"Aaaa gilaa.. ternyata lo baby face banget Ruby" ucap Sarah sembari memeluk Ruby erat.
Thea pun tak kalah, ia dipeluk erat oleh Anggita dan Zara yang memeluk keempatnya.
"Huwaa... Barbie banget ya lo" kagum Zara.
"Oh iya ehem.. Arjuna ini si Zara yang SUKA sama LO, mau ngasih sesuatu"
"Malu gila, goblok banget ini orang" gunan Zara. Memang gk bisa mempercayai mereka. Padahal baru beberapa menit yang lalu dia bilang jika dirinya nge crush in Arjuna.
Sekarang mulut ember temennya pada jebol semua. Dirinya memberikan segalon sedang air putih kepada Arjuna.
"Bejirr... Galon ra?" Speechless Ruby.
"Diam By, gue yang malu. Ini idenya si Sarah lagi"
"Ya lo mau aja ikutin ide cewek gila ini" sahut Thea.
"Gue waras co, nah nah gebyurin diri lo jun. Merinding kali gue liat keringet lo itu"
"Seriusan nih gue gebyur?" Pemuda itu terbingung, terkagum, ter speechless, ter ter lah pokoknya.
"Ya iya lah, sekalian noh ajak temen lo yang keringetan lainnya. Bilang dari ayang lo a.k.a Zara" jelas Sarah.
"Anj, lakbanin aja ini mulut sialan yang bikin malu orang" kesal Zara.
Ruby dan Thea saling berpandangan sesaat lalu, tertawa bersama. Lagi, mereka selalu menjadi pusat perhatian disana.
Berbeda dengan seorang cewek yang menatap mereka dengan penuh amarah dan kekesalannya. Jadi benar dia mantan saudaranya itu, bersama sahabat sialan yang selalu bersama nya itu.
Dan lagi, kenapa Ruby. Cewek cepu dan kutu buku itu glow up se jauh itu. Kecantikan nya itu membuat dirinya iri dan kesal bersamaan.
Ia melirik ke arah Samuel, pacarnya bahkan tak berkedip menatap kedua perempuan yang asik bercanda ria itu.
Dengan langkah angkuh dan kesal nya ia berjalan mendekati kumpulan orang itu.
"Hai kakak" senyuman manis itu terlihat seperti malaikat bagi yang tidak mengetahuinya.
Ruby terkekeh, topeng mantan adiknya sudah retak dulu. Tapi masih bisa di perbaiki oleh dia sendiri.
"Halo mantan adek" balas Ruby dengan tekanan di setiap katanya. Tanpa peduli jika senyuman manis itu menyimpan rasa jengkel.
"Jadii... Ini beneran kamu ya? Operasi plastik dimana kak, kebetulan temenku lagi nyari dokter oplas yang profesional" sindirnya.
Ruby tertawa kecil, dia sengaja memancing emosi lebih dini ya.
"Hahaha... Aku gk pernah oplas, kamu lupa kalau kita bukan saudara kandung. Jadi jangan terlalu berharap banyak wajahmu bisa se simetris aku" balas Ruby.
Thea terkekeh pelan mendengar jawaban badas sahabatnya.
Civi, wanita itu mengepalkan tangannya dengan amarah yang masih ia tahan.
"Haha.. benarkah? Bukan kah dulu kakak sangat hitam dekil? Apa wajah ini karena efek makeup?"
"Tidak, justru ini kulit wajah asliku. Dulu aku memakai foundation yang berwarna Tan agar kamu terlihat lebih cantik Civi" Ruby mengusap-usap wajahnya dan menunjukkan tak ada foundation atau bedak yang berlebih di wajahnya.
YOU ARE READING
Never Stop Obsessing
RandomSeorang gadis, dengan segala rasa sakitnya. Berjuang sendiri melawan trauma dan terus berdiri tanpa tumpuan untuk sang adik yang jatuh sakit dirumah sakit. Hingga pada akhirnya ia diusir dari rumah keluarga angkatnya. ~~~~~~~~~~~ Tengah malam yang...
~~~💎💎💎~~~
Start from the beginning
