IX. Siapa Pasangan Dansaku?

31 10 8
                                    

Luna nyaris lupa bahwa dua hari lagi akan diadakan perayaan hari ulang tahun akademi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Luna nyaris lupa bahwa dua hari lagi akan diadakan perayaan hari ulang tahun akademi. Tepat di tanggal lima belas bulan tujuh tahun ke-1256 kalender Althoria.

Acara perayaan itu dibagi menjadi dua sesi. Sesi pagi dan malam. Dimana sesi pagi diisi dengan upacara penghormatan dan pemujaan terhadap sepuluh dewa dewi utama yang merupakan tradisi wajib setiap tahunnya. Kemudian akan dilanjutkan dengan penampilan-penampilan spektakuler dari kelompok siswa-siswi seni. Entah itu pertunjukan tari, pertunjukan sihir, atau paduan suara.

Namun acara itu kalah seru jika dibandingkan dengan sesi malam yang lebih ditunggu-tunggu para murid. Mungkin kalian bisa menebaknya bahwa acara malam adalah pesta dansa di aula utama akademi. Itu adalah kesempatan sekali dalam setahun di mana para siswa akademi diizinkan untuk berdandan semewah dan semenarik mungkin di Althoria Academy. Tak sedikit pula dari mereka yang memanfaatkan acara malam ini sebagai ajang pencarian jodoh atau melakukan pendekatan pada seseorang yang mereka suka untuk dijadikan pasangan dansa.

Sialnya, sampai sekarang Luna bahkan belum mendapatkan gaun yang cocok. Apalagi pasangan dansa. Berlatih dengan mentor di luar kelas yang seharusnya dia dapatkan kalau saja dia tidak harus mengejar ketertinggalannya membuat Luna tidak berinteraksi pada siapapun kecuali Aileen dan Lucius. Lagipula, kebanyakan murid memandang Luna dengan tatapan mencela karena rambut merah gelapnya yang menandakan bahwa dia adalah penyihir hitam.

Tidak masalah, aku bisa datang tanpa pasangan. Ke pesta dansa hanya untuk makan beberapa kudapan lezat yang tidak didapat di kantin. Luna berpikir simpel.

Tapi setidaknya, dia perlu membeli gaun untuk pesta yang memungkinkan orang-orang lebih berfokus pada pakaiannya daripada rambutnya yang merah gelap. Odelia pun mendukung Luna untuk membeli gaun yang mewah, dengan membekalinya seratus koin emas yang mungkin setara dengan lima ratus dollar Amerika Serikat.

Awalnya Luna tidak enak karena diberi uang secara cuma-cuma oleh bibinya meski wanita itu adalah keluarganya. Tapi dia benar-benar tidak bisa menolak kilauan koin emas yang menyilaukan mata di dalam kantung kainnya.

"Luna, apa kau sudah mendapatkan gaun untuk pesta dansa?"

Luna menoleh, mendapati Aileen berjalan mendekatinya seraya menguncir rambut. Gadis itu menatap bayangannya di cermin yang mengenakan terusan ungu selutut. "Aku baru akan pergi untuk membelinya."

"Bagus!" pekik Aileen senang. "Bolehkah aku ikut denganmu?"

Luna menautkan alisnya bingung. Dia masih ingat bahwa teman sekamarnya dengan bangganya menunjukkan gaun berwarna madu  dengan banyak ornamen keemasan yang terlihat feminin sekitar dua hari yang lalu. "Bukannya kau sudah punya gaun?"

Aileen menunduk sedih, lalu mulai menangis. "Gaunku rusak ...," isaknya dengan mata berlinang. "Kau ingat kan aku sempat membawa gaun itu ke tempat penyucian karena terkena tumpahan teh?"

Oh, Luna ingat betul. Ketika gadis itu menunjukkan gaun tersebut kepadanya, itu adalah waktu dimana mereka tengah minum teh di sore hari di kamar yang nyaman. Tapi ternyata Aileen tidak sengaja menyenggol cangkirnya yang masih penuh terisi sehingga tumpah mengenai gaunnya. Jadilah dia terpaksa pergi ke tempat penyucian akademi dan membayar lebih karena pakaiannya tergolong terbuat dari material mahal yang memerlukan perawatan yang lebih telaten.

The Altered History of AlthoriaWhere stories live. Discover now