🕊️ - ❝ t w e n t y ❞ ·˚ ༘

3.1K 358 58
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Normal life in Arvis ft. Irene"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Chapter ini hanya berisikan momen-momen Irene dengan para karakter lainnya selama di Arvis. Dan ngapain aja sih si Irene di Kediaman yang luas dan besar itu.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Layla!!!"

Sang pemilik nama pun menoleh, jari-jemarinya yang sedang memetik buah rasberi pun terhenti.

"Lady Irene!" Balasnya.

'U‐uwah..... silau...' Irene sedikit memincingkan matanya karena pesona Layla yang sangat memancarkan cahaya yang bersinar.

"Bagaimana kabarmu dan Paman Remmer?"

Irene ikut berjongkok di sebelah Layla, menatap gadis itu dengan tatapan binar. Sudah lama ia tidak melihat Layla.

"Kabar saya dan Paman baik-baik saja, Lady. Lady sendiri?"

"Yah, seperti yang kau tahu. Aku baik-baik saja."

'Cuman mau balik ke Eirwen. Sudah cukup muak di Arvis.'

Layla mengangguk mendengar respon sahabatnya. Ia kembali memetik buah rasberi yang nantinya akan ia gunakan untuk membuat selai.

"Oh iya, bagaimana hubunganmu dengan Kyle~~~? Wah, Layla-ku sudah akan menikah~~~" Irene mengedipkan satu matanya, menoel tangan Layla.

Blushhh.........

Rona merah tercipta di pipinya, membuat lawan bicaranya tertawa. Layla sangat lucu ketika sedang malu.

"E-erm, itu kami baik-baik saja-! Lady jangan menggoda saya!"

Dengan cepat Layla menyembunyikan wajahnya di sela-sela kakinya.

"Aku tidak menggodamu. Aku hanya penasaran tentang hubungan romantis antara Layla dengan sahabatnya, Kyle Etman."

Irene tersenyum manis, menatap kembali buah beri yang ada di depannya.

"Aku merindukan selai rasberi Layla...... sudah lama kau tidak memberikanku selai enakmu itu."

Aura suram menyebar di sekitarnya. Membuat Layla mendongak lalu menatap Irene dengan dengan tatapan binarnya.

"Nanti akan saya berikan! Kebetulan setelah memetik buah beri ini, saya berniat membuat selai!"

Irene mencengkeram gaunnya, 'Ahhhh! Kyle beruntung punya pasangan semanis Layla!'

"Akan kutunggu."

Setelah itu, mereka bersama-sama memetik buah rasberi. Lalu berjalan ke rumah Bill Remmer dengan senyuman lebar terpatri di kedua bibir mereka.

"Paman Remmer!!!!!"

Dari kejauhan Irene berteriak menyapa pria tua itu. Dengan semangat membaca ia melambai ke arahnya.

"Oh? Lady?"

Pria itu sedikit terkejut dengan kehadirannya. Sebelum tersenyum kecil dan membalas lambaian wanita muda itu.

Yah, Bill Remmer tidak akan mengakuinya. Irene sudah ia anggap sebagai anaknya, selain Layla. Walau sudah sering berkunjung, Bill Remmer tidak akan pernah terbiasa dengan kehadirannya itu.

𝗜𝗥𝗘𝗡𝗘 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang