2

2.1K 332 245
                                    

happy reading

⏳️⌛️⏳️

"Boring, isn't it?"

Benjamin tolehkan kepalanya kala suara yang familiar terdengar. Tangannya kemudian terulur untuk meraih segelas cocktail dari tangan pria yang kini mendudukkan dirinya di kursi sebelah Benjamin.

Benjamin kemudian menyesap minuman yang berisikan alkohol berkadar rendah sebelum membalas pertanyaan dari sang lawan bicara.

"Lo kan tau gue ga suka birthday party yang boring begini. Better gue ke bar atau ke arena aja," jawab Benjamin singkat membuat Sion tertawa kecil.

"I know, kalau bukan karena ini partynya Joan juga lo ga bakal dateng kan? Emang masih bocil banget sih ini anak, liat aja tema party cerah banget begini."

Benjamin kemudian melayangkan pandangan, memperhatikan bagaimana ballroom hotel yang kini tampak cerah sekali dengan beberapa warna-warna pastel. Matanya berkedut, menahan tawa kala menyadari bahwa hal ini sungguh kekanak-kanakan. Dirinya juga terlihat seperti orang yang salah tema sebab ia menggunakan outfit full hitam.

"Anyway, where is your fiancé? Dia ga di undang Joan emangnya?" tanya Sion penasaran. Tangannya bergerak untuk meletakkan gelas yang sebelumnya ia pegang di meja belakang mereka.

Benjamin menaikkan kedua bahunya, "I dont know, ga peduli juga gue dia dimana."

Sion kembali tertawa, "Bagus deh. Tunangan lo annoying parah. Gue sebel sama dia. Kenapa coba lo dapetnya yang kayak dia? Downgrade banget padahal dulu gue yang calon tunangan lo."

"You too. Lo sekarang malah dapat yang kayak Hellio tuh," ujar Benjamin sambil dagunya menunjuk Hellio yang dikelilingi oleh beberapa wanita.

Pria yang kini telah mengubah surainya menjadi merah terang itu nampak mengecupi pipi beberapa wanita lalu tertawa dan mengumbar senyuman diwajah menawannya.

"He's better than you, atleast for me," balas Sion santai, matanya menatap pemandangan yang ditunjukkan oleh Benjamin dengan datar.

Benjamin menatap Sion heran, "Lo ga marah apa liat dia yang notabenenya fiancé lo itu masih having fun with other people in front of you?"

"Biarin. I let him do whatever he wants. Asalkan dia ga ngelakuin hal yang bodoh mah gue bakal diem aja," jawab Sion sambil tersenyum tipis.

"I let him fuck around. Lagian semua yang sama dia itu just his toys and Im his fiancé, jadi gue ga perlu takut. Hubungan gue sama Hellio juga jadi lebih menarik kalau kayak gini."

Benjamin menggelengkan kepalanya, terkekeh lalu kembali menyesap minuman digelasnya, "Pasangan gila emang lo berdua."

"Kayak lo yang bener aja. Lagian tuh hubungannya yang bener disini tuh cuma Joan sama Gerald. Lo liat dah tu lovebirds berdua," tunjuk Sion yang membuat Benjamin melirik Gerald yang kini mengecup kening Joan yang tersenyum bahagia.

"Good for Joan lah dia dapetin bucin yang kayak Gerald. Si Kairo juga masih sembunyi-sembunyi sama temen mamanya kan? Emang yang bener disini cuma Joan sama Gerald doang," ucap Sion yang membuat Benjamin tertawa.

Benjamin kemudian melirik jam yang terlingkar apik dipergelangan tangan. Ia berdiri lalu rapikan kemeja yang ia kenakan.

"Gue cabut dulu ya, udah mau jam 10," ujar Benjamin sambil mengeluarkan ponselnya, menatap pesan dari personal assistant nya.

Powerless | SungjakeWhere stories live. Discover now