CROWN 👑 [TAEKOOK]

Episode 6 [That Night] 17+

fiksi, pembaca diharap bijak.
Saran baca antara umur 17-21 tahun.

VOTE AND COMMENT!⚠️
-
-
-
-
-

Perasaan bisa tumbuh dan berubah kapan saja. tanpa pernah bisa diminta sesuka kita. Bisa saja hari ini putih, besok malah jadi hitam, atau merah. Mungkin hari ini begitu cinta, besok sebab sesuatu bisa saja menjadi luka. Bahkan, mungkin bisa menjadi benci yang membekas dan mendendam dihati. Begitulah perasaan, sesuatu yang sulit dimengerti. Kadang bisa, bertahan begitu lama dengan orang yang sama. Juga, bisa menolak untuk bersama pada waktu yang sama. Luka dan cinta pun kadang hanya berbatas tipis. Suatu ketika, tanpa disadari cinta sudah melahirkan benci, atau sebaliknya, yang dibenci malah ingin kamu cinta.

Kasus jungkook tak jauh berbeda, kini dia hanya bisa memandang punggung lebar nantegap itu berjalan dahulu dihadapannya, dia nampak seperti perisai berjalan, sementara jungkook hanya mengekor di belakang. Taehyung bilang neneknya mampir di restoran ini sebelum dia berangkat menuju korea, setelah sampai dilokasi para pelayan segera menyambut taehyung dan membukakan pintu untuknya. Senyum merekah disambut hangat oleh wanita tua dengan perhiasan cantik di lehernya.

"Aigooo kau sudah sampai, bagaimana dengan dia?" Taehyung membalikkan badannya dan menarik lembut tangan jungkook yang masih kaku. Nenek bangun dari tempat duduknya dan menyambut jungkook di pelukkannya.

"Selamat datang" jungkook tersenyum hangat lalu membalas pelukan nenek taehyung.
"Ayo duduk, aku sudah memesankanmu makanan enak" jungkook kemudian dipersilahkan duduk, sepertinya nenek taehyung disini sendirian dan khusus bertemu dengan taehyung saja. Dari sudut ini jungkook menyadari bertapa dekatnya taehyung dengan sang nenek, aura jahatnya menghilang ketika pria itu bersanding dengan neneknya. Ia menjadi lebih manja dan cerewet, berbeda terbalik dengan karakter yang dia tunjukan pada orang-orang.

"Jadi kapan rencana kau kembali ke korea?" Jungkook melirik taehyung memberi isyarat apa yang akan dia jawab. Taehyung hanya tersenyum dan mengedipkan kedua matanya sebagai tanda jungkook boleh menjawab apa saja.

"A-aku akan kembali setelah lulus" dari reaksinya terlihat nenek seperti terkejut.
"Oh ya? Lulus kuliah?" Jungkook sekali lagi melirik taehyung untuk membantunya namun tae lagi dan lagi memberi reaksi yang sama.

"A-anyio halmonie, lulus High school————

UHUK!

UHUK!

UHUK!

jungkook khawatir tentu saja, nenek batuk batuk dengan kencang ketika dia mendengar pernyataan jungkook padanya. Taehyung bukannya tidak mau membantu, hanya saja melihat reaksi kaku jungkook menjadi candu baginya.

"Yaaaa shib——— ekhemmm yaaa kim taehyung-shhiii nenek tidak pernah mengajarkanmu untuk berpacaran dengan anak berusia 5 tahun dibawahmu" taehyung terkekeh dengan menundukkan wajahnya, sementara jungkook masih bengong dengan mata doenya.

"Katakan jungkookie, kau pernah diperlakukan seperti apa oleh om om ini?——
"Halmonieee come on apa harus menanyakan itu pada dia?" Sela taehyung disaat jungkook akan menjawab.
"Anyio halmonie, taehyungie hyung adalah orang yang baik, dia memperlakukanku dengan lembut" taehyung terdiam ditempatnya, ia baru saja mendengar ucapan seseorang yang benar benar tulus akan dia.
"Lihatlah semburat merat itu, aigoooooo aku tidak tahan, hmmm" tawa nenek taehyung pecah dia benar-benar bahagia kelihatannya. Mereka menjalani makan malam dengan gembira hingga tiba saatnya mereka berpisah.

"Jungkook aku harap kita bisa bertemu lagi"
"Ne, halmonie aku harap juga seperti itu" pelukan itu terlihat sangat lama dan berarti. Setelah melepasnya ia beralih pada taehyung yang nampak sangat kaku.

"Kembalilah setelah semua urusanmu selesai, bagaimanapun orang tuamu ingin kamu lebih dekat dengan mereka, jagalah jungkook untukku.   Awas saja kau melakukan hal buruk padanya" taehyung hanya terkekeh dan langsung memeluk nenek tersayangnya.
"Aku tidak janji akan kembali" nenek berdecak seraya melirik taehyung dengan wajah kesal.
"Baiklah sudah waktunya untuk pergi, oh yaa aku sudah memesankan kamar suite untuk kalian, jangan menolak atau aku akan menghukummu" nenek kemudian pergi tanpa mendengarkan keluhan dari kedua orang itu.