3.

63 15 25
                                    

Kau mau pulang? Silahkan, tapi jangan harap rumah sakit ku menerima mu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kau mau pulang? Silahkan, tapi jangan harap rumah sakit ku menerima mu. Kau tahu dunia kedokteran itu sempit, sekali saja kau mempunyai rekam jejak buruk di satu rumah sakit, maka tidak akan ada satu rumah sakit pun yang akan menerima mu! Tinggal disana, dan bercerminlah. Dan ingat satu hal untuk tidak menyebutkan nama belakang mu!

Sambungan terputus secara sepihak sekaligus melenyapkan suara Matsuda yang penuh amarah.

"Profesor!!"

"Halo!"

"Papaa!!

Tak pernah ada yang mengetahui bahwa dirinya merupakan anak kandung dari profesor Matsuda, selain Sho dan Keiji. Seorang laki-laki terpandang pemilik rumah sakit terbaik di Tokyo. Membuat Yutto Matsuda tidak pernah memperkenalkan namanya dengan lengkap sebab jika orang lain mengetahuinya, apapun hasil prestasi kerja kerasnya akan dipandang sebagai bantuan dari Ayahnya sebab dia adalah orang berpengaruh. Pun kesalahannya akan dianggap sebagai kesalahan cara didikan dari Ayahnya, semua akan terlihat serba salah dan selalu membawa nama Ayahnya.

Parenting yang dipakai Matsuda pada Yutto memang terbilang halus, untuk seukuran anak laki-laki nakal seperti Yutto. Matsuda selalu membebaskannya melakukan hal apapun, kata sandinya hanya satu. Jangan pernah memberitahu nama belakangnya,  agar tidak mencemarkan nama keluarga. Matsuda adalah tipekal Ayah yang malas untuk mengamuk dan melakukan kekerasan, sebab ia pernah muda dan mengetahui bahwa cara itu akan membuat anaknya semakin memberontak. Namun kali ini, Matsuda teramat jengkel sebab perilaku Yutto yang sudah terlanjur basah tak dapat ditutupi lagi. Jadi satu-satunya cara adalah memberikan hukuman moral dengan bekerja di rumah sakit jiwa, sehingga anaknya akan mengenal dunia yang berbeda.

Yutto memasukan kembali ponselnya setelah mengakhiri panggilan dengan Matsuda, berdecak kesal atas hukuman yang menurutnya tak berperi- kekeluargaan.  Ia menatap sekitar, menyadari bahwa Iskandar sudah menghilang meninggalkannya sendirian. Lalu ia bergerak pelan masuk ke area rumah sakit itu, dengan langkah gontai dan mulai terusik dengan beberapa suara teriakan samar.

"What the fuck! Kemana perginya tua bangka tadi." Yutto masih mengembara sendirian sambil sesekali melirik pada sebuah lapangan luas yang dipenuhi orang-orang aneh.

Baju yang mereka kenakan sama, seragam pasien. Dengan kegiatan yang berbeda, ada yang tertawa sendirian, ada yang menangis, ada yang berbicara seru dengan pohon, ada yang menyusui boneka, ada yang melambai padanya dan masih banyak lagi. Yutto bergidik mengusap belakang lehernya, dan mendadak geming kaku. Seluruh darahnya mendingin, dan tubuhnya membeku. Ia menatap seorang gadis di antara pepohonan, memakai baju putih panjang dan rambut bergelombang sama panjangnya. Dan perlu digaris bawahi bahwa rumah sakit itu di kelilingi hutan tropis yang asri.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Mantra Wanita Sinting Where stories live. Discover now