- ❝ t e n ❞ ·˚ ༘

4.8K 639 49
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

'HEI???????!!!!! FBI! HELP ME!' Syok Irene

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"The Vision and Her Plan"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Eungghhh....." Erang Irene.

Badannya terasa kaku dan berat, seperti ada yang menimpanya. Cahaya terang membuatnya mengerutkan keningnya.

Perlahan, kelopak mata nya terbuka. Menampilkan mata ungunya. Irene ingin bergerak, namun kesusahan.

"Huh?" Irene mengusap matanya pelan, melihat sebuah surai hitam. Dia terdiam, mencoba mencerna apa yang ia lihat.

Blushh~~~

Irene menutup wajahnya yang memerah, mengingat kejadian kemarin malam.

__________________ ׂׂૢ་༘࿐

"Tuan Duke....!" Jerit Irene ketika pria itu berada di atasnya.

"Lady, kau harus ingat bahwa aku jugalah pria normal." Kata Matthias memberikan sebuah kecupan pelan di leher sang wanita.

Irene sontak melayangkan tabokan penuh cinta ke kepala sang pria, mengakibatkan sang empu meringis.

"Dasar! Tidak ada sentuh-sentuh!" Malu Irene membuat Matthias terkekeh sebelum memberikan ciuman singkat kembali pada bibir merah alami itu.

Hanya beberapa menit sebelum ia memutuskan pangutan mereka. Matthias menenggelamkan wajahnya di bagian leher Irene.

"Kita bisa membuat malam menjadi lebih gelap sembari menunggu " Bisiknya membuat telinga Irene memerah.

"Berisik" Ujar Irene menyentil pelan kening pria itu.

__________________ ׂׂૢ་༘࿐

Sebuah erangan pelan membuat wanita itu menoleh ke arah sang pria. Pria itu bergerak sedikit dalam tidurnya sebelum memeluk dirinya lebih erat.

"Tendang atau pukul?" Gumam Irene.

"Bagaimana dengan ciuman?" Ujar sebuah suara tiba-tiba membuat Irene hampir berteriak. Pria itu rupanya sudah terbangun, namun matanya masih terpejam.

"Tidak ada! Lepaskan! Kau berat!"

"Tidak."

"Duke, anda ingin saya tendang?"

"Memangnya kau berani?"

"......"

Matthias yang merasa tidak ada respon terkekeh pelan, sebelum menyembunyikan wajahnya kembali.

"Duke. Anda berat."

Pria itu menghiraukannya kembali, Irene menghela napas. Menutup matanya kembali, toh ia masih mengantuk.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"..... ጋልክኗልክ የቿዪኗጎ."

𝗜𝗥𝗘𝗡𝗘 Where stories live. Discover now