Gelang Mutiara

11 2 0
                                    

Hey guys gimana ceritanya masih lanjut apa enggak, komen untuk sarannya oke. Guys kalo misalnya saya telat posnya sory ya soalnya lagi banyak kesibukan jadi masih sulit untuk mengatur jamnya, jadi saya harap kalian sabar ya menunggu kelanjutan ceritanya. Oke lanjut jangan lupa follow dan vote ya

Semua murid yang berada disana kaget tidak percaya melihat Aska dan Zayan mengacungkan tangan untuk menjadi kakak pembibing Zila, gadis berambut lurus itu terlihat bingung melihat dua pria yang mengacungkan tangan itu adalah kedua pangeran sekolah.

Murid-murid lain membicarakan Zila "jangan-jangan mereka berdua menyukai gadis itu, oh tidak putri yang sebenarnya sudah muncul, sepertinya ada cinta segitiga, gue yakin cewek itu pasti pacar salah satu pangeran kita" ruangan semakin riuh

“semuanya tenang” Tuan Halex meredakan kondisi

Setelahnya Tuan Halex meminta Zila untuk memilih kakak pembimbingnya, Zila bingung memilihnya karena ia belum mengenal kedua pria tersebut, Zila mencoba untuk mengeluarkan aura miliknya lagi dengan sepenuh tenaga, terlihat aura Zila keluar dari dalam kristal, aura itu berputar-putar ruangan seakan ingin memilih salah satu dari kedua pria tersebut, dalam hatinya Zila berharap auranya memilih orang yang tepat untuknya, setelah melayang-layang di udara aura itu berhenti dan memuatri Aska sebagai kakak pembimbingnya.

“wuoaaaah” sorakan siswa-siswa lain

Zayan yang kecewa hanya bisa melihat tanpa berkata

“baiklah, kini Aska adalah kakak pembimbingmu, pergilah dengannya, dia akan mengajarkan sesuatu yang belum kamu tau” kata Tuan Halex

"Baik" Jawa Zila

Kemudian Aska mengajak Zila keluar dari ruangan, Zila berjalan mengikuti dari belakang.
pintu ruangan ditutup ekpresi wajah Aska seketika berubah, wajah yang tadinya tampan dan berwibawa berubah menjadi sosok menyeramkan dan terlihat jahat

Aska berjalan tanpa melihat Zila “ikut aku” perintah Aska

Zila diam dan mengikutinya,

Ia melihat Aska berjalan entah kemana menyusuri jalan kecil

merasa heran Zila bertanya “kita mau kemana?”

Jawab Aska dengan senyuman licik

“hmm?” gumam Zila kebingungan

Mereka berjalan menuju Lorong kecil gelap dan dingin, dibalik Lorong terlihat ruangan kuno yang diisi dengan banyak buku-buku tua, lalu Aska berjalan kesebuah pintu yang berada dibalik buku-buku tua tersebut, Zila yang dari tadi mengikutinya merasa penasaran

“itu pintu apa?” tanya Zila pada Aska

Aska tidak menghiraukan Zila

Kemudian Aska berhenti dan membuka pintu tersebut, ia menyuruh Zila masuk kedalam pintu

“masuklah”

Zila hendak masuk namun terbawa perasaan yang sangat takut, apalagi dengan masalah yang ia hadapi kali ini, Membuatnya sedikit setres, karena pada dasarnya Zila belum sepenuhnya mempercayai perkataan pria yang bersamanya itu.

Melihat Zila yang terlalu lama didepan pintu, Aska membentaknya “cepat masuk”

Zila kaget, ia menutup mata dan masuk kedalam pintu tersebut.

Setelah masuk, Zila mendengar suara-suara air yang dikibaskan dan aroma pasir basah di sekelilingnya, Perlahan-lahan ia membuka matanya, sungguh indahnya Zila melihat pemandangan yang berada didepannya, sebuah pantai dengan laut biru yang diiringi pasir putih dan ombak yang menepis pada bebatuan dan karang angin laut yang membentang membuat rambut Zila terbang terbawa hembusannya.

CRYSTAL ROSE Место, где живут истории. Откройте их для себя