꒷꒦ 12. || Twelve. ꒦꒷

Start from the beginning
                                        

Kalau ku perhatikan pada iris delima mereka, mereka tidak begitu percaya padaku. Tersirat ketakutan pada iris delima itu.

Dan tanpa ku sadari, mereka telah mengganti pakaiannya. Wah cepat sekali..

"Kalau boleh tau, nama kalian siapa?.."

Mereka saling tatap, lalu menatap ku dengan ragu. Tapi yg agak lebih tua dari anak kecil itu menatap ku was was. Aku langsung menepuk-nepuk kepala mereka yg masih basah karena belum di keringkan.

"Jangan takut, aku tidak akan menyakiti kalian.." ucapku.

Mereka lalu menurunkan takutnya, dan was was anak itu sudah menurun. Membuat ku lega. Dan mereka memberi tau nama mereka.

"Namaku...."

Dia terdiam sebentar, lalu menatap adiknya.

"Namaku,... Kaizo. Dan ini adikku, Fang.."

Aku tersenyum, lalu aku juga memperkenalkan diri.

"Baiklah, Kaizo, Fang.. Namaku Andre. Salam kenal ya.." mereka mengangguk.

".. Emm.. Kak Andre.." panggil anak yg ku ketahui namanya adalah Fang. Aku menengok padanya, dan tersenyum.

"Iya?.." jawabku.

".. Itu.. Kak Andre ga ganti pakaian? Itu pakaian kakak basah.."

Ah, aku baru sadar aku belum mengganti pakaian ku. Bodoh nya..

"Ah.. Aduh.. Aku lupa, kakak naik ke atas sebentar ya? Mau ganti pakaian.. Terserah kalian mau ngapain di rumah ini, anggap saja rumah sendiri ok?.." ucap ku sebelum benar-benar naik ke kamar ku untuk mengganti pakaian. Dan mereka hanya menganggukkan kepala.

------
Andre pov end
------

Setelah mengganti pakaian, Andre kembali turun ke bawah. Dan dia lihat, Kaizo dan Fang hanya duduk di lantai dekat sofa, dan memainkan sebuah kertas yg ada di meja. Andre langsung mendekati mereka.

"Wahh.. Main apa tuh?.." tanya Andre sambil membungkukkan sedikit tubuhnya. Kedua anak itu mengalihkan perhatian mereka, dan tersenyum.

"Ini.. Aku sama Kak Kai main lipat kertas! Kak Andre mau ikut main?.." ucap Fang.

"Hm~.. Boleh deh. Kakak pintar loh lipat kertas~" ucap Andre sambil membanggakan dirinya. Andre duduk di antara mereka berdua. Fang menatap Andre berbinar.

"Waahh~!! Iya? Coba lipat!! Fang mau liat!!" pinta Fang sambil menyodorkan kertas origami merah. Kertas origami merah itu menjadi burung bangau.

"Gini, gini, trus gini, lalu kasi giniin, dan jadi deh!! Burung bangau!!" ucap Andre sambil melipat lipat kertas origami merah itu menjadi burung bangau.

Fang langsung mengambil origami burung bangau itu dengan tatapan berbinar. Membuat Andre tersenyum tipis. Saat Fang sibuk dengan kertas kertas origami, Andre menatap Kaizo.

"Kaizo.." panggil nya pelan. Kaizo menoleh begitu di panggil.

"Iya kak Andre?.." sahutnya.

".. Itu.. Boleh aku tau kenapa kalian berada di gang itu?.." Kaizo terdiam. Membuat Andre langsung kikuk.

".. A-ah.. Kalau tidak ma-"

"Kami kabur dari penjara bawah tanah.." sebelum Andre menyelesaikan kata katanya, Kaizo lebih dulu memotongnya. Membuat Andre seketika terdiam.

".. Pen-penjara bawah tanah?.." gugup Andre. Setahu Andre, tempat itu adalah tempat di mana orang akan di jadikan budak.

".. Iya.. Sebenarnya kami kabur dengan yg lain, tapi mereka tewas di perjalanan, dan hanya kami berdua yg selamat.. " lirih Kaizo pelan sambil menunduk.

Andre hanya mampu terdiam. Andre langsung memeluk keduanya erat.

"Eh..?" keduanya sedikit bingung saat tiba-tiba di peluk. Tapi kemudian mereka berdua membalas pelukan itu juga.

".. Tidak apa.. Kalian bebas sekarang.. Anggap saja aku adalah kakak kalian, okey?.." mereka berdua menganggukkan kepala. Andre melepas pelukan nya, dan tersenyum tipis.

".. Ah, iya.. Kakak mau masak dulu ya? Nanti kita makan sama sama.. Sebentar yaa.." lalu Andre berdiri dan pergi ke dapur untuk memasak.

Setelah makanan siap, mereka makan bersama dengan sedikit candaan mereka. Seperti Fang yg belepotan, Kaizo yg tidak sengaja menumpahkan air minumnya ke makanannya yg ada di piring, dan Andre yg terpeleset karena lantai yg licin karena air yg tumpah.

Setelah makan, mereka langsung tertidur di kamar Andre. Karena mereka berdua untuk sementara takut jika di suruh tidur sendiri di kamar sebelah kamar Andre.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

TBC

Yo! Pa kabar? Sehatt~?
Yowes lah kalau sehat, kalau engga ya gws~

Up lagi ye karena gabut.
Ha. Ha.

Jan lupa vote bagian pojok kiri bawah~

Okey papay~
Jumpa di chap berikut nya~
Jangan koid dulu ya~.jk.
(⁠ ⁠╹⁠▽⁠╹⁠ ⁠)
.
.
.
.

|| Stay With Me, Please..? ||Where stories live. Discover now