Maaf?" Kaget Layla.

"Bill Remmer adalah salah satu pegawai favoritku sejak aku menginjakkan kakiku di Kediaman ini. Anggap saja ini salah satu caraku untuk memberikan apresiasiku padanya. Secara kan, kau merupakan anak yang ia asuh." Madam Norma dengan tenang menjelaskan maksud perkataannya.

Suara burung berkicau dengan suasana yang terasa sangat sejak menjadi latar belakang perbincangan mereka di rumah kaca itu. Wanita paruh baya itu menatap Layla dengan sabar, menunggu jawaban keluar dari labium gadis itu.

"Izinkan saya untuk tetap tinggal bersama Paman Bill di Arvis, sebagai penghuni Herhardt. Itu saja yang saya inginkan."

Layla dengan penuh keyakinan berkata. Selama ini ia tinggal di rumah kecil Bill Remmer yang terletak di hutan sebagai 'tamu'. Sebab itu ia meminta agar statusnya yaang 'bukan siapa-siapa' menjadi 'salah satu penghuni Herhardt'. Selain itu, bersama Bill yang sudah ia anggap sebagai ayahnya merupakan hal yang ia inginkan dari semua hal.

"Begitukah?"

Madam Norma hanya mengangguk kecil untuk menanggapi jawaban dari Layla. Ia merasa sedikit terkejut atas jawaban Layla yang bisa terbilang kurang menguntungkan untuk Layla. Tapi ia tidak mempedulikan hal itu.

"Oh, Matthias!" Elysee memanggil nama anaknya dengan antusias, terlihat binar di matanya ketika melihat pria itu masuk ke dalam rumah kaca.

Sedangkan Irene hanya menghela napas dalam diam. Dalam hatinya sedikit kesal, karena di mana-mana saat ia menghabiskan waktu dengan tenang, Matthias akan selalu muncul layaknya salah satu hantu.

𝗜𝗥𝗘𝗡𝗘 Where stories live. Discover now