꒷꒦ 2. || two ꒦꒷

19 2 0
                                        

.
.
.

Kringggggg

            Bell istirahat telah berbunyi, membuat Semua guru yg mengajar di setiap kelas berhenti mengajar dan keluar kelas. Dan hampir semua murid berkeliaran keluar dari kelas.

Sedangkan Andre mendengus pasrah saat dia yg disuruh guru untuk membawa buku mapelnya ke Kantor Guru sendiri. Yap tidak salah baca, Sendiri.

Sebenarnya dia di tugaskan bersama salah satu teman kelasnya lagi, tapi you know, right? Tidak ada yg mau mendekati Andre, jadi yg di tugaskan bersama nya itu sudah kabur duluan ke kantin. Jadi hanya Andre yg membawa buku mapel itu sendiri.

Setelah mengantarkan buku mapel ke Kantor guru, Andre lalu berniat pergi ke kantin. Jalan nya terhenti saat melihat Sekilas seseorang melewati Koridor sepi. Karena merasa penasaran, Andre mengikuti secara diam diam dari belakang.

Kek pencuri aja lu Andre//plak
Oke, maaf-

Orang yg di ikuti Andre menuju ke belakang sekolah, lebih tepatnya taman sekolah yg di pakai oleh Club Ekskul Berkebun. Andre lalu ingin berbalik begitu merasa tidak ada yg salah. Toh, mana tau anak Club berkebun kan?

Andre berjalan santai di koridor sepi itu. Tapi samar samar terdengar suara pukulan(?). Andre berhenti berjalan dan fokus mendengarkan suara yg samar samar itu.

Bugh
Bugh

Andre yg mendengar Suara pukulan itu, berusaha berjalan pelan kearah suara itu. Lalu sampai lah dia di pembatas belakang sekolah yg sepi tanpa ada siapapun.

Andre melihat seseorang yg seumuran nya sedang di pukuli 4 orang dari kelas XI IPS 2. Andre terlihat terkejut, dia tidak tau kalau masih ada pembully di sekolah ini. Setaunya, pembully sudah di keluarkan semua.

Andre lalu mendekati mereka yg ingin melayangkan pukulan lagi pada anak itu.

"Hoi!! Kalian buat apa, heh!?". Keempat orang yg membully anak tadi menatap Sedikit terkejut, saat Andre dengan singgap menahan tangan salah satunya yg tadi ingin melayangkan pukulan. Sedangkan Anak itu terlihat sangat ketakutan, terbukti dari tubuh nya yg gemetaran.

" Apa urusan nya denganmu, heh? Ini urusan kami dengan anak sok imut ini! " ucap salah satu dari mereka. Andre menatap mereka satu persatu. Ada dua lelaki dan dua perempuan. Tapi Andre malah menatap jijik pada dua gadis itu.

Satunya Bedaknya tebel banget, satunya lagi sok cantik dan suci. Terbukti karena dari tadi dia hanya merapikan pakaian nya dari debu, sesekali mengomel karena debu nya beterbangan. Andre menatap datar dan jijik pada dua gadis itu. Ingatkan Andre untuk tidak muntah pelangi setelah ini-

Andre lalu menatap remeh pada dua lelaki itu, tapi itu berhasil membuat kedua lelaki itu terpancing emosi.

"Oh ya? Lalu, dua gadis itu juga lebih parah loh~.. Hanya karena debu, dia mengomel, ck, ck, ck~... " ucap Andre dengan tatapan seolah mengejek. Mereka berempat saling menggeram marah. Andre lalu menatap pada gadis yg bedaknya tebel.

"Oh kau. Bukan kah bedak mu terlalu tebal?.. Oh-,.. Atau.. Kau berusaha menutupi wajahmu yg jelek~?... Ck, ck, ck~... Kasihann~.." Sedangkan yg di katain Hanya menahan marah nya.

//Lintar: buset-.. Tajem bener tu mulut-//
//Andre: "Nyindir harus tajem dongg~.. Biar langsung nusuk ati, ga setengah setengah:^//

Lelaki yg tadi belum di lepaskan tangannya oleh Andre, melepas paksa tangannya dari pegangan Andre.

"Ck! Lepaskan! "

"Oh? Maaf~.. Aku lupa masih memegang tanganmu~.."

"Ck.. Kau bebas sekarang bocah. Lain kali ga akan ku biarkan kau bebas. Kalian, ayo pergi."

|| Stay With Me, Please..? ||Where stories live. Discover now