Empat

6.7K 560 12
                                    

---

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

-
-
-

Ketukan pantofel hitam itu terdengar nyaring, seperti bergema. Derap langkahnya yang terdengar tegas membawahnya menuju keluar kantor membuat beberapa karyawan perempuan diam-diam melirik, tidak berani jika terang-terangan memperhatikan tapi ada juga beberapa karyawan yang memberanikan diri menyapa pemilik perusaahan itu.

Tubuh atletis yang dilapisi jas mahal itu berjalan menuju parkiran, mengacuhkan sapaan para karyawan. Pria berusia 44 tahunan itu terus menatap lurus dengan tatapan tajam andalannya, dengan seenaknya ia melemparkan tas kerjanya pada sang tangan kanan yang sedang meminum kopi. Membuat pria yang sedang meminum kopi itu tersedak sekaligus kaget atas tindakan sang tuan secara tiba-tiba.

"Eh? Tuan mau kemana? Sebentar lagi ada meeting," Pertanyaan serta pernyataan itu tak mampu memberhentikan langkah miliknya.

Pria itu terus berjalan menuju mobil, memilih mengacuhkan sang tangan kanan yang sudah merenggut kesal.

Pria dewasa itu adalah Atalarik Syah Williams, seorang pengusaha sukses dengan bisnis yang tersebar luar di Indonesia maupun manca negara. Namanya tidak pernah absen, masuk jajaran pengusaha terkaya dan tersukses di Indonesia. Sifatnya yang kaku dan dingin membuat orang-orang segan kepadanya serta tatapan tajamnya seakan bisa mengalahkan lawan lewat tatapan itu saja.

Sang tangan kanan menghelas napas, lelah menghadapi sikap dingin pria yang berstatus sebagai atasannya itu.

"Ck, pantas aja gak ada yang mau sama dia, orang dingin gitu."

Mulutnya tidak berhenti bicara meskipun Atalarik sudah menghilang di balik pintu kaca, dirinya sangat kesal saat ini. Sedang asik-asik nya meminum kopi bersama Dara teman kantornya malah di ganggu. Setidaknya jika ingin pergi beri tahu dirinya.

Jemmy Pradipta adalah pria yang di lempari tas oleh Atalarik, pria itu sudah 10 tahun lebih mengabdi sebagai tangan kanan membuat ia cukup berani pada sang atasan. Walaupun sering di acuhkan bahkan tidak di anggap, Jemmy tidak masalah yang penting ia mendapat gaji yang besar.

Mau tak mau ia harus mengikuti sang tuan, bagaimana pun juga ia adalah tangan kanan sekaligus sebagai sopir. Bisa-bisa ia di tendang dari kantor ini, padahal ia masih ingin mengumpulkan uang dan menikahi Dara. Barulah ia resign dari jeratan pria kaku itu.

"Sabar, orang sabar banyak duit." Ucapnya menyemangati diri lalu berlari menyusul sang tuan.


~~~~


Waktu menunjukan pukul 16.00, saat ini Atalarik dan Jemmy sedang terjebak di lampu merah, padahal Atalarik sudah pulang lebih awal dari biasanya untuk menghindari padatnya Ibu kota.

Baby Williams's Life (Hiatus Bentar)Where stories live. Discover now