Aska memperhatikan Zila, ia melihat Zila dengan tatapan baru, seakan-akan menyadari aura kecantikan Zila yang sebenarnya

"waaah, Indahnya" Zila terpukau

“indah kan? Dengan begini Kamu pasti menyukaiku” Aska memandangi Zila yang terpukau

"Serah" jawab Zila

Aska tertawa “hahaha kamu masih malu-malu hahaha, baiklah kalau gitu silahkan berkeliling pantai, tapi jangan jauh-jauh aku malas mencari-cari orang, yaudah aku tidur dulu, jangan berisik paham” tanpa menunggu jawaban, Aska segera pergi ke tempat tidur yang sudah ia siapkan sejak tadi, Pria itu segera membaringkan tubuhnya dan menutup matanya.

Zila melihatnya dengan heran

“jangan terus-terusan memandangiku, aku tau kamu mulai menyukaiku kan?” ucap Aska dengan pikirannya, lalu melanjutkan tidur

Karena Aska tertidur, Zila tidak ada pilihan lain selain bermain-main air disekitar pantai, ia bemain air sambil menyanyikan lagu yang pernah ia nyanyian dulu dikotanya.

"Tiap celah telah aku cari
Siapa tahu 'ku bisa sembunyi
Dari sepi
Banyak orang ingin jadi beda
Tapi 'ku hanya ingin jadi biasa
Biasa saja
Kan gak mungkin aku terus berlari selamanya
Pegal hati lebih sakit dari kaki .....

Dimanakah ada yang bisa terima
Aku yang slalu bawa masalah ke sekelilingku
Oh haruskah? Ku terima sajalah takdirnya
Ciptakan sahabat dari angin yang bernyanyi bersamaku ....."

(Judul lagu : Sahabat Angin)

Aska yang sedang berbaring tersenyum mendengar nyanyian Zila yang indah

"kamu tipe cewek penutup ya?" tanya Aska dari tempat tidurnya

"maksudnya?" Tanya Zila

Aska tersenyum sombong “kamu menyukaiku tapi malu mengatakannya”

“kamu bicara apa?” Zila bingung

“aah, sudahlah, kamu sukakan jadi adik asuhku, ngak perlu pura-pura nolak, aku tau kok perasaanmu” Aska sombong

Zila tidak menjawab ia malas berbicara dengan pria tukang tidur itu

“kamu diam, artinya iya” Aska melirik Zila lalu menutup matanya "dia cantik saat bingung” gumam aska dalam hati

Lalu Zila melihat Mutiara yang terbawa ombak ketepi, Mutiara itu terdampar di pasir-pasir pantai, Zila yang melihat itu terpikit membuat sesuatu untuk Aska sebagai ucapan terima kasih dan berharap pria itu tidak geer lagi kepadanya, Zila mengambil akar-akar yang berasal disekitarnya, satu persatu akar-akar itu ia sambungkan menjadi sebuah simpul.

***

Ditempat lain terlihat Arjuna yang membawa Tania pergi kesuatu tempat dibelakang sekolah hampir berbatasan dengan hutan tempat musuh-musuhk akademi bersembunyi

“kita mau kemana?” tanya Tania

“udah lo ikut aja”

Tania protes “jawab dulu?”

“lo bakalan tau nanti” jawab Arjuna

Tania meghela nafas, kemudian, ia melihat seorang gadis melambaikan tangan kepada mereka “siapa dia?” gumam Tania dalam hati

CRYSTAL ROSE Where stories live. Discover now