03; UNEXPECTED

2.6K 292 243
                                    

don't you dare be sider. vote now🫦

ཐིཋྀ

River melewatkan tujuh hari yang indah dengan bersenang-senang bersama kawan-kawannya menikmati banyak hal di Pulau Dewata seperti; berselancar di pantai area Kuta, menyaksikan sang surya tenggelam, mendaki ketinggian Gunung Batur ketika sang fajar bangkit, menonton pertunjukan keragaman seni, mencoba kuliner khas Bali dan masih banyak hal menyenangkan lagi.

Sebenarnya, ada sisa waktu seminggu lagi sebelum kembali menjalani realita sebagai mahasiswa, tapi sayangnya River tidak bisa menyelesaikan sisa kesempatan itu sebab hari ini akan kembali ke Jakarta karena ada urusan keluarga. Sehingga harus berpisah lebih awal dengan kawan-kawannya.

Selama satu jam perjalanan lebih di dalam pesawat, River memilih memejamkan mata setelah melihat kembali momen-momen selama liburan yang terabadikan di ponsel. Sesekali tertidur karena merasa cukup lelah.

Setibanya di bandara, lelaki yang menarik koper hardcase warna abu-abu mengkilat langsung menghampiri sopir pribadi yang sudah menunggu untuk menjemputnya.

"Bagaimana perjalananmu, Versan?" sambut Domino, Ayahnya, ketika River menginjakkan kembali kakinya di rumah besar dengan material kaya berdominan putih dan cokelat elegan seperti mansion.

Sekadar informasi, Versan adalah panggilan River di rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekadar informasi, Versan adalah panggilan River di rumah. Setidaknya dari Ayahnya dan juga mendiang dari Oma tercintanya yang telah meninggal ketika ia duduk di bangku kelas dua belas.

River tersenyum. "Tidak terlalu melelahkan."

Domino meminta salah satu pelayan untuk membawakan koper River ke kamar di lantai atas sebelum melontarkan kalimat lagi, "Padahal Papa gak keberatan sama sekali kalau kamu gak ikut acara makan malam dan liburan sepuasnya bareng kawan-kawanmu itu. Papa jadi merasa bersalah mengganggu liburanmu."

"Santai aja, Pa. Lagian aku gak terpaksa. Satu minggu sudah lebih dari cukup untuk bersenang-senang. Sisanya bakal aku gunakan untuk..." River tersenyum lebih lebar. "Menyambut keluarga baruku."

"Kamu..." Domino tertegun sebelum melanjutkan ucapannya, "Sungguh tidak keberatan dengan keputusan Papa untuk menikah lagi 'kan?"

"Sama sekali tidak," sahut River tegas. "Justru Versan senang jika Papa membuka lembaran baru setelah luka yang pernah Papa rasakan. Aku cuma berharap kali ini, hubungan ini berhasil. Aku gak ingin Papa kecewa lagi... begitupun denganku."

Pandangan Domino kemudian mengarah pada layar televisi yang menampilkan salah satu talkshow edukasi kesehatan yang diisi oleh dokter cantik, River turut melihat serta mengamati. Ia tahu calon Mama tirinya adalah dokter tekenal yang memang sering masuk media, hanya saja... mengapa tiba-tiba wajah wanita itu terlihat familiar? Seperti mirip dengan seseorang.

RIVERTALE: HE & HIS STEPSISTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang