.
.
.
┈┈┈┈․° ☣ °․┈┈┈┈
" Manusia bukanlah alat, hak dan kewajiban haruslah seimbang. Manusia tidak dilahirkan untuk menjadi budak. "
-Andre-
┈┈┈┈․° ☣ °․┈┈┈┈
.
.
.
.
------
Andre pov
------
Aku sudah pulang dari cafe tempat ku bekerja. Jujur, aku lelah. Sehabis pulang sekolah langsung ke cafe. Ya tapi ini juga untuk kehidupan ku kan?..
Aku sedang dalam perjalanan pulang, ini sudah malam. Sebenarnya harusnya sore jam empat tadi shift ku sudah berakhir, tapi aku menggantikan shift Reza yg pergi keluar kota, jadinya sampai malam.
Rumah ku jauh, jadinya harus kuat sampai rumah dulu. Ga lucu kalau tiba-tiba pingsan di tengah jalan gini.
Jalan ini sudah mulai sepi, ya kalau kulihat dari jam hp-ku, sekarang sudah jam sembilan malam. Tapi tak apa, lebih bagus kalau sepi, daripada terlalu ramai.
Aku lalu berbelok memasuki gang sepi, jalan pintas kerumah ku. Tapi di tengah-tengah aku berjalan, tiba-tiba hujan turun dengan derasnya. Sial.. Padahal aku tidak ingin membasahi pakaian ku, tapi ya sudahlah. Aku malas mengambil jaket ku di ransel ku. Biarkan saja aku kedinginan.
Saat sedang berjalan di tengah hujan, aku melihat sosok kecildan yg sedang berteduh. Aku mendekati mereka, dan kalau ku perhatikan, mereka sosok kecil itu ada dua, satunya masih sangat kecil di dalam pelukan yg agak lebih besar darinya. Aku berjongkok di depan anak itu.
".. Eh.. dek?.. Kok di sini?.." tanya ku pelan. Yg lebih tua itu mengangkat kepalanya sedikit, dan aku bisa melihat wajahnya. Iris coklat gelap ku membulat sempurna melihat kedua anak itu.
Kulit pucat, dan iris merah delima yg terlihat kosong. Mereka terlihat kedinginan, terbukti dari tubuh mereka yg sedikit gemetar.
Entah kenapa, tangan ku refleks membuka ransel ku dan mengeluarkan jaketku. Tak peduli bukuku akan basah begitu aku membuka ransel ku. Aku langsung memakai kan jaketku itu padanya. Dapat ku lihat dari iris delima nya, dia terkejut dengan apa yg ku lakukan, tapi dia hanya diam.
Aku mengulas senyum padanya, tanganku terangkat untuk mengelus kepalanya. Dia tidak membantah, tapi dia terlihat was was saat aku mendekatkan tanganku padanya, tapi dia sudah tidak begitu was was saat tangan ku mengelus kepalanya pelan.
"Kalian, mau ikut aku?.." tanyaku, dan hanya di balas diam oleh anak itu. Tapi dapat ku lihat dari iris delima nya, dia menatap ku penuh harap.
Aku mengambil anak yg lebih kecil di pelukan nya, lalu menggendong keduanya langsung. Mereka cukup ringan untuk seukuran anak anak.
Lalu aku langsung pergi dari gang itu, tinggal di gang itu.
Aku sudah sampai di rumah, aku langsung mengambil kan mereka berdua Handuk. Anak yg lebih kecil itu sudah bangun saat aku membuka pintu rumahku.
Mereka berdua menerima handuk dari ku. Aku langsung berlari naik ke atas untuk mencari setidaknya pakaian khusus anak kecil. Aku seperti nya punya beberapa di rumah ini, karena pakaian itu milik anak bibi ku yg pernah tinggal di sini. Mungkin masih ada tersimpan..
.
.
.
Dan, Bingo! Masih ada!
Aku langsung mengambil nya, dan kembali turun ke bawah. Ku lihat mereka hanya diam di tempat mereka sebelumnya, di dekat sofa. Aku langsung mendekati mereka, dan memberikan mereka pakaian yg ku dapat tadi. Awalnya mereka menatap ku dan pakaian itu, tapi kemudian mereka mengambilnya dan mengganti pakaian mereka.
YOU ARE READING
|| Stay With Me, Please..? ||
Fantasy"Aku sudah bahagia kalian datang ke dalam kehidupan ku yg gelap, jadi ku mohon.. Jangan pergi.. Tetaplah di sini.. "- Andre . . . " Berharap terkadang membuat mu senang, tapi bisa membuatmu terluka di saat yg sama.. "- Rian . . . -maaf kalau a...
