Part 79

55 5 0
                                    

Nah ini baru part ending sebenarnya🤪

Cuma tinggal extra part 5 bagian Leon dan Ara yang uwu² dan additional part bagian Christian n perawat yang bikin gemezzz😌

Masih belum aku putuskan untuk publish di KK aja
atau buat versi cetak.




Bagian full part ini bisa dibaca di KK bagian ini👇🏻

•••Bagian full part ini bisa dibaca di KK bagian ini👇🏻

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(The End)

"Leonard?" Arabelle mendekati sosok yang dirindukannya itu. Dirinya tampak tak percaya hingga mendekat sampai ke hadapan pria itu dan meraih rahang berbulu halus Leonard. "Apa itu sungguh kau?"

"Ya, Arabelle ini sungguh aku. Akhirnya aku menemukanmu, bukan?" Leonard menatap dalam netra abu Arabelle. Tak lama tatapannya turun tertuju pada perut Arabelle yang sudah terlihat sedikit membuncit dari sebelumnya tampak begitu rata.

Sontak arah tatapan Leonard membuat Arabelle tersadar. Mendadak dirinya melepaskan tangannya dari rahang Leonard dan berbalik hendak menjauh. Akan tetapi, tubuhnya malah terhuyung mundur hingga punggungnya menatap dada bidang Leonard.

Pelukan pun tak dapat terhindari, Leonard mendekap tubuh Arabelle dengan erat dan meletakkan kepala di bahu wanita itu seraya mengendus serta menghirup aroma tubuh Arabelle dalam-dalam. Seakan tengah melepaskan rasa rindunya selama tiga bulan lebih.

"Leonard .... Aku—"

"I know, Arabelle. Please, forgive me. I know it's too late to apologize, tapi aku sungguh menyesal. Aku tak bisa membayangkan selama tiga bulan ini kau melaluinya sendirian. Seharusnya aku tak bersikap egois agar tak membuatmu memikirkan perpisahan ini hanya untuk membuktikan padaku bahwa kau begitu mencintaiku," tutur Leonard membuat Arabelle tak dapat berkutik.

Pasalnya hingga detik ini dirinya sama sekali tak tahu milik siapa janin yang dikandungnya itu. Chloe berjanji memberitahukannya setelah ia melakukan pemeriksaan dua minggu yang lalu, tetapi sampai detik ini sahabatnya itu malah tak memberinya kabar apa pun. Arabelle tak tahu harus bersikap bagaimana. Dirinya jelas menginginkan pelukan dan melepaskan rindu pada Leonard.

"Leonard, maafkan aku. Sampai saat ini aku belum siap untuk—"

"Apa lembar kertas ini cukup untuk membuatmu siap menerimaku kembali?" Leonard menunjukkan kertas yang dibawanya ke hadapan Arabelle.

Wanita itu mengambilnya. "A-apa ini?" tanya Arabelle sontak jantungnya berdebar lebih cepat.

Leonard melerai pelukannya dan membalikkan tubuh Arabelle. "Kau harus membuka dan membacanya agar bisa mengetahui apa itu."

o0o

STUCK between Hugo brother'sWhere stories live. Discover now