🕊️ - ❝ s i x t e e n ❞ ·˚ ༘

3.3K 442 43
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Welcome

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Marriage and Engangement"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

[ WARNING : untuk yang belum membaca novel / yang menikmati cerita melalui manhwa dan sedang menunggu chapter terbaru update ]

❗Alur Chapter ini menggunakan alur dari novel dan di mix menggunakan alur buatan saya sendiri. Jadi untuk menghindari spoiler, mungkin chapter ini bisa diskip dahulu hingga chapter manhwa terbaru update❗

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


Di sini lah Kyle berada, di depan ruangan ayahnya. Setelah kejadian di Pesta Herhardt kemarin, hubungannya bersama Layla merenggang.

Awalnya Kyle berpikir bahwa mungkin Layla marah karena telah membuat dirinya ditinggal lama oleh Kyle. Namun lama kelamaan, sikap Layla mulai tertangkap sedikit.

Ketika gadis itu berkata bahwa hubungan mereka itu sudah berada di titik menjadi kawan baik, tidak lebih. Ia juga berkata, bahwa sosok seperti Kyle seharusnya bersosialisasi dengan orang yang setingkat dengannya, bukan seperti Layla.

Ketakutan dirinya mengenai Layla tidak akan bersamanya lagi membuat suatu percikan keberanian muncul dalam Kyle.

Sebab itu, dengan tekad yang sudah bulat lelaki itu mengetuk pintu. Masuk setelah melihat respon sang ayah.

"Halo Kyle, ada yang ingin kau bicarakan" tanya Tuan Etman.

"Belakangan ini Ibu memikirkan mengenai pernikahan saya."

Suara tawa terdengar memenuhi ruangan, Tuan Etman tertawa mendengar perkataan anaknya.

"Ibumu belakangan ini diluar kendali, aku mengerti tujuannya, namun aku tidak setuju dengannya. Jangan biarkan hal itu mengganggu dirimu, Nak." Ujar pria itu.

Kyle menyepalkan tangannya erat. Ia ingin menempuh pendidikan bersama Layla, lalu ingin hidup bersama sebagai sahabat, kekasih, dan keluarga.

"Tidak Ayah. Saya ingin menikah." Tegas Kyle.

"Apa?"

"Saya ingin menikah dengan Layla, dan ingin menempuh ilmu bersama di perguruan tinggi."

"Kyle, kau masih terlalu muda untuk menikah."

"Bukankah Ayah juga menikah dengan Ibu ketika memasuki sekolah kedokteran?"

"Itu sudah dua puluh tahun yang lalu."

"Lady Arundt yang kemarin, yang Ibu perkenalkan, dia seumuran dengan Layla!"

Tuan Etman menghela napas, "Dengar Kyle, aku tahu perasaanmu mengenai Layla. Layla adalah gadis yang baik, aku bahkan ingin menawarkan untuk menjadi sponsornya saat di perguruan tinggi."

"Tapi apakah kau secinta itu dengannya? Hingga kau rela mengorbankan semuanya?"

"Saya rela, Ayah."

"Namun kau tahu, pernikahan itu dilaksanakan oleh kedua belah pihak. Rumah tangga, harkat, dan martabat juga penting di dalam hal itu."

𝗜𝗥𝗘𝗡𝗘 Where stories live. Discover now