PART 03

350 27 0
                                    

Jungkook POV

"Jungkook? Bangun" aku mendengar sebuah suara.

Aku perlahan membuka kelopak mataku yang berat dan melihat ibuku menatapku dengan prihatin.

"Apakah kamu baik-baik saja? Kenapa kamu tidak mengganti pakaian kami?" Ibu bertanya.

"Bu.." aku terdiam.

Seharusnya aku tidak menceritakan masalahku padanya, itu hanya akan menambah masalahnya.

"Tidak ada. Aku hanya sakit kepala saja tadi" jawabku sambil tersenyum semampuku.

"Apakah kamu mau bubur atau yang lain?" Ibu bertanya.

Aku hendak menggelengkan kepalaku, tetapi aku menyadari bahwa Taehyung datang. Aku menganggukkan kepalaku,

"Ayo  kita bisa makan bersama"

Ibu tersenyum dan pergi ke dapur untuk membuat beberapa lauk lagi dan aku menyandarkan kepalaku ke meja.

Aku menggelengkan kepalaku dan berdiri, melihat sebuah catatan kecil menempel di mejaku. Aku mengambilnya dan membaca catatan itu, tidak ada salahnya menyimpan nomornya kan?.

Aku menyimpan nomornya di ponselku dan menuju ke bawah. Aku berharap aku punya teman, seseorang yang bisa aku ajak bicara, dengan seseorang yang bisa aku hadapi saat aku merasa kesal.

aku menghela nafas.

Ada ketukan di pintu, aku memutar kenop pintu dan mendengar suara yang sangat ceria dan bahagia. Kedengarannya agak familiar.

Aku mendongak dan melihat gadis yang memberitahuku tentang Mike.

Dia mengenakan kacamata hitam.

"Jungkook?" Dia bertanya.

Aku mengangguk, oh siapa namanya.

"Siapa namamu?"

"Jimin"

"Hei, suruh orang tuamu datang untuk makan malam besok. Sampai jumpa" dia melambaikan tangan sambil berjalan pergi, aku melihatnya berjalan masuk ke rumah di sebelah rumahku.

Apakah paman pedo itu pindah?

*****

Aku keluar dari kamar mandi dengan mengenakan handuk dan celana dalam, saat itu sekitar jam 8.

Tubuhku menggigil, tetesan keringat terbentuk di dahiku. Mataku mulai berair, aku melihat Mike di tepi tempat tidurku terlihat sangat babak belur.

Pintunya tertutup.

"Apa yang kamu inginkan!?" Tanyaku ketika aku kembali ke kamar mandi ingin mengambil handuk.

Tapi dia meraih kepalaku dan membantingku ke tempat tidur, dia sekarang mengangkangiku.

Aku tersentak lalu menarik napas dalam-dalam.

Wajahnya terlihat hampir baik-baik saja kecuali ada luka kecil di wajahnya.

“Ingin putus denganku?” katanya sambil menyeringai.

"Kamu yang bayar" katanya lagi sambil menempelkan bibirnya dengan kasar ke bibirku.

Dia Mendorong lidahnya ke dalam mulutku, Kenapa begitu sulit melupakan seseorang.

Air mata jatuh di pipiku saat aku membiarkan dia mengambil kendali, aku merindukannya.

“Tidak butuh waktu lama bagimu untuk tidak melawan,” katanya sambil menyeringai.

Aku mendorongnya sekuat tenaga dan dia tersandung ke belakang.

Werewolves(taekook)Kde žijí příběhy. Začni objevovat