Keesokan paginya aku terbangun dan langsung bersiap-siap untuk pergi kuliah. Tapi aku tidak langung ke tempat kuliah, melainkan aku ingin kerumah blaire. Ya, aku ingin meminta maaf padanya soal aku mengusirnya kemarin.
Aku langsung menyetop taksi, menuju rumah blaire. Setibanya aku mengetuk pintu.
"Permisi" ujarku seraya mengetuk pintu. Lalu seketika ada yang membukakan.
"Iya. Ingin bertemu dengan siapa?" Ujar pembantu dirumah ini sepertinya.
"Saya ingin bertemu blaire. Apakah dia ada?"
"Oh,iya. Ada silahkan masuk" ujar pembantu itu seraya mempersilahkan aku masuk, dan duduk di sofa ruang tamu.
"Sebentar ya, saya panggilkan non blaire dulu." Ujarnya lalu pergi ke atas ke kamar blaire.
***
BLAIRE'S POV
Baguslah aku tidak perlu menjemput niall kerumahnya.
Dan siapa pagi-pagi sekali sudah bertamu dirumah orang?!
Tiba-tiba saja ada suara ketukan pintu. Lalu aku membukakan dan ternyata si bibi.
"Ada apa bi?" Tanyaku seraya menyisir rambutku.
"Ada tamu non."
"Tamu? Bukan tamu saya kali bi. Tamu mom mungkin." Ujarku seraya ke dalam kamar mengambil tas dan siap berangkat.
"Tidak. Nyonya sudah berangkat dari tadi pagi. Ini tamu nya non. Silahkan turun non." Ujar si bibi. Lalu aku penasaran dan turun menemuinya, jika tamu itu ally, sudah pasti langsung masuk ke kamarku. Tapi ini beda, bukan ally.
Lalu aku menemuinya, dan dia membalikan tubuhnya, ternyata.....niall!
"Mau apa kau kesini?" Ujarku dengan tampang judes ku.
"Aku ingin meminta maaf blaire. Maafkan aku, aku benar-benar minta maaf." Ujarnya seraya memohon-mohon.
"Kau meminta maaf hanya karena ingin berangkat bersamaku kan?" Tanyaku. "Mengapa kau tidak naik taksi saja? Kan sudah bisa pakai tongkat dan jalan lancar." Lanjutku sebal.
"Aku hanya ingin berangkat bersamamu. Jadi tolong maafkan aku" ujarnya mendekatkan dirinya padaku. Dan memegang tanganku.
"Lepaskan. Ya sudah ayo kita berangkat sekarang. Nanti telat." Ujarku seraya berjalan duluan meninggalkannya.
Lalu aku dan niall melaju menuju tempat kuliah. Setibanya aku juga langsung berjalan menuju kelas. Dan si niall bertemu teman-temannya.
"Hey,niall. Tadi kita kerumahmu, tapi mom mu bilang kau sudah berangkat." Ujar louis.
"Kau berangkat dengan blaire?" Tanya zayn.
Aku menguping pembicaraan mereka.
"Tidak. Aku bertemu dengannya di jalan. Lalu dia mengajakku untuk berangkat bersama, jadi mengapa tidak?!" Jawab niall dengan santai.
What?!apa dia gila?! Jelas dia kerumahku memohon-mohon minta maaf, dan meminta berangkat bersamaku. Sial.
Lalu aku menghampiri niall dan teman-temannya.
"Permisi." Ujarku.
"Eh, ada blaire" ujar liam.
"Kalian percaya apa yang niall katakan barusan? Jelas aku tidak percaya. Aku tidak mengajaknya berangkat bersamaku, tetapi dia memohon-mohon meminta maaf soal dia mengusirku, dan dia mengatakan bahwa dia hanya ingin berangkat bersamaku." Ujarku dengan kesal. "Siapa yang ingin berangkat dengam orang menyusahkan sepertimu niall?!" Ujarku seraya menunjuk-nunjuk ke wajah niall.
Lalu aku pergi meninggalkan mereka, dan langsung masuk ke kelas menghampiri ally dengan wajah cemberut.
YOU ARE READING
LDR // H.S
Fanfiction"Bisa dikatakan akulah wanita paling beruntung di dunia ini karena bisa memilikinya"-Blaire Willow "Akulah lelaki tampan dan mapan yang bisa membahagiakan istriku dan anakku." -Harry Styles [COMPLETED]
