03 | cinta dan kita

Start from the beginning
                                    

"eh nan, sendirian aja?" laki-laki itu menoleh, mendapati teman sepondoknya

"biasakan salam"

laki-laki bersarung biru itu nampak menyengir "lupa aku" ujarnya

"iya, saya sendiri" jawab laki-laki yang sedang memurajaah, menjawab pertanyaan temannya.

"oh, kalo gitu saya masuk dulu yo. Assalamualaikum" laki-laki bersarung biru itu masuk setelah mendapat jawab dari temannya.

"Assalamualaikum Gus" lagi, seorang perempuan dengan cadar yang menutupi separuh wajahnya, datang menghampiri nya. laki-laki itu tidak menoleh, tatapannya masih tertuju pada mushaf al-quran "Waalaikumsalam, kenapa Ning?"

perempuan tadi nampak terdiam sebentar, lalu berucap "tadi ana disuruh Abah, untuk memanggil Gus Adnan ke ndalem. ada yang mau dibicarakan" ujar perempuan bercadar itu, dengan suara yang lembut.

laki-laki bernama Adnan itu mengkerut kan dahinya, kemudian mengangguk pelan "iya, nanti saya kesana bilangin Abah"

perempuan tadi tersenyum dibalik cadarnya, "kalo gitu saya permisi Gus, Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Adnan menghela napas panjang, pasti Abah dari Ning-Zara, perempuan bercadar tadi akan mempertanyakan soal kemarin.

laki-laki itu beranjak, lalu berjalan setelahnya menuju ndalem.

***

Zanara menghela napas gusar, entah mengapa ia tiba-tiba merasa sesak didadanya. seperti ada sesuatu yang terjadi tanpa ia ketahui.

"kenapa ya?"

Zanara meminta izin kepada guru mapel untuk ketoilet. gadis itu memilih untuk berwudhu agar hatinya kembali tenang.

setelah selesai gadis itu kembali kekelas dengan perasaan sedikit lega. Jessi menyenggol lengannya saat sudah duduk "kenapa lo ra?"

Zanara menggeleng pelan, "gapapa"

Jessi menatap Zanara intens, seperti sedang menyelidiki temannya sesuatu. tangan Zanara sontak memukul lengan Jessi ketika wajah perempuan itu mendekat padanya "apaan sih lo jes?"

"benerankan gaada yang lo sembunyiin dari gue?"

"gaada jes, santai"

Jessi mengangguk, lalu kembali memandang guru yang berada didepan

"oke class, pelajaran hari ini cukup sampai disini saja. ada yang mau ditanyakan?" semua murid menggeleng, tanda tidak ada yang mau bertanya.

"kalau gitu ibu akhiri, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatu. pulangnya nunggu bel berbunyi, jangan ada yang keluar-keluar ya? adit tolong dibilangin teman-temannya"

kelas yang tadi sunyi langsung ramai setelah Bu Lina keluar. para laki-laki langsung merapat di pojok, untuk mabar game. sedangkan para wanita sibuk berdandan entah memakai bedak, ataupun liptint.

Zanara hanya memperhatikan, tidak mau ikut-ikutan. gadis itu memilih untuk membuka cikinya.

"woi bagi liptint dong!"

"ih, liptint gue gatau dimana. tadikan dipinjem Cia"

"bedak mana bedak?!"

"alis gue beda sebelah ga sih?"

"bedak gue dempul kaga?!"

"asep lo bisa maen kaga sih? noob banget dah!"

"bisa lah, easy ini mah!"

cinta dan kita | mencintai dalam doa Where stories live. Discover now